Seperti biasa setiap hari minggu tiba mereka selalu
berkumpul bersama. Dan melakukan pesta barbeque di taman belakang rumah Aqilla.
Usai menyantap makan malam mereka, mereka pun berbincang-bincang ringan, dan
kali ini Fabian Kevlar Antonio tidak bisa lari lagi dari ceramah Bibinya yang
sering ia panggil dengan sebutan bunda.
“Fabian
Kevlar Antonio…sudah bunda bilang segera balik ke London…,” geram bundanya.
“Papa kamu sudah ceramahin bunda habis-habisan supaya menyuruh kamu lekas
balik, tapi kamu masih saja berkeliaran disini…,” ucap bundanya.
Aqilla
dan Kenzo yang baru saja datang dan ikut bergabung dalam makan malam itu
mengernyitkan keningnya mendengar ucapan mamanya.
“Bunda,
Bi disini belajar bunda, bukannya berkeliaran…,” ucap Fabian melakukan pembelaan
diri.
“Apanya
yang belajar, kamu disini cuman mau gangguin Aqilla kan? Sudah deh, Aqilla
sekarang sudah menjadi milik Kenzo, dan kamu tidak usah lagi usaha deketin
Aqilla. Lagian, kamu harus segera pulang karena tiga bulan lagi pesta
pertunanganmu akan di adakan…,”
Sementara
Aqilla dan Kenzo makin bingung dengan pertikaian antara Mamanya dengan Fabian.
“Tunggu
deh ma, ini maksudnya apa? Kenapa si bocah mantan boboho ini panggil mama
bunda…?” tanya Kenzo bingung.
“Iya
ma…dan apa lagi tentang pertunangan itu? Sejak kapan Bi, kamu punya calon
tunangan…?” tanya Aqilla.
Semua
orang yang berada di situ pun sontak tertawa melihat wajah penasaran Aqilla dan
Kenzo.
“Ya,
Tuhan kalian berdua ini… masak nggak tahu sih. Kamu juga Ken, apa itu
manggil-manggil kakak sepupu kamu dengan sebutan bocah mantan boboho, meskipun
kamu lebih tua kamu nggak boleh ngomong gitu. Karena dia adalah anak budhe
kamu…,” seru mamanya.
“Hahhhh…..,”
sontak Kenzo terbelalak kaget. Begitu juga dengan Aqilla yang baru mengetahui
hal itu. “Sejak kapan dia jadi kakak sepupu Ken, ma?” tanya Kenzo sembari
menujuk ke arah Fabian.
“Ish
kamu ini Kenzo. Sejak kamu dan Fabian masih jadi orok puas kamu. Kamu
bener-bener deh keterlaluan betul masak
saudara sendiri nggak tahu…,” cetus mamanya yang kesal melihat kelakuan kedua
bocah lelakinya itu.
Fabian
pun merayu bundanya agar bundanya segera berhenti dari acara ngambeknya itu. Ia
memijit bahu bundanya dan melakukan pekerjaan yang lainnya untuk mencuri hati
bundanya.
“Sudah
deh, Bi…gak usah usaha buat ambil hati bunda. Bunda tetap pada satu keputusan
itu bahwa kamu harus balik ke London secepatnya untuk segera bertunangan dengan
calonmu…,”
Dan
Fabian pun mau tak mau mengangguk tanda menyerah. Sementara Aqilla masih menatap
wajah lelaki itu seraya meminta penjelasan.
“Apa…?”
tanya Fabian.
“Sejak
kapan loe punya calon dan mau bertunangan…?” tanya Aqilla yang diangguki oleh
Kenzo, yang menyatakan bahwa lelaki itu juga penasaran.
“Sejak
dari orok…,” ucap Fabian.
“Gue serius
Bi…,” geram Aqilla.
“Gue
juga serius Qilla….,” ucap Fabian dengan suara yang sedikit ditinggikannya.
“Eh,
loe ngomongnya biasa aja dong sama calon istri gue..,” ucap Kenzo.
“Salah
calon istri loh sih nggak percaya…,” ucap Fabian. “Gue emang sudah punya calon
tunangan sejak orok, karena bokap nyokap gue udah tunangin gue dengan tuh cewek
sejak masih dalam kandungan, puas loe berdua…,” ucap Fabian sembari
meninggalkan Aqilla dan Kenzo untuk mengambil daging yang masih berada di
panggangan. Sementara itu, Kenzo dan Aqilla yang mendengar ucapan Fabian pun
terkikik. Mereka berdua memiliki pemikiran yang sama bahwa mungkin, karena
tidak setuju kalau Fabian akan ditunangkan makanya cowok itu kabur dari London
dan datang ke Indonesia secara diam-diam.
*****
Aqilla,
Kenzo dan Fabian tengah menghadiri sebuah pesta pernikahan atas permintaan
mamanya. Mereka harus menghadiri pesta pernikahan sepupunya. Awalnya mereka
terkejut bukan main ketika membaca undangan pernikahan menampikan nama
“Anastasya Christy Gracella dan Abraham Reynand Pratama”, dua sejoli yang dulu
sering berantem sewaktu mereka kecil. Mereka tak menyangka bahwa pasangan yang
sudah seperti enemy satu sama lain itu, bisa bertemu kembali dan malah menikah.
Entah akan seperti apa pernikahan yang akan mereka jalani nantinya mengingat
keduanya memiliki ego dan keras kepala yang tidak ada tandingannya.
Fabian
tengah mengambil minuman dari pelayan, tapi tiba-tiba dia tak sengaja menabrak
seorang gadis hingga minumannya tumpah. Gadis itu memaki Fabian tak hentinya
karena membuat baju putihnya menjadi kotor.
“Loe
gimana sih, jalan pakek mata dong.. Baju gue kan jadi kotor gini…,” ucap gadis
itu sinis.
“Eh..dimana-mana
jalan itu pakek kaki ya, bukannya pakek mata. Loe nggak pernah di ajarin di
sekolah ya.. Lagian gue kan juga udah minta ma’af ke loe…,” ucap Fabian tak
kalah sinis dengan gadis itu.
“Ish..loe
tuh..dasar….,” geram cewek itu yang kemudian langsung pergi meninggalkan Fabian
menuju ke kamar mandi untuk membersihkan pakaiannya dari noda.
Fabian
menuju ke tempat Aqilla dan Kenzo kemudian, mereka pun memberikan selamat pada
Anastasya dan Reynand yang disambut dengan senyuman oleh keduanya.
“Makasih
ya, kalian udah datang, cepet nyusul…,” ucap Anastasya yang sontak mebuat
Aqilla malu.
“Tenang
aja Cha, kita bakal nyusul kalian kok bulan depan…,” seru Kenzo.
“Wow…that’s
sounds great….,” ucap Anastasya.
“Kalau
loe, kapan bro…?” tanya Reynand pada Fabian. Yang tak dihiraukan oleh Fabian.
“Dia
mah gak usah ditanya deh Nand.., kayaknya dia gak ada niat buat nikah muda
kayak kita-kita deh…,” ucap Kenzo.
“Jangan
sok tahu loe…,” ucap Fabian.
“Lah,
itu kenyataan dong. Kan loe nya aja kabur pas diminta bokap-nyokap loe
tunangan. Apalagi di suruh nikah muda, bisa-bisa loe malah bunuh diri…,” ejek
Kenzo yang tentu saja mendapat pelototan Fabian. Kemudian Aqilla pun menepuk
bahu Kenzo agar ia berhenti menggoda Fabian.
“Wahhh..loe
emang kudu harus move on dari Qilla deh Bi karena Qilla udah jadi milik Kenzo,
mungkin karena itu loe kabur dari tunangan. Dan lagian loe emang kudu harus
move on karena sebentar lagi Qilla akan jadi milik Kenzo seutuhnya,” ledek
Anastasya yang tentu saja membuat wajah Fabian makin kusut. “Atau…loe mau gue
kenalin temen gue aja…,” ucap Anastasya. “Tuh orangnya berjalan kesini…,” ucap
Anastasya, yang kemudian mendapat perhatian dari Aqilla, Kenzo, Reynand untuk
melihat gadis yang berjalan ke arah mereka. Berbeda dengan mereka berempat yang
menatap kagum pada gadis cantik itu, Fabian malah kesal.
Gadis
itu masih merunduk dan berusaha menghilangkan noda bekas minuman di bajunya.
Anastasya yang melihat temannya sibuk dengan bajunya membuatnya bertanya apa
yang terjadi.
“Kenapa
baju loe, Queen?” tanya Anastasya.
“Ini
nih Cha..ada orang gila yang tiba-tiba numpahin…min…num….,” ucapan gadis yang
di panggil dengan nama Queen itu terhenti ketika melihat seseorang yang
membuatnya kesal sedari tadi berdiri tepat di depannya.
“Loe……,”
teriak gadis itu kemudian.
Anastasya
mengernyit. “Loe kenal Bi, Queen…?” tanya nya kemudian.
“Dia
orangnya Cha, yanga numpahin minuman di baju gue…,” ucap Queen ketus.
Sementara
Fabian hanya cuek menanggapi gadis itu, bahkan hinaan gadis itu yang
menyebutnya orang gila pun tak di gubrisnya.
“Duuhhh…padahal
tadi gue mau ngenalin loe sama dia, Quen… Eh gak nyangka kalian udah ketemu
tadi secara gak sengaja,” ucap Anastasya yang kemudian terkikik geli melihat
Fabian dan Queen yang saling membalikkan punggung dan tak mau berhadapan karena
kesal dengan masing-masing.
Akhirnya
dengan rayuan Anastasya, Queen pun mau menghadap ke depan begitu juga dengan
Fabian yang di paksa berdiri di samping Queen yang berada di sisi kiri
Anastasya. Sementara Aqilla dan Kenzo berdiri di sisi Reynand dan mereka pun
tersenyum dan mengarahkan pandangan mereka ke depan kamera. Foto yang idah pun
dapat di abadikan meski di sana ada dua orang yang kelihatan banget senyumnya
di paksakan.
*****
THE END
0 comments:
Posting Komentar