London, 21 Agustus
2017
Pesawat mendarat di bandara Heathrow
setelah menempuh perjalanan selama 14 jam dari Jakarta. Fabian membawa kopernya
dan bergegas untuk menstop taksi dengan tujuan rumahnya di kawasan elit
Belgravia di London. Namun, ketika hendak membuka pintu mobil taksi tersebut
seorang wanita menyerobot masuk ke dalam taksi. Hal itu sontak membuat Fabian
kesal.
“Ayo pak cepat jalan…,” ucap wanita
itu memerintah supir taksi. Namun supir taksi masih tidak bergeming dan tetap
diam. “Pak, saya bilang jalan sekarang. Saya lagi buru-buru…,” ucap wanita itu
lagi. Namun, supir taksi tetap tidak mau melaju.
“Ma’af Nona, tuan itu menghentikan
taksi saya lebih dahulu..,” ucap supir taksi menunjuk kea rah Fabian yang masih
memegang pintu taksi tersebut dan membiarkannya terbuka.
Wanita itu pun berucap kemudian pada
pemuda itu.
“Please tuan, biarkan saya
menggunakan taksi ini. Saya lagi buru-buru…,” ucap wanita itu tapi tak mendapat
respon dari Fabian. “Tuan…,” geram wanita itu kemudian. Dia yang sedang kesal
pun akhirnya keluar dan mengoceh karena lelaki itu tidak mau mengalah
terhadapnya.
“Tuan, bukankah saya meminta kepada
anda dengan baik-baik untuk menggunakan taksi ini. Saya sedang buru-buru dan
saya butuh taksi itu. Anda kan laki-laki anda harusnya bisa mengalah pada
seorang wanita dan…………,” celoteh wanita itu tanpa menatap kea rah orang
tersebut karena sibuk dengan HP ditangannya. Namun kemudian, ketika ia sadar
bahwa ocehannya tak di gubris lelaki di hadapannya itu, ia pun memalingkan
wajahnya dan menatap lelaki itu. Betapa terkejutnya kemudian wanita itu setelah
melihat lelaki yang ada di hadapannya.
“Eloe….,” ucap wanita itu kemudian.
“Sudah puas ngocehnya? Kalau udah
cepet minggir gue mau masuk..,” ucap lelaki itu dengan mendorong paksa wanita
itu agar tak menghalangi dirinya yang hendak masuk ke dalam mobil.
“Eh…loe…,” ucap wanita itu kesal.
“Persetan dengan mendahulukan
seorang wanita, gue yang lebih dulu menghentikan taksi ini,” ucap Fabian kepada
wanita itu dan dia pun menutup pintu taksi itu dengan keras hingga membuat
wanita itu terperanjat karena kaget. Setelahnya Fabian pun menyebut alamat
tujuannya pada supir taksi.
*****
Brigitha, kesal bukan main. Dia tak
habis pikir bahwa ia harus bertemu dengan orang gila itu lagi. Dan kenapa juga
cowok nyebelin bin aneh itu harus ada di sini. Karena ulah cowok itu tadi,
Brigitha harus terlambat ke pesta ulang tahun sahabatnya.
“Kenapa gue harus ketemu dengan
cowok itu sih…,” batin Brigitha yang masih kesal.
Sementara mamanya yang melihat
putrinya bermuka kusut itu pun langsung mendekatinya. Ia melihat putrinya
meminum satu gelas penuh air putih yang di ambilnya dari lemari pendingin.
“Kamu kenapa sih Tha, marah-marah
nggak jelas gitu..?” tanya mamanya. Brigitha tak menjawab dan hanya mendengus
kesal. “Kenapa masalah pemblokiran kartu kredit kamu itu lagi. Bukannya mama
dan papa udah bilang ya ke kamu kalau kami akan mengembalikan semua fasilitas
kamu dengan syarat kamu harus setuju dengan pertunangan itu…,” tebak mamanya
tentang apa yang membuat putrinya itu jadi uring-uringan nggak jelas.
“Bukan karena itu ma…..ini semua
karena cowok gila yang nyebelin itu…,” seru Brigitha.
Mamanya mengerutkan keningnya.
“Cowok gila, siapa….?” Tanya
mamanya.
“Ada deh pokoknya ma. Mama nggak
kenal….,” ucap Brigitha sembari meninggalkan mamanya dan naik ke lantai dua
menuju kamarnya.
“Ya, udah kalau nggak mau cerita
terserah. Pokoknya yang mama tahu, kamu harus dateng di acara makan malam
dengan keluarga calon tunangan kamu minggu depan…,” teriak mamanya. “Jangan
coba berani-berani kabur lagi, mama gak segan-segan nelantarin kamu di jalanan kalau sampai kamu
melakukannya….,” ancam mamanya lagi dengan suara lantang yang tentu saja dapat
terdengar oleh Brigitha meskipun dia sudah berada di kamarnya.
Brigitha yang mendengar ancaman
mamanya itupun mendengus kesal. Ia mengacak-ngacak rambutnya sendiri karena
frustasi dan setelahnya ia pun berbaring di kasurnya. Memejamkan matanya dan
mencoba untuk melupakan semua yang telah terjadi.
“Bagaimana mungkin mama nyuruh
anaknya sendiri dengan cowok yang nggak gue cintai. Mama beneran mama kandung
gue nggak sih…,” gumam Brigitha sebelum akhirnya matanya terpejam dan
membawanya kea lam mimpi.
*****
0 comments:
Posting Komentar