Park Hyo Joo segera memberitahu Lee Jung Soo tentang berita besar
yang sudah di dengarnya dari Jang Nana. Di teleponnya Lee Jung Soo dan di
suruhnya untuk datang di sebuah Cafe tempat mereka biasanya bertemu. Sementara
itu, Lee Jung Soo yang sedang mengemudikan mobilnya mempercepat kecepatannya
agar segera sampai di Cafe tempat Park Hyo Joo menunggunya. Dia begitu
penasaran dengan berita apa yang hendak di sampaikan oleh hyongnimnya itu. Lee
Jung Soo segera memasuki Cafe itu dan langsung di tujunya tempat duduk di mana
Park Hyo Joo melambaikan tangannya.
“Ada berita apa hyongnim?”
“Ini berita tentang kebakaran butik Jenny sshi. Kau tidak
mendengar itu darinya? Bukankah kau bilang kau menemuinya tiga hari yang lalu,”
“Iya, tapi dia tidak menceritakan hal itu padaku. Apa peristiwa
itu sudah lama terjadi?”
“Ya, kira-kira sudah tiga mingguan sejak Jenny sshi tidak masuk
kerja. Dan mungkin karena mengurus masalah itu Jenny sshi jadi mengundurkan
diri untuk bekerja sebagai penata rias lagi,”
“Tapi, dia tidak memberitahuku apapun hyongnim. Dia selalu
menyembunyikan hal penting dariku. Aku sungguh tidak bisa mengerti dirinya. Dia
masih saja tidak mempercayaiku,”
“Bukankah kau juga sama Jung Soo. Kau juga sering tidak mau
percaya dengan perkataan Jenny sshi bukan?”
“Iya, tapi itu karena....,”
“Sudahlah jangan kau pikirkan lagi hal itu. Yang perlu kita
pikirkan sekarang adalah bagaimana cara kita untuk membantu Jenny sshi..,”
“Ya, kau benar hyongnim. Apa saranmu?”
“Em.. ku dengar peristiwa kebakaran itu dilakukan dengan sengaja
oleh seseorang. Polisi sudah menyelidikinya tapi entah kenapa sampai sekarang
malah belum ada hasilnya. Itulah yang ku dengar dari Nana sshi..,”
“Kenapa bisa begitu?”Apa mungkin itu karena Jenny sshi adalah
orang asing hingga dia tidak mendapat pelayanan yang baik?”
“Em.. kalau itu kurasa tidak. Karena butik itu atas nama Kim Eun
Jung almarhum kekasihmu itu. Jadi, seharusnya polisi sudah mengambil tindakan,”
“Kalau begitu, peristiwa ini didalangi oleh orang yang sangat
berkuasa hyongnim,”
“Ya, kau benar. Dan aku curiga pada seseorang,”
Lee Jung Soo
sepertinya mengetahui siapa orang yang di curigai oleh hyongnimnya itu Lee Jung
Soo menganguk pelan ketika hyongnimnya minta Lee Jung Soo mengorek informasi
dari wanita itu. Selain itu Lee Jung Soo juga diminta untuk minta bantuan
kepada Kim Tae Young. Barangkali Kim Tae Young punya kenalan yang dapat
membantu mereka menyelidiki kejadian itu.
Seperti biasanya
Sakura selalu mengunjungi sungai Han jika pikirannya sudah suntuk. Dia
menikmati udara malam yang merasuk ke tubuhnya menembus baju yang di kenakannya
itu. Dia senang sahabatnya Kim Eun Jung baik-baik saja dan segera boleh
meninggalkan rumah sakit. Tetapi di sisi lain dia masih bingung mendapati jalan
buntu untuk menyelidiki bagaimana dan siapa pelaku kebakaran di butiknya itu.
Sementara itu,
Lee Jung Soo juga berada di tempat yang
sama dengan Sakura. Sepulang dari rumah hyungnya, Kim Tae Young dia langsung
melesat ke sungai itu. Sungai itu menjadi tempat favoritnya melepas lelah
terlebih lagi jika dia sedang banyak masalah seperti saat ini. Kim Tae Young
tadi sempat memperkenalkannya kepada salah satu kenalannya di kejaksaan yang
bersedia untuk membantu menyelidiki kasus tersebut. Perasaan lega di
dapatkannya, tapi tetap saja Lee Jung Soo masih tidak merasa tenang. Apalagi
setelah dia menemui Kang Min Joo tadi. Dan mendapati benar bahwa ini adalah
perbuatannya.
Beberapa Jam yang
lalu sebelum menemui Kim Tae Young, Lee Jung Soo menghampiri butik Kang Min
Joo. Kang Min Joo yang melihat kekasihnya mampir ke butiknya setelah syuting
itu merasa begitu senang. Terlebih lagi lelaki itu datang tanpa perintah dari
ibunya melainkan datang dengan inisiatifnya sendiri untuk menemui dirinya.
Tapi, tak disangka bahwa kedatangan lelaki itu hanya menginginkan penjelasan
darinya.
“Katakan padaku bahwa tidak mungkin kau yang melakukannya?” tanya
Lee Jung Soo dengan geram. Dan bahkan gemertak marah dari gigi Lee Jung Soo pun
dapat di dengar oleh Kang Min Joo.
“Oppa, kenapa kau baru datang dan langsung marah-marah? Ada apa
sebenarnya? Dan apa maksud petanyaannmu itu?”
“Kau tak usah berpura-pura tidak tahu Kang Min Joo tentang apa
yang kau lakukan pada butik Jenny sshi..,”
“Apa maksudmu....?” sangkal Min Joo.
“Aku tahu kau Min Joo. Apa yang kau ingin dariku hingga kau tega
berbuat sekeji itu padanya,”
“Aku tidak melakukan apapun. Dan jika memang itu ku lakukan semua
itu tak ada hubungannya denganmu bukan? Kecuali kau ada perasaan dengan wanita
itu,” sangkal Min Joo lagi.
“Iya, aku akui aku mencintai wanita itu. Kau puas!” jelas Lee Jung
Soo.
“Oppa...oppa tahu kan kita sebentar lagi akan bertunangan? Aku tidak
mau pertunanganku denganmu kali ini rusak lagi karenanya,”
“Karena itukah kau melakukan perbuatan keji itu?”
“Iya, aku melakukannya oppa. Aku melakukan itu karena aku begitu
mencintaimu. Aku akan melakukan apapun untuk bisa memilikimu,”
“Kang Min Joo, kau benar-benar sudah gila,”
“Ya, benar aku memang sudah gila karenamu. Coba saja kali ini jika
kau merusak acara pertunangan itu aku akan membuat wanita itu lebih menderita
lagi, seperti wanita yang dulu tak bisa kau lindungi itu,”
“Kang Min Joo, kau.....,” Lee Jung Soo begitu geram dan hendak
menampar perempuan yang berada di hadapannya itu kalau saja Park Hyo tidak
segera masuk dan mencegah hal itu.
Lee Jung Soo benar-benar tidak tahu apa yang
harus di lakukannya. Ancaman Kang Min Joo tidak bisa di remehkannya. Dia tidak
ingin nasib Sakura berakhir seperti Han Seo Young, almarhum kekasihnya itu jika
dia tetap mempertahankan wanita itu. Kini apa yang harus dilakukannya ia
sungguh bingung. Terlebih lagi beberapa waktu lalu dia baru saja mengungkapkan
perasaannya pada Sakura.
Apa dia harus berpura-pura untuk
membohonginya bahwa semua perasaannya pada wanita itu hanyalah kebohongan
belaka. Meskipun wanita itu masih belum memberi jawaban atas pernyataannya itu,
tapi dia tidak ingin menyakiti wanita itu. Meskipun jika pada akhirnya wanita
itu tidak mempunyai perasaan yang sama terhadapnya.
“ Jenny sshi.. apa yang harus ku lakukan? Aku baru saja bisa
membuka pintu hatiku lagi untukmu. Tapi, apakah akau harus menyerah untukmu,”
desahnya sembari masih melangkahkan kakinya dengan pandangan kosong.
Tiba-tiba saja Lee Jung Soo langsung tersadar ketika dia mendengar
pekikan seseorang. Seorang gadis jatuh tersungkur di depannya. Dia tidak sadar
bahwa dia sudah menabrak gadis itu hingga gadis itu terduduk jatuh.
“Oh.. ma’af agasshi aku tidak sengaja,” ucapnya sembari membantu
gadis itu berdiri.
“Ah, tidak apa-apa aku juga salah karena tidak memperhatikan
jalanku,” ucap gadis itu dengan masih membersihkan tanah yang mengotori bajunya
sebelum akhirnya dia melihat seseorang yang telah menabraknya itu.
“Jenny sshi... apa yang kau lakukan disini?” tanya Lee Jung Soo
ketika mendapati bahwa wanita yang sudah di tabraknya itu adalah Sakura.
“Oh, Jung Soo shii.. Kau juga, apa yang kau lakukan disini?”
Sakura bertanya balik. Keduanya pun tertawa kecil mendapati persamaan tentang
hal yang di ingin mereka ketahui.
Keduanya tidak saling
memberikan alasan apapun. Lee Jung Soo mengajak Sakura untuk duduk di tepi
sungai Han. Dia menceritakan seorang gadis yang pernah di temuinya di sana dan
dia tidak menyangka bahwa itu adalah Sakura. Sakura tidak mengetahuinya
sebelumnya karena saat itu dia hanya memandang kosong ke hamparan sunga Han
yang membentang di hadapannya. Tapi, mendengar ciri-ciri yang dikatakan dan
waktu yang di ceritakan oleh Lee Jung Soo dia tahu bahwa benar itu adalah
dirinya.
“Jenny sshi bolehkah aku bertanya sesuatu padamu?”
“Kau mau bertanya apa?”
“Saat aku melihat kau untuk pertama kalinya itu aku melihatmu
dengan pandangan kosong ke arah sungai Han dan duduk seperti yang tengah kita
lakukan sekarang.” Jelas Jung Soo. Bolehkah ku tahu apa yang tengah kau
pikirkan waktu itu?” tanyanya kemudian.
Sakura menolehkan pandangannya pada Lee Jung Soo. Tapi, lelaki itu
tak memandangnya balik seperti yang sering dilakukannya setiap kali mengajak
Sakura bicara. Dia tahu pasti lelaki di sampingnya itu sedang ada masalah
hingga karena dia selalu melakukan hal itu setiap kali mendapat masalah agar
dapat menyembunyikannya dari Sakura. Sakura pura-pura tidak tahu dan hanya
menjawab pertanyaan Lee Jung Soo.
“Em.. aku sedang memikirkan seseorang.” Dan seketika itu barulah
wajah Lee Jung Soo berbalik memandang Sakura. Sementara sakura melakukan hal
yang tadi dilakukan oleh Lee Jung Soo sambil terus berbicara. “Seseorang yang
pernah menjadi sangat berarti dalam hidupku...,” jelasnya lagi.
“Siapa dia...? Apa dia kekasihmu..,”
“Em.. tidak bisa di bilang begitu. Karena dia tidak pernah
mengungkapkan perasaannya kepadaku dan begitu pula sebaliknya denganku.
Hubungan kami hanya sekedar sahabat seperti kau denganku,”
Lee Jung Soo menangkap pembicaraan Sakura dan dia mendapati
kebenaran bahwa Sakura hanya menganggap dirinya sebagai seorang sahabat saja. Tapi,
setidaknya meskipun mengecewakan itu membuat dirinya merasa tenang jika harus
mengambil keputusan untuk menyetujui pertunangannya dengan Kang Min Joo yang
sudah dijadwalkan beberapa hari lagi. Meskipun hal itu di lakukannya agar Kang
Min Joo berhenti mengganggu gadis yang di cintainya itu.
“Oh, begitu tapi kau tahu dia menyukaimu? Atau kau
sendiri...bagaimana dengan perasaanmu,”
“Entahlah aku tak pernah tahu apakah dia benar mencintaiku. Yang
ku tahu hanya perasaanku sendiri terhadapnya bahwa aku benar-benar
mencintainya,”
“Kalau kau begitu mencintainya kenapa tidak mengatakan perasaanmu
itu padanya?”
“Bagaimana mungkin aku bisa mengatakannya? Aku saja tidak bisa
bertemu dengannya lagi,”
“Memangnya pria itu kemana Jenny sshi?”
“Dia meninggalkanku dan pergi entah kemana,” ucap Sakura dengan
senyum kecil pada Lee Jung Soo untuk memecah keheningan di antara mereka.
“Kalau boleh tahu bagaimana dengan sekarang ?”
“Entahlah mungkin saja aku masih mencintainya hanya saja aku tidak
memikirkannya setiap hari,”
“Jenny sshi...” desah Lee Jung Soo. Karena itukah sedekat apapun
hubungan kita kau sama sekali tidak melihatku,”batin Lee Jung Soo.
Lee Jung Soo
melihat sakura begitu kedinginan karena tidak menggunakan jasnya. Dia segera
melapaskannya jas yang dikenakannya dan memakaikannya kepada Sakura.
“Kau tidak perlu melakukannya. Kau pasti juga kedinginan. Aku
tidak mau kau sakit,” ucap Sakura.
“Tidak apa-apa. Jika aku yang sakit,kau tinggal merawatku saja. Sementara
jika kau yang sakit, itu akan jadi masalah besar untukku,”
“Kenapa bisa begitu..?”
“Karena kau akan menghilang dan membuatku kalang kabut mencari dan
mengkhawatirkanmu,” kekehnya yang di susul pula oleh tawa mereka berdua. “Jenny
sshi, aku senang kau mau menceritakan tentang dirimu sendiri padaku,” ucap Lee
Jung Soo seketika. Apa ada hal yang mau kau ceritakan lagi padaku? Mungkin itu
sesuatu yang kau sembunyikan dariku?”
“Apa gak ada. Jika pun ada kenapa aku harus menceritakannya
kepadamu?”
“Em.. Jenny sshi, bukankah tadi kau bilang kita ini sahabat. Jadi,
tak ada salahnya jika kau mengakui hal itu padaku,”
“Apa.. kau menganggap serius perkataanku tadi, Jung Soo sshi..,”
batin Sakura. “Em.. apa ya...,” ucap Sakura sambil menimang-nimang untuk berpikir.
“Ah, kalau sebenarnya dulunya aku ini seorang dokter..,”
“Ah, kalau itu aku sudah lama tahu. Meskipun aku tidak tahu apa
yang membuatmu tiba-tiba beralih profesi menjadi desainer,”
“Loh kok kamu bisa tahu. Jangan-jangan kau diam-diam
menyelidikiku,”
“Hehehe... Ya, ma’af habis kau selalu membuatku ingin tahu
tentangmu Jenny sshi..,”kekeh Lee Jung Soo setelah penyelidikannya di ketahui
oleh Sakura.
0 comments:
Posting Komentar