Senin, 09 Juli 2018

Tujuh Belas

Edit Posted by with No comments


             Sakura masih memikirkan masalah kemarin hingga tidak bisa tidur nyenyak tadi malam. Dia sudah mendatangi alamat yang di berikan oleh Rizuki tapi dia tidak mendapati Takagi disana. Dia ingin menelpon dua nomor handphone di kertas itu, tapi juga tak ada yang mengangkat. Dia hanya berjalan gontai di sepanjang koridor rumah sakit memikirkan tentang hal itu. Tapi, tiba-tiba seseorang menepuk bahunya dan membuyarkan lamunannya.
“Jenny unni...,”
“Oh, Mirae ah, kau disini..,”
“Oh, iya aku mau menjenguk Tae Young oppa. Kau disini juga mau...,”
“Ya, aku juga mau menjenguknya. Kemarin Jung Soo mengajakku, tapi aku tidak bisa karena ada sedikit urusan,”
“Oh, begitu. Hubunganmu dengan Jung Soo oppa berjalan baik,”
“Ah, maksudmu?”
“Ya, antara kalian?”
“Hmm.. ya kami berteman baik,”
“Oh, begitu. Kenapa tidak datang dengan Jung Soo oppa?”
“Ah, dia masih ada urusan. Katanya sebentar lagi menyusul,”
“Ah, baiklah. Ayo kita temui Tae Young oppa sama-sama. Ini pertama kalinya kau bertemu dengannya kan?”
“Ah, ya bagaimana kamu bisa tahu?”
“Jung Soo oppa tidak akan memperkenalkan seseorang pada Tae Young oppa kecuali dia benar-benar yakin,”
“Maksudmu?”
“Ah, jangan dipikirkan. Ayo kita masuk saja...,” ajak Mirae ketika sampai di depan kamar 203 yang bertuliskan nama Kim Tae Young.

            Lee Jung Soo sudah sampai di depan pintu kamar Kim Tae Young. Dia begitu senang dari kaca kecil di pintu itu dia bisa melihat Sakura telah berada di dalam bersama dengan Mirae. Tapi, ketika dia mendengar pembicaraan mereka dari luar sepertinya suasana di dalam sana sedikit canggung. Dihentikannya tangannya yang sudah memegang ganggang pintu dan hendak membukanya. Dia tidak jadi masuk dan hanya berdiri di luar pintu dan mendengarkan pembicaraan di antara mereka.

“Tae Young oppa,” sapa Mirae pada Tae Young dengan riangnya.
Kim Tae Young yang tengah tidur menyamping itu pun segera membalikkan badannya mendengar suara riang yang memanggil namanya itu. Dia tahu, itu pastilah Jang Nana sepupu Lee Jung Soo dari pihak ibunya. Yang juga sudah di anggapnya sebagai adiknya sendiri.
“Ah.. Nana ah... Kau datang...,” ucapnya dengan senyum simpulnya. Seketika itu dia melihat gadis yang berdiri disamping Jang Nana. Dia terkejut bukan main keringat dingin membasahi dahinya.
Sementara itu, Sakura juga tak kalah terkejutnya melihat lelaki yang terbaring lemah tak berdaya di ranjang pasien itu. Dengan infus yang masih melekat di pergelangan tangannya. Dia ingin mengucap sesuatu di tengah keterkejutannya meskipun rasanya sulit sekali untuk membuka mulutnya.
“Ta....ka...gi....-kun............,” ucapnya dengan bersusah payah.
            Jang Nana yang berdiri di sisi Tae Young terkejut bukan main mendengar Sakura memanggil oppanya dengan nama Jepangnya. Tak kalah terkejutnya dengan Jang Nana, Lee Jung Soo yang mendengar percakapan itu di luar pintu juga  terkejut bukan main.
“Jenny unni....Kau mengenal oppa?” tanya Jang Nana pada Sakura. Namun sakura tak memberi jawaban. Dia hanya mengangguk kecil. Sementara matanya mulai berkaca-kaca dan tangisnya pun pecah.
“Sakura-chan.........,” ucap Takagi Ishida tak kalah terkejutnya kemudian.
Kim Tae Young yang tidak lain adalah Takagi Ishida, seseorang yang di kenal Sakura di Jepang. Sahabatnya yang sudah bertahun-tahun bersama dengannya dan yang tiba-tiba menghilang dalam beberapa tahun dari kehidupannya. Dan yang kini di temuinya di Korea Selatan sebagai warga negara Korea Selatan dengan nama barunya Kim Tae Young.
            Hati Takagi Ishida tersayat-sayat melihat gadis yang disayanginya itu menangis. Dia berusaha bangkit dari ranjangnya meskipun tampak lemah dan mencoba menghampiri Sakura. Namun, Sakura hanya berdiri di tempat tak menghampirinya sedikitpun. Dia masih mematung tak percaya bahwa lelaki dengan wajah pucat yang berdiri dihadapannya itu adalah Takagi. Melihat gadis itu masih berisak tangis Takagi Ishida langsung menarik gadis itu dan merengkuhnya dalam pelukannya. Tapi, Sakura menolak pelukan Takagi Ishida dan memukul-mukul lelaki itu. Takagi Ishida menahan rasa sakit akibat pukulan Sakura dan rasa sakit akibat penyakitnya. Dia masih memeluk Sakura dengan erat.

            Lee Jung Soo yang melihat kejadian itu dari luar pintu begitu terkejut. Kakinya lemas dan tubuhnya terasa berat. Hingga dia pun terjatuh.
“Jenny.. adalah Sakura. Wanita yang sangat di sukai hyung di Jepang?” desahnya dalam hati dengan raut wajah yang masih terkejut.
Sementara itu, Jang Nana yang tahu itu sudah menyangkut masalah pribadi oppanya langsung membuka pintu kamar untuk keluar tanpa sepengetahuan Takagi dan Sakura. Dia juga lebih terkejut lagi ketika mendapati sepupunya bersimbuh di depan pintu dengan wajah penuh kesedihan.

“Kau...bekerja sebagai desainer disini?” tanya Takagi Ishida pada Sakura. Sakura tidak menjawab dan hanya mengangguk. Kenapa kau melepaskan impianmu?” tanyanya lagi dengan wajah yang masih mengamati gadis itu. Gadis itu hanya terdiam dengan air mata yang masih menetes pelan. Di usapnya airmata yang membasahi pipi gadis itu dan Sakura pun akhirnya mengangkat kepalanya yang sendari tadi menunduk untuk menyembunyikan air matanya meskipun tahu bahwa usahanya itu tak akan berhasil.
“Bagaimana mungkin aku tidak menyerah?” ucapnya.
“Kau sudah belajar dengan keras untuk mendapatkan impianmu menjadi seorang dokter. Kau seharusnya tidak melepaskannya ketika sudah berhasil menjadi dokter yang hebat?”
“Karena itukah kau pergi meninggalkanku..?”
“Aku...kurasa kau sudah mendapatkan semua yang kau inginkan. Menjadi dokter ahli bedah yang hebat dan juga desainer terkenal. Kau sudah bisa mewujudkan impianmu. Bahkan saat aku tidak ada disampingmu pun kau masih bisa melakukan yang terbaik bukan. Jadi, tak akan ada gunanya lagi aku tetap berada di sampingmu,”
“Kau tahu dalam impianku ada kau disana. Ketika kau meninggalkanku bagaimana mungkin kau masih berkata bahwa semua impianku sudah bisa ku wujudkan,”ucap Sakura dengan diiringi oleh air matanya yang berlinang. “Takagi-kun, aku merindukanmu," jelas Sakura.
“Sakura-chan....,”

            Jang Nana dan Lee Jung Soo pergi ke kantin rumah sakit setelah banyak mendengarkan percakapan antara Takagi Ishida dengan Sakura Yamanaka. Melihat Jung Soo oppanya lemas tak bersemangat seperti itu, dia tahu bahwa Jung Soo oppanya lebih terkejut mendengar kenyataan itu dari dirinya. Karena dia tahu, bahwa oppanya yang sudah tertutup hatinya itu, perlahan mulai membuka hatinya untuk Jenny yang tidak lain dan tidak bukan adalah Sakura Yamanaka. Jang Nana tahu dari setiap kali oppanya datang ke apartemennya oppanya pasti membahas tentang gadis itu.
“Oppa....,” panggil Nana pada Lee Jung Soo sembari memberikan kopi susu padanya.
“Ya,”
“Oppa nggak papa?”
“Iya, Nana ah...?”
“Iya, ada apa oppa?”
“Ah, tidak, aku mau pulang dulu ya. Jangan bilang hyung kalau aku datang. Bilang saja kalau aku tidak jadi datang karena ada urusan. Kau mau membantuku kan?”
“Iya, baiklah. Oppa...,”
“Iya...,”
“Ah, tidak apa-apa. Hati-hati ya...,”
“Hmm....,”
            Lee Jung Soo pun langsung pulang ke apartemennya tanpa menemui Kim Tae Young terlebih dulu. Dia sungguh-sungguh sangat schok mendengar kejadian hari ini. Terlebih lagi itu menyangkut dua orang yang sangat dicintainya. Hyungnya dan juga gadis yang mampu melepaskan segel di hatinya untuk mau menerima cinta yang baru.
            Tapi, ketika dia tahu bahwa Jenny adalah Sakura Yamanaka, gadis Jepang yang sering di ceritakan hyungnya itu, dia meneteskan air matanya tiba-tiba. Dia teringat beberapa waktu lalu bahwa Jenny memberi tahu dirinya bahwa nama Jepangnya adalah Sakura ketika gadis itu menolongnya saat dia mabuk. Dia juga sering mendengar nama asli gadis Jepang itu. Tapi, dia tidak menyangka bahwa dia adalah gadis Jepang sahabat hyungnya sekaligus satu-satunya wanita yang pernah di cintai hyungnya, meskipun dia tahu diantara mereka tidak pernah memiliki ikatan lain selain persahabatan.
            Tapi, dia pun tak dapat memungkirinya bahwa meskipun hanya bersahabat keduanya juga menyimpan perasaan yang sama. Meskipun tak pernah saling mengucap. Terlebih lagi melihat sorot mata keduanya yang saling memendam kerinduan yang mendalam. Apalagi setelah samar-samar teringat akan cerita Sakura beberapa waktu lalu. Dia memang tidak tahu siapa nama lelaki yang pernah di ceritakan Sakura kepadanya itu. Tapi setelah melihat kejadian hari ini, dia akhirnya tahu bahwa lelaki itu adalah hyungnya sendiri. Kini semuanya berakhir sampai disini. Lee Jung Soo harus memendam rasa dihatinya yang mulai tumbuh untuk gadis berdarah campuran itu.






0 comments:

Posting Komentar