Kim Tae Young keluar dari kejaksaan setelah menemui temannya yang
bekerja sama untuk membantu menyelidiki masalah yang hendak di ajukannya ke
jaksa penutut umum beberapa bulan lagi. Tapi, tiba-tiba dia melihat Kang Min
Joo sedang bicara dengan salah seorang di kejaksaan itu. Dia tidak tahu siapa
lelaki yang sedang di ajak Kang Min Joo bicara sesuatu itu. Dia hanya merasa
bahwa Kang Min Joo telah meminta lelaki itu menyelidiki sesuatu untuknya.
Mereka terlihat sangat akrab melihat dari gelagat pembicaraan mereka.
Kim Tae Young
hanya berdiam saja tanpa menyapa ketika gadis itu berjalan membawa beberapa
berkas dalam map nya. Dia merasa ada sesuatu yang akan di rencanakan oleh gadis
itu karenanya dia bermaksud untuk menghubungi Lee Jung Soo.
“Jung Soo ah...,”
“Oh, hyung ada apa?” tanya Lee Jung Soo yang sedang berada di
ruang rias untuk mendapat beberapa make up.
“Ah, begini aku sedang berada di kejaksaan sekarang karena temanku
bilang ada bukti baru tentang kasus ayahmu,”
“Ya, lalu...,”
“Aku tidak sengaja melihat Min Joo disini. Dia sepertinya sedang
menyelidiki sesuatu yang penting. Aku melihat dia membewa beberapa lembar
kertas dalam amplop besar dari seseorang yang di kenalnya di kejaksaan. Apakah
kau tahu apa yang sedang dilakukannya?”
“Ah, aku tidak tahu hyung,”
“Oh, baiklah. Aku hanya khawatir dia kan melakukan sesuatu
terhadapmu,”
“Dia tidak akan berani melakukan sesuatu padaku hyung. Kau tidak
perlu khwatir,”
“Ya, baiklah,” ucap Kim Tae Young mengakhiri percakapannya.
Hari ini sesuatu
terjadi di lokasi syuting. Ketika sedang melakukan beberapa aksi laga beberapa
perangkat roboh hingga beberapa stuntman pun mendapatkan cidera luka yang
menganga. Sakura yang melihat kejadian itu langsung menuju ke lokasi. Tapi,
tidak di sangkanya balok kayu yang terdapat di lokasi aksi laga itu jadi dan
hampir saja menimpa dirinya jika saja seseorang tidak segera menolongnya.
Sakura tidak melihat dengan jelas wajah orang yang menolongnya itu karena orang
itu langsung pergi setelah mendapati Sakura baik-baik saja. Tapi, dia tahu
siapa yang menolongnya itu dari gaya berjalan orang itu dan postur tubuhnya
meski hanya sempat dilihatnya dari belakang.
Sakura
mengeluarkan kotak P3K kecil dari dalam tasnya. Meski kotak itu kecil dan mirip
seperti permainan anak-anak tetapi isi di dalamnya begitu berguna untuk
membantunya melakukan pertolongan pada stantman-stantman itu.
“Tidak apa..apa aku akan menjahit lukamu,” ucap Sakura pada
seorang stantman yang memiliki luka robek di kakinya.
“Apa? Tidak usah aku pergi ke rumah sakit saja,”
“Rumah sakit jauh dari sini. Dan lukamu akan semakin parah karena
infeksi jika tidak segera di tolong,”
“Apakah ini cukup parah?”
“Ya...,”
“Apakah benar kau bisa melakukannya...,”tanya stuntman itu masih
tak percaya bahwa Sakura bisa menjahit lukanya. Bagaiman mungkin dia bisa
percaya dengan desainer yang kini menjadi penata rias di depannya itu. Meskipun
sama-sama sering memegang jarum, tapi tubuhnya bukan kain yang bisa di jahit
dengan mudahnya. Tapi, karena tidak tahan dengan rasa sakit yang di deritanya
pemain pengganti itupun bersedia menerima tawaran Sakura.
“Ya, akan kulakukan dengan baik,” ucap Sakura dengan senyumnya
seperti biasa.
Sakura
mengeluarkan peralatan yang di butuhkannya dari kotak P3k itu. Pemain pengganti
itu begitu terkejut melihat betapa lengkapnya peralatan yang ada di dalam tas
sekecil itu. Dia tidak bisa mempercayai bahwa seorang perempuan yang tengah
menolongnya kini adalah seorang penata rias biasa. Tapi, tak mau di
pusingkannya pikirannya untuk memikirkan tentang hal itu. Karena dia harus
menahan rasa sakitnya karena ternyata Sakura tidak mempunyai persediaan obat
bius di dalam tak kecilnya itu.
Sementara itu, syuting hari ini di hentikan.
Para pemain dan pemain pengganti lainnya yang terluka segera di obati dengan
perlengkapan seadanya. Untunglah kecuali pemain yang ditangani Sakura saat ini
tak ada pemain lainnya yang terluka cukup parah. Lee Jung Soo masih
memperhatikan Sakura yang dengan cekatan menjahit luka pemain pengganti itu.
Dia tidak tahu betapa piawainya wanita itu menggunakan jarum yang biasanya
menjadi pegangan para dokter itu. Wanita itu, benar-benar membuat Lee Jung Soo
penasaran.
Di sisi lain
Sakura tahu Lee Jung Soo tengah memperhatikannya. Dia tahu bahwa laki-laki itu
mungkin heran dengan apa yang telah di lakukannya untuk menolong pemain
pengganti itu. Dia mencoba untuk mengejar Lee Jung Soo yang tengah berjalan ke
ruang ganti untuk mengganti kostumnya setelah syuting di hentikan itu. Sakura
menepuk bahu lelaki yang jangkung itu. Dan dia begitu terkejut ketika mendapati
lelaki itu merintih kesakitan dengan spontannya.
“Jung Soo sshi... ada apa denganmu?” tanyanya.
“Tidak apa..apa..,”
“Kau terluka?” tanyanya lagi dan Lee Jung Soo hanya diam tak
menjawab. Apa kau terluka karena menolongku tadi?” tanyanya lagi dan Lee Jung
Soo tetap saja tak menjawab. Melihat sikap Lee Jung Soo yang dingin dan masih
tidak menjawab itu, Sakura langsung menarik dan merobek baju yang di kenakan
oleh Lee Jung Soo sebelum Lee Jung Soo melepaskannya untuk menggantinya dengan
pakaiannya.
“Apa yang kau lakukan? tanya Lee Jung Soo. Sakura hanya diam dan
terus merobek baju yang dikenakan oleh Lee Jung Soo sampai dia mendapatkan apa
yang di carinya. Lee Jung Soo langsung menarik kasar Sakura dan memojokkannya
ke dinding.
“Jung Soo sshi.. apa yang ingin kau lakukan?” kali ini Sakura yang
balik bertanya.
“Menurutmu apa yang akan ku lakukan?” ucap Lee Jung Soo sembari
menyudutkan Sakura di pojok ruang ganti itu. “Kau sendiri yang memulainya,”
seru Lee Jung Soo.
“Jung Soo sshi...,” desah Sakura pelan. Dia tahu apa yang akan
dilakukan lelaki itu pada dirinya. Lee Jung Soo semakin mencondongkan dirinya
pada Sakura dan mendekatkan wajahnya ke wajah Sakura. Dan Sakura bisa menebak
apa yang hendak di lakukan oleh lelaki itu kepadanya.
Sebelum mendapati
kebenaran dari apa yang telah di duganya itu Sakura dengan sigap menyentuh bahu
salah satu lelaki itu hingga lelaki itu meronta kesakitan dan Sakura segera
meraih tangan lain lelaki itu dan hendak menjungkir balikkannya ke lantai
seperti yang hendak di lakukannya beberapa waktu lalu. Tapi, melihat lelaki itu
sudah merintih kesakitan karena Sakura menepuk bahu kirinya dengan keras.
Sakura segera menarik sisa baju yang masih menutupi lengan dan bahu kiri Lee
Jung Soo. Dan seperti dugaannya terdapat luka memar di sana.
“Ini yang ku cari,” ucapnya.
“Kau....,”
“Kenapa?”
“Aku bisa mengobatinya di rumah sakit. Kau tidak perlu mengurus
ini?” ucap Lee Jung Soo. Lee Jung Soo segera bergegas meninggalkan Sakura, tapi
Sakura meraih tubuh lelaki itu dengan sigap dan mendudukkan lelaki itu di
kursi.
“Aku akan mengobatinya..,”
“Tidak perlu...,”
“Aku perlu melakukannya,”
“Kenapa? Apa karena aku sudah menolongmu. Kau tidak perlu
melakukannya aku tidak melakukannya untuk mendapat imbalan darimu,”
“Benarkah. Lantas apa yang mau kau lakukan terhadapku tadi...,”
“Ap...apa..?” Lee Jung Soo tergagap gagap tak dapat menjawab
pertanyaan Sakura.
“Jika kau ingin melakukan hal itu pada seorang wanita harusnya kau
tahu siapa wanita itu,” jelas Sakura. Lee Jung Soo hanya diam dan merasa malu.
Dia tahu wanita di depannya itu bukan wanita sembarangan yang bisa di peluknya
dengan mudah jika ia mau atau di ciumnya dengan mudah jika dia ingin.
“Dan aku melakukan ini bukan karena akuberterima kasih padamu,”
jelas Sakura lagi yang dengan masih menobati bahu Lee Jung Soo yang terluka
cukup parah. Dia pun mendapati memaar yang sudah agak menghilang di bahu
kanannya yang dia tahu memar itu karena pukulan Kang Min Joo waktu itu. Dia
tidak tahu bahwa pukulan Min Joo cukup keras hingga membekas sampai sekarang.
“Lalu, apa alasannya...?”Lee Jung Soo bertanya dan menarik
pergelangan tangan Sakura yang sudah selesai mengobatinya.
“Lalu,, kau sendiri, apa alasanmu menolongku dari kejadian tadi
dan dari pukulan Cathrin, ah maksudku Kang Min Joo sshi waktu itu,” Sakura
balik bertanya.
Pertanyaan Sakura itu membuat Lee Jung Soo terkejut dan tak bisa
menjawab. “Itu....karena.....,” dia tak melanjutkannya karena Sakura buru-buru
memotong perkataannya.
“Aku melakukannya, karena aku peduli padamu,” jawab Sakura atas
pertanyaan yang di lontarkan Lee Jung Soo.
Lee Jung Soo hanya terdiam dan menyambar pergelangan Sakura yang
hendak pergi meninggalkannya. Dia memeluk Sakura dengan erat meskipun kesakitan
di bahunya yang masih dirasakannya. Seusai memeluk wanita itu, Lee Jung Soo
bermaksud mencium Sakura. Tapi, Sakura memalingkan wajahnya dari lelaki itu.
“Aku mau pulang,” ucapnya sembari berdiri dari pelukan Lee Jung
Soo yang sudah merenggang.
“Aku akan mengantarmu,” ucap Lee Jung Soo singkat. Dan berjalan
terlebih dahulu di depan Sakura.
Sakura hanya diam
di dalam mobil tak berusaha untuk mengajak ngobrol lelaki di sampingnya itu
seperti biasa yang di lakukannya agar lelaki itu tak marah lagi padanya.
“Jenny sshi...,” ucap Lee Jung Soo seketika. Tapi Sakura tak
memberi respon apapun pada lelaki di sampingnya itu. “Ak...aku... aku... akan
mema’afkanmu. Jika kau mau menjawab dengan jujur pertanyaanku?”
“Apa?” tanya Sakura dengan ketusnya.
“Benarkah kau melakukannya karena kau mempedulikanku?”
“Kau masih tidak percaya padaku?”
“Tidak...tidak aku percaya,” ucapnya. Dari dulu aku selalu percaya
padamu, Jenny sshi,” desah Lee Jung Soo.
Sejak saat itu
akhirnya hubungan antara Lee Jung Soo dan Sakura pun kembali baik seperti
biasanya. Mereka berangkat ke lokasi syuting bareng dan juga pulang bareng.
Meskipun begitu, Lee Jung Soo masih saja cemberut dan tidak suka jika Sakura
begitu dekat dengan Chang Min, meskipun hubungan di antara dirinya dan Sakura
hanya sekedar teman dekat. Lee Jung Soo juga mengurungkan niatnya untuk
bertanya siapa sebenarnya Sakura itu? Karena banyak keanehan tentang wanita itu
yang tak di mengertinya selama ini.
Wanita yang
menyembunyikan kekayaannya di Jepang dan hanya menghabiskan waktunya dengan
butik kecilnya di Seoul. Dan wanita yang begitu piawai menggunakan jarum yang
biasa di gunakan oleh dokter di ruang
operasi begitu membuat Lee Jung Soo penasaran. Tapi, Lee Jung Soo enggan bertanya
sebelum wanita itu menceritakan sendiri tentang dirinya kepada Lee Jung Soo.
Karena Lee Jung Soo takut wanita itu seperti dirinya yang menyembunyikan
masalah pribadinya hanya karena tidak ingin orang lain mengetahuinya. Lee Jung
Soo pun akhirnya memutuskan untuk menunggu.
0 comments:
Posting Komentar