Kang Min Joo begitu senang hari ini karena rencananya berjalan
lancar. Dia tersenyum bahagia ketika mendapati kabar dari tangan kanannya bahwa
butik itu sudah terbakar hingga beberapa bagian tak bersisa sama sekali.
Sebenarnya dia tidak ingin berbuat sejauh itu. Tapi, mendengar kedekatan Sakura
dengan Lee Jung Soo akhir-akhir ini dari beberapa teman artisnya membuatnya
naik darah. Ini adalah tindakan pertmanya sebagai peringatan jika saja Sakura
masih tetap dekat dengan Lee Jung Soo dan tak mengindahkan ancamannya dia bisa
berbuat yang lebih dari pada itu.
“Rasakan itu Jenny sshi.. kau belum tahu betapa berkuasanya
seorang Kang Min Joo di korea ini,” batinnya setelah menutup telpon dari anak
buahnya itu. “Kau akan ku buat menderita jika ingin merebut sesuatu yang
menjadi milikku,” pikirnya.
Sementara itu,
Sakura masih tidak masuk kerja sebagai penata rias di lokasi syuting. Dia
mengurus bisnisnya di Korea yang sudah hancur berantakan tak bersisa itu. Yang
membuat Sakura kecewa bukan karena tidak bisa menyelamatkan bisnisnya. Tapi,
dia membuat seseorang yang sangat di cintainya yaitu Kim Eun Jung, terluka
karena berusaha menyelamatkan beberapa barang dari butik pada saat terbakar.
Kim In Jung mendapatkan luka bakar di bahu kanannya karena tertimpa reruntuhan
bangunan. Mendengar hal itu, Sakura langsung berlari ke rumah sakit untuk
menemui Kim Eun Jung.
Sakura
menyerahkan kasus itu untuk di selidiki oleh kepolisian karena kebakaran itu di
duga tak wajar. Jika memang benar-benar terjadi arus pendek kenapa tiba-tiba
yang terbakar hanya butik Sakura sementara toko di kanan kirinya tidak terjadi
apapun. Sibuk mengurusi hal itu Sakura pun jatuh sakit dan beberapa waktu lalu
ibunya juga mengunjungi dan merawatnya di sana.
“Okasan aku baik-baik saja..,” ucap Sakura setelah melepas
kepergian ibunya di bandara.
“Iya, jaga dirimu baik-baik Sakura. Okasan sebenarnya masih ingin
tinggal lebih lama disini dan otosanmu sudah mengizinkannya,”
“Tidak okasan, okasan tidak boleh terlalu lama di sini. Kasihan
Shinji harus di urus oleh pembantu jika okasan tidak ada,”
“Tapi, Sakura...,”
“Okasan tidak perlu khawatir, aku akan baik-baik saja. Dan katakan
pada otosan bahwa aku baik-baik saja. Aku tidak ingin otosan turun tangan
membantu bisnisku di sini aku akan memulihkan bisnisku sendiri. Dan jika aku
tidak bisa, maka barulah aku akan minta bantuan otosan,” jelas Sakura pada
ibunya.
“Iya mbak saya akan menjaga Sakura di sini. Mbak tidak perlu
khawatir,” ucap bibi Sakura yang merupakan adik ipar ibunya itu agar tidak
membuat ibu Sakura khawatir.
“Ya, baiklah... Aku percayakan dia padamu,” ucapnya pada adik
iparnya. Dan adik iparnya pun menjawab dengan anggukan kecil. Jaga dirimu,”
ucap okasaanya pada Sakura sembari meninggalkannya ke tempat pemberangkatan.
Usai mengantarkan
okasannya Sakura pun balik ke rumahnya. Bibinya masih ingin Sakura tinggal
lebih lama lagi di rumahnya agar bisa dengan mudah menjaga dan merawatnya.
Tapi, Sakura menolaknya, akhirnya bibinya pun menuruti keinginan Sakura itu
setelah melihat kesehatan Sakura sudah agak membaik seperti semula.
“Baiklah bibi akan temani kamu di rumahmu sampai Kang Hoo
menjemputku nanti malam,”
“Em.. iya.. terima kasih Bi. Aku sudah banyak merepotkanmu,” ucap Sakura
sembari memberikan pelukan hangat kepada Bibinya. Dan bibinya pun membalasnya
dengan pelukan yang lebih hangat kepadanya seperti pelukan ibunya sendiri.
“Kenapa kau berterima kasih. Sama seperti Kang Hoo dan Jae Hee,
kau juga sudah ku anggap seperti anakku sendiri,” ucap bibinya.
Lee Jung Soo
bergegas ke rumah Sakura setelah selesai syuting. Sebenarnya dia memang merasa
ada yang aneh pada Sakura karena dia sudah tidak masuk kerja selama beberapa
minggu. Beberapa kali di datanginya rumah Sakura tapi tak mendapatinya di sana.
Ketika di telponnya Sakura hanya menjawab hanya kelelahan dan ingin istirahat
saja. Jika benar kelelahan saja tidak mungkin wanita itu tidak masuk selama
beberapa minggu. Lee Jung Soo berpikir yang tidak-tidak dan mencoba untuk
mendatangi rumah wanita itu lagi. Barangkali wanita itu sudah ada di rumahnya,
pikirnya.
Dan akhirnya
senyum mengembang di bibirnya ketika mendapati Sakura berdiri di depan rumahnya
ketika di lihatnya dari kejauhan. Tapi, dia begitu terkejut ketika melihat
dengan jelas bahwa seorang lelaki melepaskan pelukannya dari Sakura masuk mobil
dan melambaikan tangannya. Sakura pun melambaikan tangannya pula mengiringi
kepergian mobil sedan itu. Lee Jung Soo yang sudah berdiri mengawasinya tak
jauh dari tempat Sakura berdiri.
“Jung Soo sshi.. sejak kapan kau disana?”
“Sejak tadi, aku malah sudah melihat semua yang kau lakukan
bersama lelaki itu,” ucapnya dengan sinis.
“Oh...,” Sakura menjawab singkat.
“Oh.. kau hanya menjawab oh saja..? Tidakkah kau tahu setiap hari
aku datang dan pergi dari rumahmu berharap kau berada di dalam. Tapi, kau malah
tidak ada dan pergi entah kemana. Kau tidak pernah menjawab setiap kali ku
tanya, hanya bilang ingin istirahat lah,”ucap Jung Soo panjang lebar. Sakura
hanya mendengarkan lelaki itu bicara tanpa memotong satu katapun dan
mempersilakan lelaki itu masuk ke dalam rumahnya. “Kau beneran hanya kelelahan
saja? Kau tidak sedang mengidap penyakit yang parah kan hingga kau
menghindariku?” selidiknya.
“Jung Soo sshi apa yang kau pikirkan? Apa kau ingin aku sakit
parah?” kekeh Sakura.
“Jenny sshi.. aku begitu mengkhawatirkanmu. Karena itu aku
berpikir yang tidak-tidak,” ucapnya pada Sakura. Tapi yang di ajaknya bicara
malah masuk kamar dan memasukkan baju-baju dari dalam tasnya yang berada di
ruang tamu ke dalam almarinya. Lee Jung Soo hanya mengikuti wanita itu sambil
terus menghujani wanita itu dengan berbagai perkataan kekhawatirannya.
“Sebenarnya kau tinggal di mana selama beberapa minggu ini? Jangan, jangan kau
pergi bersama lelaki yang tadi.......,” selidiknya meskipun tak mau percaya
dengan prasangkanya sendiri.
Tapi tiba-tiba dia begitu terkejut mendengar jawaban Sakura. “Ya,
aku pergi dengannya dan aku tinggal di rumahnya,” Lee Jung Soo mengerutkan
keningnya dan Sakura hanya tersenyum kecil melihat raut wajah Lee Jung Soo itu.
“Kenapa? Kenapa tinggal di rumahnya? Aku bisa mengurusmu jika kau
memang benar-benar sakit,” ucapnya.
“Menurutmu kenapa?” Sakura masih saja menggoda lelaki yang gampang
sekali ngambek itu dengan balik bertanya.
“Apa.. dia...dia suamimu ya??” cetusnya.
“Kau bicara apa...,” Sakura tertawa mendengar tebakan Lee Jung
Soo.Dia pikir Lee Jung Soo akan berpikir bahwa Kang Hoo lelaki yang di lihatnya
itu adalah pacar Sakura, tapi malah sebaliknya Lee Jung Soo berpikiran lebih
jauh dan menganggap adik sepupunya itu adalah suami Sakura. Dan tentu saja itu
membuat Sakura tak henti-hentinya tertawa.
Lee Jung Soo
meraih tangan Sakura dan menariknya untuk duduk di sampingnya. Tapi, tak di
sangka tarikannya begitu kencang hingga Sakura terduduk di pangkuannya. Sakura
mencoba melepaskan diri dari lelaki itu tapi Lee Jung Soo malah memeluknya
erat.
“Sekarang kau tidak bisa melarikan diri dariku. Jadi, katakan
dengan jelas siapa lelaki yang kulihat tadi, yang memelukmu seperti yang aku
lakukan saat ini jika memang dia bukan suamimu. Sakura hanya diam dan
membiarkan lelaki itu penuh selidik mencari jawaban di mata Sakura. Sakura
hanya tertawa melihat lelaki itu begitu penasaran. “Uh... kau masih tidak mau
menjawab, Apa kau ingin aku melakukan lebih dari ini?” Sakura hanya melototkan
matanya pada Lee Jung Soo. “Kenapa? Saat ini kau sudah tidak bisa membalasku
atau melarikan diri dariku kan? Kau baru sembuh dari sakitmu bukan?” ucap Lee
Jung Soo.
“Iya..iya aku menyerah,” ucap Sakura dan Lee Jung Soo pun
merenggangkan pelukannya. “Dia itu...,”
“Siapa...siapa.. cepat jawab. Apa dia pacarmu?”
“Kau ini, katanya memintaku untuk menjawab tapi selalu mengajukan
argumenmu sendiri,”
“Ya.. ya baiklah...,”
“Dia sepupuku,”
“Benarkah hanya sepupu?”
“Dia tadi kesini menjemput bibiku,”
“Oh, begitu pantas aku tadi juga sempat mendengar suara seorang
wanita setengah baya,”
“Tapi.. kalau benar dia sepupumu kenapa dia memelukmu,”
“Kalau kau, kenapa memelukku,” tanya Sakura balik bertanya penuh
selidik dalam mata Lee Jung Soo yang masih belum melepaskan pelukannya itu. Entah
mengapa Sakura merasa begitu merindukan lelaki yang sedang memeluknya itu.
Sudah seminggu lebih dia merindukan tatapan teduh dari lelaki yang kini menjadi
teman dekatnya itu. Dan karena lelaki di depannya itulah dia menyembunyikan
dirinya selama beberapa hari agar lelaki itu tidak tahu masalah apa yang tengah
di hadapinya. Tapi, kini semua benteng kerinduan itu seolah runtuh karena dia
sudah melihat lelaki itu.
“Aku... kenapa aku memelukmu?” ucap Lee Jung Soo membuyarkan
pandangan Sakura yang tengah menikmati setiap detail ketampanan pada pria di
hadapannya itu.
“Aku memelukmu karena aku ingin melakukan ini..,” ucapnya sembari
merengkuh bibir Sakura yang beberapa senti saja di depannya. Dipanggutnya bibir
tipis yang merekah merah itu dengan lembut. Sakura yang seketika itu terkejut
dan melepaskan bibirnya dari Lee Jung Soo. Lee Jung Soo masih tidak melepaskan
pelukannya pada Sakura. Dia berbisik di telinga gadis yang tengah berada di
pelukannya itu.
“Choaneyo, Jenny sshi...,” bisiknya. Sakura yang mendengar itu
lanngsung terbelalak kaget dan menatap mata lelaki itu untuk mencari kebenaran
dari perkataannya. Sakura tahu tak ada kebohongan di dalam mata lelaki itu.
Kini Lee Jung Soo mencoba untuk lebih mendekatkan dirinya lagi pada Sakura dan
Sakura tahu apa yang coba dilakukan oleh lelaki itu. Sakura hanya memejamkan
matanya dan membiarkan lelaki itu kembali mencicipi bibir merah nya yang
merekah itu.
Malam itu dia
membiarkan Lee Jung Soo melakukan keinginanya untuk menginap. Sakura menyuruh
Lee Jung Soo tidur di Sofa ruang tamu dan memberinya bantal dan selimut.
“Jenny sshi.. tidak bisakah aku tidur di kamar juga?”
“Apa kau ingin aku mematahkan beberapa ruas tulang belakangmu?”
ancam Sakura.
“Tapi, Jenny sshi.. aku tidak pernah tidur di sofa?”
“Bukankah kau sendiri yang memaksa untuk tetap tinggal. Jika tidak
mau tidur di sofa pulang saja ke apartemenmu dan tidurlah di kasur empukmu,”
“Jenny sshi.. kau jadi galak sekali setelah beberapa minggu tidak
bertemu. Tapi, tidak apa aku tetap suka,” rayunya pada Sakura.
Tapi Sakura tak
menghiraukannya, dia segera masuk kamar dan mengunci pintunya. Dia
tersenyum-senyum sendiri disana hingga matanya akhirnya dapat juga
dipejamkannya.
Sakura bangun di pagi hari dan menyiapkan sarapan
pagi. Lee Jung Soo yang mencium aroma sedap masakan itu pun terbangun dan
mencari dimana aroma harum itu berasal. Di dapatinya Sakura yang sedang sibuk
dengan masakannya di dapur kecilnya yang mungkin berukuran 3 kali lebih kecil
dapur apartemennya di mana dia pernah mendapati Sakura memasak di sana.
“ Kau sedang masak apa?,” sejak pertenggkaran waktu itu hingga
sekarang Lee Jung Soo jadi sudah terbiasa berbicara informal pada wanita yang
berada di hadapannya itu. Dan begitu pula sebaliknya dengan Sakura.
“Sup rumput laut...,”
“Sup rumput laut? Kenapa kau memasak itu? Apa kau sedang ulang tahun
hari ini,”
“Tidak.. tapi seseorang yang sedang ulang tahun hari ini,”
“Memangnya siapa?”
“Chang Min sshi, aku ingin kau membawanya ke lokasi syuting
untuknya dan untuk di bagikan kepada yang lainnya,”
“Kenapa aku? Kau saja yang melakukannya. Aku tidak begitu dekat
dengannya sepertimu,”
“Aku tidak bisa masuk kerja sekarang. Masih ada beberapa hal yang
harus ku urus. Lagi pula Chang Min sshi pasti akan senang jika kau memberikan
sup ini kepadanya,”
“Kenapa begitu?
“Kau tidak tahu kalau dia mengidolakanmu?”
“Maksudmu? Orang yang baru naik daun yang menggeser kepopuleranku
itu mengidolakanku? Kau ini bagaimana mungkin?”
“Ya, sudah kalau kau tidak mempercayaiku. Kau memang selalu
seperti itu. Tapi, aku tidak suka kau berpikiran sempit tentang Chang Min sshi..,”ucap
Sakura dengan cemberut.
“Ya.. baiklahaku minta ma’af..,” rayu Lee Jung Soo dengan mengacak
rambut Sakura.
“Cepatlah mandi dan makan. Nanti kau terlambat,”
“Hmm.. aku masih ingin berlama-lama denganmu. Nanti kau tiba-tiba
menghilang lagi,,”
“Kalau kau tidak cepat-cepat mandi dan berangkat syuting hingga
merepotkan Hyo Joo oppa lagi, maka aku akan diam-diam menghilang lagi darimu,”
“Em.. sekarang kau sering mengancamku setelah tahu kelemahanku,”
desah Lee Jung Soo. Sakura hanya tertawa kecil melihat raut muka Lee Jung Soo
yang sedikit dongkol.
Sakura sudah rapi
ketika Lee Jung Soo baru selesai mandi. Dia akan menemui polisi untuk mencari
tahu perkembangan penyelidikan kepolisian tentang kebakaran di butiknya. Dia
berniat untuk menumpang mobil Lee Jung Soo untuk turun di suatu tempat.
0 comments:
Posting Komentar