Senin, 09 Juli 2018

Empat Belas

Edit Posted by with No comments

         Kang Min Joo begitu senang hari ini karena rencananya berjalan lancar. Dia tersenyum bahagia ketika mendapati kabar dari tangan kanannya bahwa butik itu sudah terbakar hingga beberapa bagian tak bersisa sama sekali. Sebenarnya dia tidak ingin berbuat sejauh itu. Tapi, mendengar kedekatan Sakura dengan Lee Jung Soo akhir-akhir ini dari beberapa teman artisnya membuatnya naik darah. Ini adalah tindakan pertmanya sebagai peringatan jika saja Sakura masih tetap dekat dengan Lee Jung Soo dan tak mengindahkan ancamannya dia bisa berbuat yang lebih dari pada itu.
“Rasakan itu Jenny sshi.. kau belum tahu betapa berkuasanya seorang Kang Min Joo di korea ini,” batinnya setelah menutup telpon dari anak buahnya itu. “Kau akan ku buat menderita jika ingin merebut sesuatu yang menjadi milikku,” pikirnya.

            Sementara itu, Sakura masih tidak masuk kerja sebagai penata rias di lokasi syuting. Dia mengurus bisnisnya di Korea yang sudah hancur berantakan tak bersisa itu. Yang membuat Sakura kecewa bukan karena tidak bisa menyelamatkan bisnisnya. Tapi, dia membuat seseorang yang sangat di cintainya yaitu Kim Eun Jung, terluka karena berusaha menyelamatkan beberapa barang dari butik pada saat terbakar. Kim In Jung mendapatkan luka bakar di bahu kanannya karena tertimpa reruntuhan bangunan. Mendengar hal itu, Sakura langsung berlari ke rumah sakit untuk menemui Kim Eun Jung.
            Sakura menyerahkan kasus itu untuk di selidiki oleh kepolisian karena kebakaran itu di duga tak wajar. Jika memang benar-benar terjadi arus pendek kenapa tiba-tiba yang terbakar hanya butik Sakura sementara toko di kanan kirinya tidak terjadi apapun. Sibuk mengurusi hal itu Sakura pun jatuh sakit dan beberapa waktu lalu ibunya juga mengunjungi dan merawatnya di sana.
“Okasan aku baik-baik saja..,” ucap Sakura setelah melepas kepergian ibunya di bandara.
“Iya, jaga dirimu baik-baik Sakura. Okasan sebenarnya masih ingin tinggal lebih lama disini dan otosanmu sudah mengizinkannya,”
“Tidak okasan, okasan tidak boleh terlalu lama di sini. Kasihan Shinji harus di urus oleh pembantu jika okasan tidak ada,”
“Tapi, Sakura...,”
“Okasan tidak perlu khawatir, aku akan baik-baik saja. Dan katakan pada otosan bahwa aku baik-baik saja. Aku tidak ingin otosan turun tangan membantu bisnisku di sini aku akan memulihkan bisnisku sendiri. Dan jika aku tidak bisa, maka barulah aku akan minta bantuan otosan,” jelas Sakura pada ibunya.
“Iya mbak saya akan menjaga Sakura di sini. Mbak tidak perlu khawatir,” ucap bibi Sakura yang merupakan adik ipar ibunya itu agar tidak membuat ibu Sakura khawatir.
“Ya, baiklah... Aku percayakan dia padamu,” ucapnya pada adik iparnya. Dan adik iparnya pun menjawab dengan anggukan kecil. Jaga dirimu,” ucap okasaanya pada Sakura sembari meninggalkannya ke tempat pemberangkatan.
            Usai mengantarkan okasannya Sakura pun balik ke rumahnya. Bibinya masih ingin Sakura tinggal lebih lama lagi di rumahnya agar bisa dengan mudah menjaga dan merawatnya. Tapi, Sakura menolaknya, akhirnya bibinya pun menuruti keinginan Sakura itu setelah melihat kesehatan Sakura sudah agak membaik seperti semula.
“Baiklah bibi akan temani kamu di rumahmu sampai Kang Hoo menjemputku nanti malam,”
“Em.. iya.. terima kasih Bi. Aku sudah banyak merepotkanmu,” ucap Sakura sembari memberikan pelukan hangat kepada Bibinya. Dan bibinya pun membalasnya dengan pelukan yang lebih hangat kepadanya seperti pelukan ibunya sendiri.
“Kenapa kau berterima kasih. Sama seperti Kang Hoo dan Jae Hee, kau juga sudah ku anggap seperti anakku sendiri,” ucap bibinya.

            Lee Jung Soo bergegas ke rumah Sakura setelah selesai syuting. Sebenarnya dia memang merasa ada yang aneh pada Sakura karena dia sudah tidak masuk kerja selama beberapa minggu. Beberapa kali di datanginya rumah Sakura tapi tak mendapatinya di sana. Ketika di telponnya Sakura hanya menjawab hanya kelelahan dan ingin istirahat saja. Jika benar kelelahan saja tidak mungkin wanita itu tidak masuk selama beberapa minggu. Lee Jung Soo berpikir yang tidak-tidak dan mencoba untuk mendatangi rumah wanita itu lagi. Barangkali wanita itu sudah ada di rumahnya, pikirnya.
            Dan akhirnya senyum mengembang di bibirnya ketika mendapati Sakura berdiri di depan rumahnya ketika di lihatnya dari kejauhan. Tapi, dia begitu terkejut ketika melihat dengan jelas bahwa seorang lelaki melepaskan pelukannya dari Sakura masuk mobil dan melambaikan tangannya. Sakura pun melambaikan tangannya pula mengiringi kepergian mobil sedan itu. Lee Jung Soo yang sudah berdiri mengawasinya tak jauh dari tempat Sakura berdiri.
“Jung Soo sshi.. sejak kapan kau disana?”
“Sejak tadi, aku malah sudah melihat semua yang kau lakukan bersama lelaki itu,” ucapnya dengan sinis.
“Oh...,” Sakura menjawab singkat.
“Oh.. kau hanya menjawab oh saja..? Tidakkah kau tahu setiap hari aku datang dan pergi dari rumahmu berharap kau berada di dalam. Tapi, kau malah tidak ada dan pergi entah kemana. Kau tidak pernah menjawab setiap kali ku tanya, hanya bilang ingin istirahat lah,”ucap Jung Soo panjang lebar. Sakura hanya mendengarkan lelaki itu bicara tanpa memotong satu katapun dan mempersilakan lelaki itu masuk ke dalam rumahnya. “Kau beneran hanya kelelahan saja? Kau tidak sedang mengidap penyakit yang parah kan hingga kau menghindariku?” selidiknya.
“Jung Soo sshi apa yang kau pikirkan? Apa kau ingin aku sakit parah?” kekeh Sakura.
“Jenny sshi.. aku begitu mengkhawatirkanmu. Karena itu aku berpikir yang tidak-tidak,” ucapnya pada Sakura. Tapi yang di ajaknya bicara malah masuk kamar dan memasukkan baju-baju dari dalam tasnya yang berada di ruang tamu ke dalam almarinya. Lee Jung Soo hanya mengikuti wanita itu sambil terus menghujani wanita itu dengan berbagai perkataan kekhawatirannya. “Sebenarnya kau tinggal di mana selama beberapa minggu ini? Jangan, jangan kau pergi bersama lelaki yang tadi.......,” selidiknya meskipun tak mau percaya dengan prasangkanya sendiri.
Tapi tiba-tiba dia begitu terkejut mendengar jawaban Sakura. “Ya, aku pergi dengannya dan aku tinggal di rumahnya,” Lee Jung Soo mengerutkan keningnya dan Sakura hanya tersenyum kecil melihat raut wajah Lee Jung Soo itu.
“Kenapa? Kenapa tinggal di rumahnya? Aku bisa mengurusmu jika kau memang benar-benar sakit,” ucapnya.
“Menurutmu kenapa?” Sakura masih saja menggoda lelaki yang gampang sekali ngambek itu dengan balik bertanya.
“Apa.. dia...dia suamimu ya??” cetusnya.
“Kau bicara apa...,” Sakura tertawa mendengar tebakan Lee Jung Soo.Dia pikir Lee Jung Soo akan berpikir bahwa Kang Hoo lelaki yang di lihatnya itu adalah pacar Sakura, tapi malah sebaliknya Lee Jung Soo berpikiran lebih jauh dan menganggap adik sepupunya itu adalah suami Sakura. Dan tentu saja itu membuat Sakura tak henti-hentinya tertawa.
            Lee Jung Soo meraih tangan Sakura dan menariknya untuk duduk di sampingnya. Tapi, tak di sangka tarikannya begitu kencang hingga Sakura terduduk di pangkuannya. Sakura mencoba melepaskan diri dari lelaki itu tapi Lee Jung Soo malah memeluknya erat.
“Sekarang kau tidak bisa melarikan diri dariku. Jadi, katakan dengan jelas siapa lelaki yang kulihat tadi, yang memelukmu seperti yang aku lakukan saat ini jika memang dia bukan suamimu. Sakura hanya diam dan membiarkan lelaki itu penuh selidik mencari jawaban di mata Sakura. Sakura hanya tertawa melihat lelaki itu begitu penasaran. “Uh... kau masih tidak mau menjawab, Apa kau ingin aku melakukan lebih dari ini?” Sakura hanya melototkan matanya pada Lee Jung Soo. “Kenapa? Saat ini kau sudah tidak bisa membalasku atau melarikan diri dariku kan? Kau baru sembuh dari sakitmu bukan?” ucap Lee Jung Soo.
“Iya..iya aku menyerah,” ucap Sakura dan Lee Jung Soo pun merenggangkan pelukannya. “Dia itu...,”
“Siapa...siapa.. cepat jawab. Apa dia pacarmu?”
“Kau ini, katanya memintaku untuk menjawab tapi selalu mengajukan argumenmu sendiri,”
“Ya.. ya baiklah...,”
“Dia sepupuku,”
“Benarkah hanya sepupu?”
“Dia tadi kesini menjemput bibiku,”
“Oh, begitu pantas aku tadi juga sempat mendengar suara seorang wanita setengah baya,”
“Tapi.. kalau benar dia sepupumu kenapa dia memelukmu,”
“Kalau kau, kenapa memelukku,” tanya Sakura balik bertanya penuh selidik dalam mata Lee Jung Soo yang masih belum melepaskan pelukannya itu. Entah mengapa Sakura merasa begitu merindukan lelaki yang sedang memeluknya itu. Sudah seminggu lebih dia merindukan tatapan teduh dari lelaki yang kini menjadi teman dekatnya itu. Dan karena lelaki di depannya itulah dia menyembunyikan dirinya selama beberapa hari agar lelaki itu tidak tahu masalah apa yang tengah di hadapinya. Tapi, kini semua benteng kerinduan itu seolah runtuh karena dia sudah melihat lelaki itu.
“Aku... kenapa aku memelukmu?” ucap Lee Jung Soo membuyarkan pandangan Sakura yang tengah menikmati setiap detail ketampanan pada pria di hadapannya itu.
“Aku memelukmu karena aku ingin melakukan ini..,” ucapnya sembari merengkuh bibir Sakura yang beberapa senti saja di depannya. Dipanggutnya bibir tipis yang merekah merah itu dengan lembut. Sakura yang seketika itu terkejut dan melepaskan bibirnya dari Lee Jung Soo. Lee Jung Soo masih tidak melepaskan pelukannya pada Sakura. Dia berbisik di telinga gadis yang tengah berada di pelukannya itu.
“Choaneyo, Jenny sshi...,” bisiknya. Sakura yang mendengar itu lanngsung terbelalak kaget dan menatap mata lelaki itu untuk mencari kebenaran dari perkataannya. Sakura tahu tak ada kebohongan di dalam mata lelaki itu. Kini Lee Jung Soo mencoba untuk lebih mendekatkan dirinya lagi pada Sakura dan Sakura tahu apa yang coba dilakukan oleh lelaki itu. Sakura hanya memejamkan matanya dan membiarkan lelaki itu kembali mencicipi bibir merah nya yang merekah itu.

            Malam itu dia membiarkan Lee Jung Soo melakukan keinginanya untuk menginap. Sakura menyuruh Lee Jung Soo tidur di Sofa ruang tamu dan memberinya bantal dan selimut.
“Jenny sshi.. tidak bisakah aku tidur di kamar juga?”
“Apa kau ingin aku mematahkan beberapa ruas tulang belakangmu?” ancam Sakura.
“Tapi, Jenny sshi.. aku tidak pernah tidur di sofa?”
“Bukankah kau sendiri yang memaksa untuk tetap tinggal. Jika tidak mau tidur di sofa pulang saja ke apartemenmu dan tidurlah di kasur empukmu,”
“Jenny sshi.. kau jadi galak sekali setelah beberapa minggu tidak bertemu. Tapi, tidak apa aku tetap suka,” rayunya pada Sakura.
            Tapi Sakura tak menghiraukannya, dia segera masuk kamar dan mengunci pintunya. Dia tersenyum-senyum sendiri disana hingga matanya akhirnya dapat juga dipejamkannya.

            Sakura  bangun di pagi hari dan menyiapkan sarapan pagi. Lee Jung Soo yang mencium aroma sedap masakan itu pun terbangun dan mencari dimana aroma harum itu berasal. Di dapatinya Sakura yang sedang sibuk dengan masakannya di dapur kecilnya yang mungkin berukuran 3 kali lebih kecil dapur apartemennya di mana dia pernah mendapati Sakura memasak di sana.
“ Kau sedang masak apa?,” sejak pertenggkaran waktu itu hingga sekarang Lee Jung Soo jadi sudah terbiasa berbicara informal pada wanita yang berada di hadapannya itu. Dan begitu pula sebaliknya dengan Sakura.
“Sup rumput laut...,”
“Sup rumput laut? Kenapa kau memasak itu? Apa kau sedang ulang tahun hari ini,”
“Tidak.. tapi seseorang yang sedang ulang tahun hari ini,”
“Memangnya siapa?”
“Chang Min sshi, aku ingin kau membawanya ke lokasi syuting untuknya dan untuk di bagikan kepada yang lainnya,”
“Kenapa aku? Kau saja yang melakukannya. Aku tidak begitu dekat dengannya sepertimu,”
“Aku tidak bisa masuk kerja sekarang. Masih ada beberapa hal yang harus ku urus. Lagi pula Chang Min sshi pasti akan senang jika kau memberikan sup ini kepadanya,”
“Kenapa begitu?
“Kau tidak tahu kalau dia mengidolakanmu?”
“Maksudmu? Orang yang baru naik daun yang menggeser kepopuleranku itu mengidolakanku? Kau ini bagaimana mungkin?”
“Ya, sudah kalau kau tidak mempercayaiku. Kau memang selalu seperti itu. Tapi, aku tidak suka kau berpikiran sempit tentang Chang Min sshi..,”ucap Sakura dengan cemberut.
“Ya.. baiklahaku minta ma’af..,” rayu Lee Jung Soo dengan mengacak rambut Sakura.
“Cepatlah mandi dan makan. Nanti kau terlambat,”
“Hmm.. aku masih ingin berlama-lama denganmu. Nanti kau tiba-tiba menghilang lagi,,”
“Kalau kau tidak cepat-cepat mandi dan berangkat syuting hingga merepotkan Hyo Joo oppa lagi, maka aku akan diam-diam menghilang lagi darimu,”
“Em.. sekarang kau sering mengancamku setelah tahu kelemahanku,” desah Lee Jung Soo. Sakura hanya tertawa kecil melihat raut muka Lee Jung Soo yang sedikit dongkol.
            Sakura sudah rapi ketika Lee Jung Soo baru selesai mandi. Dia akan menemui polisi untuk mencari tahu perkembangan penyelidikan kepolisian tentang kebakaran di butiknya. Dia berniat untuk menumpang mobil Lee Jung Soo untuk turun di suatu tempat.


0 comments:

Posting Komentar