Senin, 09 Juli 2018

Lima Belas

Edit Posted by with No comments

Park Hyo Joo segera memberitahu Lee Jung Soo tentang berita besar yang sudah di dengarnya dari Jang Nana. Di teleponnya Lee Jung Soo dan di suruhnya untuk datang di sebuah Cafe tempat mereka biasanya bertemu. Sementara itu, Lee Jung Soo yang sedang mengemudikan mobilnya mempercepat kecepatannya agar segera sampai di Cafe tempat Park Hyo Joo menunggunya. Dia begitu penasaran dengan berita apa yang hendak di sampaikan oleh hyongnimnya itu. Lee Jung Soo segera memasuki Cafe itu dan langsung di tujunya tempat duduk di mana Park Hyo Joo melambaikan tangannya.
“Ada berita apa hyongnim?”
“Ini berita tentang kebakaran butik Jenny sshi. Kau tidak mendengar itu darinya? Bukankah kau bilang kau menemuinya tiga hari yang lalu,”
“Iya, tapi dia tidak menceritakan hal itu padaku. Apa peristiwa itu sudah lama terjadi?”
“Ya, kira-kira sudah tiga mingguan sejak Jenny sshi tidak masuk kerja. Dan mungkin karena mengurus masalah itu Jenny sshi jadi mengundurkan diri untuk bekerja sebagai penata rias lagi,”
“Tapi, dia tidak memberitahuku apapun hyongnim. Dia selalu menyembunyikan hal penting dariku. Aku sungguh tidak bisa mengerti dirinya. Dia masih saja tidak mempercayaiku,”
“Bukankah kau juga sama Jung Soo. Kau juga sering tidak mau percaya dengan perkataan Jenny sshi bukan?”
“Iya, tapi itu karena....,”
“Sudahlah jangan kau pikirkan lagi hal itu. Yang perlu kita pikirkan sekarang adalah bagaimana cara kita untuk membantu Jenny sshi..,”
“Ya, kau benar hyongnim. Apa saranmu?”
“Em.. ku dengar peristiwa kebakaran itu dilakukan dengan sengaja oleh seseorang. Polisi sudah menyelidikinya tapi entah kenapa sampai sekarang malah belum ada hasilnya. Itulah yang ku dengar dari Nana sshi..,”
“Kenapa bisa begitu?”Apa mungkin itu karena Jenny sshi adalah orang asing hingga dia tidak mendapat pelayanan yang baik?”
“Em.. kalau itu kurasa tidak. Karena butik itu atas nama Kim Eun Jung almarhum kekasihmu itu. Jadi, seharusnya polisi sudah mengambil tindakan,”
“Kalau begitu, peristiwa ini didalangi oleh orang yang sangat berkuasa hyongnim,”
“Ya, kau benar. Dan aku curiga pada seseorang,”
            Lee Jung Soo sepertinya mengetahui siapa orang yang di curigai oleh hyongnimnya itu Lee Jung Soo menganguk pelan ketika hyongnimnya minta Lee Jung Soo mengorek informasi dari wanita itu. Selain itu Lee Jung Soo juga diminta untuk minta bantuan kepada Kim Tae Young. Barangkali Kim Tae Young punya kenalan yang dapat membantu mereka menyelidiki kejadian itu.

            Seperti biasanya Sakura selalu mengunjungi sungai Han jika pikirannya sudah suntuk. Dia menikmati udara malam yang merasuk ke tubuhnya menembus baju yang di kenakannya itu. Dia senang sahabatnya Kim Eun Jung baik-baik saja dan segera boleh meninggalkan rumah sakit. Tetapi di sisi lain dia masih bingung mendapati jalan buntu untuk menyelidiki bagaimana dan siapa pelaku kebakaran di butiknya itu.
            Sementara itu, Lee Jung Soo juga  berada di tempat yang sama dengan Sakura. Sepulang dari rumah hyungnya, Kim Tae Young dia langsung melesat ke sungai itu. Sungai itu menjadi tempat favoritnya melepas lelah terlebih lagi jika dia sedang banyak masalah seperti saat ini. Kim Tae Young tadi sempat memperkenalkannya kepada salah satu kenalannya di kejaksaan yang bersedia untuk membantu menyelidiki kasus tersebut. Perasaan lega di dapatkannya, tapi tetap saja Lee Jung Soo masih tidak merasa tenang. Apalagi setelah dia menemui Kang Min Joo tadi. Dan mendapati benar bahwa ini adalah perbuatannya.

            Beberapa Jam yang lalu sebelum menemui Kim Tae Young, Lee Jung Soo menghampiri butik Kang Min Joo. Kang Min Joo yang melihat kekasihnya mampir ke butiknya setelah syuting itu merasa begitu senang. Terlebih lagi lelaki itu datang tanpa perintah dari ibunya melainkan datang dengan inisiatifnya sendiri untuk menemui dirinya. Tapi, tak disangka bahwa kedatangan lelaki itu hanya menginginkan penjelasan darinya.
“Katakan padaku bahwa tidak mungkin kau yang melakukannya?” tanya Lee Jung Soo dengan geram. Dan bahkan gemertak marah dari gigi Lee Jung Soo pun dapat di dengar oleh Kang Min Joo.
“Oppa, kenapa kau baru datang dan langsung marah-marah? Ada apa sebenarnya? Dan apa maksud petanyaannmu itu?”
“Kau tak usah berpura-pura tidak tahu Kang Min Joo tentang apa yang kau lakukan pada butik Jenny sshi..,”
“Apa maksudmu....?” sangkal Min Joo.
“Aku tahu kau Min Joo. Apa yang kau ingin dariku hingga kau tega berbuat sekeji itu padanya,”
“Aku tidak melakukan apapun. Dan jika memang itu ku lakukan semua itu tak ada hubungannya denganmu bukan? Kecuali kau ada perasaan dengan wanita itu,” sangkal Min Joo lagi.
“Iya, aku akui aku mencintai wanita itu. Kau puas!” jelas Lee Jung Soo.
“Oppa...oppa tahu kan kita sebentar lagi akan bertunangan? Aku tidak mau pertunanganku denganmu kali ini rusak lagi karenanya,”
“Karena itukah kau melakukan perbuatan keji itu?”
“Iya, aku melakukannya oppa. Aku melakukan itu karena aku begitu mencintaimu. Aku akan melakukan apapun untuk bisa memilikimu,”
“Kang Min Joo, kau benar-benar sudah gila,”
“Ya, benar aku memang sudah gila karenamu. Coba saja kali ini jika kau merusak acara pertunangan itu aku akan membuat wanita itu lebih menderita lagi, seperti wanita yang dulu tak bisa kau lindungi itu,”
“Kang Min Joo, kau.....,” Lee Jung Soo begitu geram dan hendak menampar perempuan yang berada di hadapannya itu kalau saja Park Hyo tidak segera masuk dan mencegah hal itu.

Lee Jung Soo benar-benar tidak tahu apa yang harus di lakukannya. Ancaman Kang Min Joo tidak bisa di remehkannya. Dia tidak ingin nasib Sakura berakhir seperti Han Seo Young, almarhum kekasihnya itu jika dia tetap mempertahankan wanita itu. Kini apa yang harus dilakukannya ia sungguh bingung. Terlebih lagi beberapa waktu lalu dia baru saja mengungkapkan perasaannya pada Sakura.
Apa dia harus berpura-pura untuk membohonginya bahwa semua perasaannya pada wanita itu hanyalah kebohongan belaka. Meskipun wanita itu masih belum memberi jawaban atas pernyataannya itu, tapi dia tidak ingin menyakiti wanita itu. Meskipun jika pada akhirnya wanita itu tidak mempunyai perasaan yang sama terhadapnya.
“ Jenny sshi.. apa yang harus ku lakukan? Aku baru saja bisa membuka pintu hatiku lagi untukmu. Tapi, apakah akau harus menyerah untukmu,” desahnya sembari masih melangkahkan kakinya dengan pandangan kosong.
Tiba-tiba saja Lee Jung Soo langsung tersadar ketika dia mendengar pekikan seseorang. Seorang gadis jatuh tersungkur di depannya. Dia tidak sadar bahwa dia sudah menabrak gadis itu hingga gadis itu terduduk jatuh.
“Oh.. ma’af agasshi aku tidak sengaja,” ucapnya sembari membantu gadis itu berdiri.
“Ah, tidak apa-apa aku juga salah karena tidak memperhatikan jalanku,” ucap gadis itu dengan masih membersihkan tanah yang mengotori bajunya sebelum akhirnya dia melihat seseorang yang telah menabraknya itu.
“Jenny sshi... apa yang kau lakukan disini?” tanya Lee Jung Soo ketika mendapati bahwa wanita yang sudah di tabraknya itu adalah Sakura.
“Oh, Jung Soo shii.. Kau juga, apa yang kau lakukan disini?” Sakura bertanya balik. Keduanya pun tertawa kecil mendapati persamaan tentang hal yang di ingin mereka ketahui.
            Keduanya tidak saling memberikan alasan apapun. Lee Jung Soo mengajak Sakura untuk duduk di tepi sungai Han. Dia menceritakan seorang gadis yang pernah di temuinya di sana dan dia tidak menyangka bahwa itu adalah Sakura. Sakura tidak mengetahuinya sebelumnya karena saat itu dia hanya memandang kosong ke hamparan sunga Han yang membentang di hadapannya. Tapi, mendengar ciri-ciri yang dikatakan dan waktu yang di ceritakan oleh Lee Jung Soo dia tahu bahwa benar itu adalah dirinya.
“Jenny sshi bolehkah aku bertanya sesuatu padamu?”
“Kau mau bertanya apa?”
“Saat aku melihat kau untuk pertama kalinya itu aku melihatmu dengan pandangan kosong ke arah sungai Han dan duduk seperti yang tengah kita lakukan sekarang.” Jelas Jung Soo. Bolehkah ku tahu apa yang tengah kau pikirkan waktu itu?” tanyanya kemudian.
Sakura menolehkan pandangannya pada Lee Jung Soo. Tapi, lelaki itu tak memandangnya balik seperti yang sering dilakukannya setiap kali mengajak Sakura bicara. Dia tahu pasti lelaki di sampingnya itu sedang ada masalah hingga karena dia selalu melakukan hal itu setiap kali mendapat masalah agar dapat menyembunyikannya dari Sakura. Sakura pura-pura tidak tahu dan hanya menjawab pertanyaan Lee Jung Soo.
“Em.. aku sedang memikirkan seseorang.” Dan seketika itu barulah wajah Lee Jung Soo berbalik memandang Sakura. Sementara sakura melakukan hal yang tadi dilakukan oleh Lee Jung Soo sambil terus berbicara. “Seseorang yang pernah menjadi sangat berarti dalam hidupku...,” jelasnya lagi.
“Siapa dia...? Apa dia kekasihmu..,”
“Em.. tidak bisa di bilang begitu. Karena dia tidak pernah mengungkapkan perasaannya kepadaku dan begitu pula sebaliknya denganku. Hubungan kami hanya sekedar sahabat seperti kau denganku,”
Lee Jung Soo menangkap pembicaraan Sakura dan dia mendapati kebenaran bahwa Sakura hanya menganggap dirinya sebagai seorang sahabat saja. Tapi, setidaknya meskipun mengecewakan itu membuat dirinya merasa tenang jika harus mengambil keputusan untuk menyetujui pertunangannya dengan Kang Min Joo yang sudah dijadwalkan beberapa hari lagi. Meskipun hal itu di lakukannya agar Kang Min Joo berhenti mengganggu gadis yang di cintainya itu.
“Oh, begitu tapi kau tahu dia menyukaimu? Atau kau sendiri...bagaimana dengan perasaanmu,”
“Entahlah aku tak pernah tahu apakah dia benar mencintaiku. Yang ku tahu hanya perasaanku sendiri terhadapnya bahwa aku benar-benar mencintainya,”
“Kalau kau begitu mencintainya kenapa tidak mengatakan perasaanmu itu padanya?”
“Bagaimana mungkin aku bisa mengatakannya? Aku saja tidak bisa bertemu dengannya lagi,”
“Memangnya pria itu kemana Jenny sshi?”
“Dia meninggalkanku dan pergi entah kemana,” ucap Sakura dengan senyum kecil pada Lee Jung Soo untuk memecah keheningan di antara mereka.
“Kalau boleh tahu bagaimana dengan sekarang ?”
“Entahlah mungkin saja aku masih mencintainya hanya saja aku tidak memikirkannya setiap  hari,”
“Jenny sshi...” desah Lee Jung Soo. Karena itukah sedekat apapun hubungan kita kau sama sekali tidak melihatku,”batin Lee Jung Soo.
            Lee Jung Soo melihat sakura begitu kedinginan karena tidak menggunakan jasnya. Dia segera melapaskannya jas yang dikenakannya dan memakaikannya kepada Sakura.
“Kau tidak perlu melakukannya. Kau pasti juga kedinginan. Aku tidak mau kau sakit,” ucap Sakura.
“Tidak apa-apa. Jika aku yang sakit,kau tinggal merawatku saja. Sementara jika kau yang sakit, itu akan jadi masalah besar untukku,”
“Kenapa bisa begitu..?”
“Karena kau akan menghilang dan membuatku kalang kabut mencari dan mengkhawatirkanmu,” kekehnya yang di susul pula oleh tawa mereka berdua. “Jenny sshi, aku senang kau mau menceritakan tentang dirimu sendiri padaku,” ucap Lee Jung Soo seketika. Apa ada hal yang mau kau ceritakan lagi padaku? Mungkin itu sesuatu yang kau sembunyikan dariku?”
“Apa gak ada. Jika pun ada kenapa aku harus menceritakannya kepadamu?”
“Em.. Jenny sshi, bukankah tadi kau bilang kita ini sahabat. Jadi, tak ada salahnya jika kau mengakui hal itu padaku,”
“Apa.. kau menganggap serius perkataanku tadi, Jung Soo sshi..,” batin Sakura. “Em.. apa ya...,” ucap Sakura sambil menimang-nimang untuk berpikir. “Ah, kalau sebenarnya dulunya aku ini seorang dokter..,”
“Ah, kalau itu aku sudah lama tahu. Meskipun aku tidak tahu apa yang membuatmu tiba-tiba beralih profesi menjadi desainer,”
“Loh kok kamu bisa tahu. Jangan-jangan kau diam-diam menyelidikiku,”
“Hehehe... Ya, ma’af habis kau selalu membuatku ingin tahu tentangmu Jenny sshi..,”kekeh Lee Jung Soo setelah penyelidikannya di ketahui oleh Sakura.





0 comments:

Posting Komentar