Jumat, 13 Juli 2018

Extra Part

Edit Posted by with No comments


Seperti biasa setiap hari minggu tiba mereka selalu berkumpul bersama. Dan melakukan pesta barbeque di taman belakang rumah Aqilla. Usai menyantap makan malam mereka, mereka pun berbincang-bincang ringan, dan kali ini Fabian Kevlar Antonio tidak bisa lari lagi dari ceramah Bibinya yang sering ia panggil dengan sebutan bunda.
            “Fabian Kevlar Antonio…sudah bunda bilang segera balik ke London…,” geram bundanya. “Papa kamu sudah ceramahin bunda habis-habisan supaya menyuruh kamu lekas balik, tapi kamu masih saja berkeliaran disini…,” ucap bundanya.
            Aqilla dan Kenzo yang baru saja datang dan ikut bergabung dalam makan malam itu mengernyitkan keningnya mendengar ucapan mamanya.
            “Bunda, Bi disini belajar bunda, bukannya berkeliaran…,” ucap Fabian melakukan pembelaan diri.
            “Apanya yang belajar, kamu disini cuman mau gangguin Aqilla kan? Sudah deh, Aqilla sekarang sudah menjadi milik Kenzo, dan kamu tidak usah lagi usaha deketin Aqilla. Lagian, kamu harus segera pulang karena tiga bulan lagi pesta pertunanganmu akan di adakan…,”
            Sementara Aqilla dan Kenzo makin bingung dengan pertikaian antara Mamanya dengan Fabian.
            “Tunggu deh ma, ini maksudnya apa? Kenapa si bocah mantan boboho ini panggil mama bunda…?” tanya Kenzo bingung.
            “Iya ma…dan apa lagi tentang pertunangan itu? Sejak kapan Bi, kamu punya calon tunangan…?” tanya Aqilla.
            Semua orang yang berada di situ pun sontak tertawa melihat wajah penasaran Aqilla dan Kenzo.
            “Ya, Tuhan kalian berdua ini… masak nggak tahu sih. Kamu juga Ken, apa itu manggil-manggil kakak sepupu kamu dengan sebutan bocah mantan boboho, meskipun kamu lebih tua kamu nggak boleh ngomong gitu. Karena dia adalah anak budhe kamu…,” seru mamanya.
            “Hahhhh…..,” sontak Kenzo terbelalak kaget. Begitu juga dengan Aqilla yang baru mengetahui hal itu. “Sejak kapan dia jadi kakak sepupu Ken, ma?” tanya Kenzo sembari menujuk ke arah Fabian.
            “Ish kamu ini Kenzo. Sejak kamu dan Fabian masih jadi orok puas kamu. Kamu bener-bener  deh keterlaluan betul masak saudara sendiri nggak tahu…,” cetus mamanya yang kesal melihat kelakuan kedua bocah lelakinya itu.
            Fabian pun merayu bundanya agar bundanya segera berhenti dari acara ngambeknya itu. Ia memijit bahu bundanya dan melakukan pekerjaan yang lainnya untuk mencuri hati bundanya.
            “Sudah deh, Bi…gak usah usaha buat ambil hati bunda. Bunda tetap pada satu keputusan itu bahwa kamu harus balik ke London secepatnya untuk segera bertunangan dengan calonmu…,”
            Dan Fabian pun mau tak mau mengangguk tanda menyerah. Sementara Aqilla masih menatap wajah lelaki itu seraya meminta penjelasan.
            “Apa…?” tanya Fabian.
            “Sejak kapan loe punya calon dan mau bertunangan…?” tanya Aqilla yang diangguki oleh Kenzo, yang menyatakan bahwa lelaki itu juga penasaran.
            “Sejak dari orok…,” ucap Fabian.
            “Gue serius Bi…,” geram Aqilla.
            “Gue juga serius Qilla….,” ucap Fabian dengan suara yang sedikit ditinggikannya.
            “Eh, loe ngomongnya biasa aja dong sama calon istri gue..,” ucap Kenzo.
            “Salah calon istri loh sih nggak percaya…,” ucap Fabian. “Gue emang sudah punya calon tunangan sejak orok, karena bokap nyokap gue udah tunangin gue dengan tuh cewek sejak masih dalam kandungan, puas loe berdua…,” ucap Fabian sembari meninggalkan Aqilla dan Kenzo untuk mengambil daging yang masih berada di panggangan. Sementara itu, Kenzo dan Aqilla yang mendengar ucapan Fabian pun terkikik. Mereka berdua memiliki pemikiran yang sama bahwa mungkin, karena tidak setuju kalau Fabian akan ditunangkan makanya cowok itu kabur dari London dan datang ke Indonesia secara diam-diam.
*****
            Aqilla, Kenzo dan Fabian tengah menghadiri sebuah pesta pernikahan atas permintaan mamanya. Mereka harus menghadiri pesta pernikahan sepupunya. Awalnya mereka terkejut bukan main ketika membaca undangan pernikahan menampikan nama “Anastasya Christy Gracella dan Abraham Reynand Pratama”, dua sejoli yang dulu sering berantem sewaktu mereka kecil. Mereka tak menyangka bahwa pasangan yang sudah seperti enemy satu sama lain itu, bisa bertemu kembali dan malah menikah. Entah akan seperti apa pernikahan yang akan mereka jalani nantinya mengingat keduanya memiliki ego dan keras kepala yang tidak ada tandingannya.
            Fabian tengah mengambil minuman dari pelayan, tapi tiba-tiba dia tak sengaja menabrak seorang gadis hingga minumannya tumpah. Gadis itu memaki Fabian tak hentinya karena membuat baju putihnya menjadi kotor.
            “Loe gimana sih, jalan pakek mata dong.. Baju gue kan jadi kotor gini…,” ucap gadis itu sinis.
            “Eh..dimana-mana jalan itu pakek kaki ya, bukannya pakek mata. Loe nggak pernah di ajarin di sekolah ya.. Lagian gue kan juga udah minta ma’af ke loe…,” ucap Fabian tak kalah sinis dengan gadis itu.
            “Ish..loe tuh..dasar….,” geram cewek itu yang kemudian langsung pergi meninggalkan Fabian menuju ke kamar mandi untuk membersihkan pakaiannya dari noda.
            Fabian menuju ke tempat Aqilla dan Kenzo kemudian, mereka pun memberikan selamat pada Anastasya dan Reynand yang disambut dengan senyuman oleh keduanya.
            “Makasih ya, kalian udah datang, cepet nyusul…,” ucap Anastasya yang sontak mebuat Aqilla malu.
            “Tenang aja Cha, kita bakal nyusul kalian kok bulan depan…,” seru Kenzo.
            “Wow…that’s sounds great….,” ucap Anastasya.
            “Kalau loe, kapan bro…?” tanya Reynand pada Fabian. Yang tak dihiraukan oleh Fabian.
            “Dia mah gak usah ditanya deh Nand.., kayaknya dia gak ada niat buat nikah muda kayak kita-kita deh…,” ucap Kenzo.
            “Jangan sok tahu loe…,” ucap Fabian.
            “Lah, itu kenyataan dong. Kan loe nya aja kabur pas diminta bokap-nyokap loe tunangan. Apalagi di suruh nikah muda, bisa-bisa loe malah bunuh diri…,” ejek Kenzo yang tentu saja mendapat pelototan Fabian. Kemudian Aqilla pun menepuk bahu Kenzo agar ia berhenti menggoda Fabian.
            “Wahhh..loe emang kudu harus move on dari Qilla deh Bi karena Qilla udah jadi milik Kenzo, mungkin karena itu loe kabur dari tunangan. Dan lagian loe emang kudu harus move on karena sebentar lagi Qilla akan jadi milik Kenzo seutuhnya,” ledek Anastasya yang tentu saja membuat wajah Fabian makin kusut. “Atau…loe mau gue kenalin temen gue aja…,” ucap Anastasya. “Tuh orangnya berjalan kesini…,” ucap Anastasya, yang kemudian mendapat perhatian dari Aqilla, Kenzo, Reynand untuk melihat gadis yang berjalan ke arah mereka. Berbeda dengan mereka berempat yang menatap kagum pada gadis cantik itu, Fabian malah kesal.
            Gadis itu masih merunduk dan berusaha menghilangkan noda bekas minuman di bajunya. Anastasya yang melihat temannya sibuk dengan bajunya membuatnya bertanya apa yang terjadi.
            “Kenapa baju loe, Queen?” tanya Anastasya.
            “Ini nih Cha..ada orang gila yang tiba-tiba numpahin…min…num….,” ucapan gadis yang di panggil dengan nama Queen itu terhenti ketika melihat seseorang yang membuatnya kesal sedari tadi berdiri tepat di depannya.
            “Loe……,” teriak gadis itu kemudian.
            Anastasya mengernyit. “Loe kenal Bi, Queen…?” tanya nya kemudian.
            “Dia orangnya Cha, yanga numpahin minuman di baju gue…,” ucap Queen ketus.
            Sementara Fabian hanya cuek menanggapi gadis itu, bahkan hinaan gadis itu yang menyebutnya orang gila pun tak di gubrisnya.
            “Duuhhh…padahal tadi gue mau ngenalin loe sama dia, Quen… Eh gak nyangka kalian udah ketemu tadi secara gak sengaja,” ucap Anastasya yang kemudian terkikik geli melihat Fabian dan Queen yang saling membalikkan punggung dan tak mau berhadapan karena kesal dengan masing-masing.
            Akhirnya dengan rayuan Anastasya, Queen pun mau menghadap ke depan begitu juga dengan Fabian yang di paksa berdiri di samping Queen yang berada di sisi kiri Anastasya. Sementara Aqilla dan Kenzo berdiri di sisi Reynand dan mereka pun tersenyum dan mengarahkan pandangan mereka ke depan kamera. Foto yang idah pun dapat di abadikan meski di sana ada dua orang yang kelihatan banget senyumnya di paksakan.
*****
THE END

           


0 comments:

Posting Komentar