Jumat, 06 Desember 2019

K(arunia)atastrofe?

Edit Posted by with No comments


Apa yang bisa kamu maknai dari jatuh cinta?
Sebuah rasa yang tiba-tiba menyusup masuk dalam diri. Tanpa kamu tahu kapan sejatinya ia datang. Yang kamu pedulikan, hanya rasa asing yang tiba-tiba membuatmu serasa melayang di udara. Membuatmu memandang dunia menjadi indah sejak ia ada. Ia seseorang yang tiba-tiba hadir dalam hidupmu. Membuatmu terbang hingga tujuh lapis langit. Seolah gravitasi tak kan lagi berlaku saat kamu membubung tinggi. Kemudian kamu memaknainya "karunia". Jatuh cinta adalah karunia dari Tuhan.

Apa yang kamu bisa maknai dari putus cinta?
Sebuah rasa yang tiba-tiba menyesakkan dada. Membuat kamu seolah kehilangan udara. Kamu seolah tak punya lagi jiwa. Terkungkung oleh kesedihan yang tak ada habisnya karena-nya. Ia seseorang yang menoreh perih pada lukamu yang juga tercipta karena-nya. Kemudian kamu memaknainya "katastrofe". Putus cinta adalah katastrofe dari Tuhan.

Lantas, apa yang bisa kamu maknai dari cinta tak berbalas? Apakah ia karunia? Ataukah katastrofe? Ia bukan cinta yang menggebu, bukan pula cintah yang sudah tak lagi tumbuh.

Kamu, perlahan bingung untuk memaknainya. Berusaha menghubungkan satu asumsi dengan asumsi lainnya. Kamu menganggap itu karunia walau bagaimanapun ia tetap pernah jatuh cinta meski tak berakhir bahagia. 

Namun, kamu lupa bahwa ia hanyalah sebuah kesemuan semata. Kamu pernah merasakan bahagia meski hanya sementara, karena ilusi nyatanya lebih mendominasi daripada kenyataan itu sendiri. Pahit lebih sering kamu rasa daripada manis yang hanya mampir sebentar saja.

Kemudian, kamu akhirnya sadar bahwa cinta tak berbalas tak bisa dimaknai sebagai karunia. Katastrofe? Itukah akhirnya pilihanmu? Apakah kamu menganggapnya seperti itu? Menyalahkan Tuhan atas kenyataan yang tidak sejalan dengan asumsi-asumsi mu itu?

Kamu salah, jika pada akhirnya kamu kembali menyalahkan Tuhan. Tuhan tidak pernah memintamu berharap pada selain-Nya. Sama seperti kamu yang mengharapkan asumsi-asumsimu menyentuh kenyataan. 

Karenanyalah berhenti memaknai, berhenti menyalahkan. Entah itu karunia atau katastrofe semata, kamu hanya perlu menerima. Karena sesungguhnya, penerimaan yang baik atas semua takdir Tuhan akan membuatmu perlahan memiliki pemahaman yang baik pula. Dan kamu, tak akan dengan mudah lagi menghakimi cinta dan segala jenisnya itu sebagai karunia ataukah katastrofe. 

#K(arunia)atastrofe?

Pasuruan, 12 November 2019

0 comments:

Posting Komentar