Selasa, 11 Desember 2018

Adakalanya

Edit Posted by with No comments


Adakalanya saya berpikir, apa artinya semua ini?
Saya berusaha dengan keras dan mengorbankan masa remaja saya untuk impian itu
Tapi nyatanya saya tidak bisa meraihnya

Adakalanya saya berpikir, apa maksud dari semua ini?
Saya berupaya dengan sekuat tenaga untuk melakukan yg terbaik agar bisa membahagiakannya
Tapi nyatanya beliau yg saya sayangi pergi tanpa pernah bisa melihat betapa keras upaya saya bagi pembahagiaannya

Adakalanya saya berpikir, kenapa Tuhan menempatkan saya diposisi ini?
Saya juga ingin seperti yg lainnya, tertawa tanpa beban
Dan melakukan semua hal yg diinginkan tanpa peduli dg yg lainnya
Tapi nyatanya sekali lagi saya juga tidak bisa

Adakalanya saya berpikir apa arti dari semuanya?
Saya bertemu denganmu di persimpangan jalan itu
Merajut hari-hari bersamamu, mencipta sedih, senang, amarah, benci, tawa dan semua rasa itu
Tapi nyatanya semuanya hanyalah sesaat dan kini kita kembali seperti sedia kala, bagaikan orang asing yg tak pernah bersua sebelumnya

Sementara...
Hati saya tidak bisa kembali seperti sedia kala

Ketika bertemu denganmu, saya berpikir 
"Ah, akhirnya aku menemukanmu"
Tempat ternyaman untukku bersandar
Tempat ternyaman utk ku bagi keluh kesahku
Tempat ternyaman utk ku berhenti melepas lelah
Tapi, sayang sekali lagi hanya saya yg merasakan sendiri

Sementara kamu... 
Memiliki hati lain yang kamu jaga dengan segenap perasaanmu

Apakah saya menangis?
Jangan bertanya seperti itu, karena kamu pasti lebih tahu bahkan melebihi diri saya sendiri
Kamu tahu betapa mudahnya cairan bening itu menetes dari mata membasahi pipi
Tapi, sekalipun begitu kamu tidak bisa lagi berhenti dipersimpangan jalan itu untuk menghapus air mata itu
Kamu tetap meneruskan langkahmu dengan pasti
Tanpa peduli saya merintih tersakiti

Apakah saya membenci?
Andai bisa, akan saya lakukan...
Saya ingin membencimu, mengutukmu dan memakimu dg segala sumpah serapah
Tapu nyatanya, saya tidak bisa
Saya tidak bisa bahkan hanya sekedar membenci
Karena betapa sakitnya saya tersakiti 
Kamu tetaplah pemilik hati saya ini
Entah sampai kapan..

Apakah sampai rambut saya memutih?
Saya tidak tahu, karena hingga pagi ini
Ketika saya mengetikkan kalimat-kalimat aneh di ruang kosong ini
Air mata saya menetes tanpa henti
Dan masih selalu kamu yang menjadi alasan kenapa ia jatuh

Pasuruan, 12 Desember 2018

Angan

Edit Posted by with No comments


Terkadang, saya iri pada orang-orang yg bisa dengan mudahnya melupakan
Dan beralih pada hidup baru yg membahagiakan
Sementara saya, masih terpaku pada satu lelaki itu saja
Entah apakah ini bentuk dari setia, ataukah hanya kenaifan semata?

Pernah saya berkata pada diri, bahwa saya juga harus bahagia
Saya juga pantas bahagia seperti yang lainnya
Saya harus beranjak dari luka itu agar segera sembuh
Tapi nyatanya, disaat sepi dan sendiri saya malah mengingat kembali semua kenangan itu
Dan membuat luka yg menoreh menjadi lebih perih

Berkali-kali pula saya memaki diri
Bahwa saya harus sadar, karena kamu sudah memilih untuk pergi
Dan tidak akan kembali lagi
Tapi, hati saya masih menyimpan harap itu
Jika suatu hari nanti kamu akan kembali dg cara yg mengagumkan
Meski nyatanya saya tahu itu hanyalah sebuah angan-angan

Tapi, taukah kamu bahwa angan-angan itulah yg membuat saya mampu bertahan?
Hingga hari ini, hingga detik ini

Ah, akan terlalu banyak tapi ketika kamu menjalani apa yang tidak bisa di jalani
Sama seperti apa yg ada di kepala kecil saya


Ia terlalu abu-abu, hingga semua yg dipikirkannya hanyalah sebuah harapan semu

Pasuruan, 9 Desember 2018