Selasa, 10 Juli 2018

Bab 10

Edit Posted by with No comments


Kenapa kau menghilang tanpa kabar
Kau tahu betapa khawatirnya aku menunggumu?
Aku seperti orang gila
~Zelvin~
            Zelvin datang ke tempat kos Reta tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Dia bertanya kepada Mbak Santi teman satu kos Reta yang kebetulan sedang menyapu lantai depan rumah.
            “Eh, mbak Santi.Reta nya ada?”
            “Oh, kamu Vin. Loh tadi Reta pergi. Ku pikir dia pergi sama kamu,”
            “Enggak tuh mbak. Aku datang ke sini malah gak beritahu dia. Mau bikin surprise gitu,”
            “Em..kamu tuh emang tiap hari bikin surprise terus. Tiba-tiba datang gak di undang dan pulang pun begitu juga,” ledek Mbak Santi.
            “Hehehe…,”Zelvin hanya nyengir mendengar ledekan Mbak Santi.Memang Reta nggak ngomong mau kemana ya mbak?”
            “Wahh..enggak tuh Vin. Coba kamu telpon aja. Dia tadi pergi buru-buru soalnya,”
            “Ah..iya baiklah mbak. Kalau begitu aku permisi dulu ya mbak..,”
            “Iya,” sahut Mbak Santi.
            Zelvin kecewa mendapati Reta tidak ada di rumah kos nya. Dia berulang kali mencoba menghubungi HP nya tapi nggak aktif.Dia jadi takut terjadi apa-apa dengan gadis itu karena nggak biasanya gadis itu seperti itu.
*****
            “Sudah lebih baik kan sekarang ?” tanya Reta.
            “Iya, semuanya berkat kamu. Thanks ya..nggak tahu deh kalau nggak ada kamu. Kamu emang sahabat terbaiku..,”
            “Sahabat…?”
            “Iya sahabat.Kenapa?Kamu nggak suka jadi sahabat aku?”
            “Oh..bukan..bukan..bukan begitu. Maksudku kamu nggak biasanya aja nyebut aku sahabat. Biasanya kan cuman sekedar teman,”
            “Oh, itu karena kamu selalu bersedia membantuku setiap aku mendapat kesulitan dan selalu menyediakan waktumu untukku. Jadi apa salahnya kalau kita meningkatkan pertemanan kita menjadi sahabat,”
            “Sahabat…ya..ya…kedengarannya tidak buruk,” ucap Reta.
Kau tahu ini semakin menyulitkanku untuk melupakanmu,” batin Reta yang tengah memandangi Nendra dalam diam.
*****
            “Loh, kok loe udah pulang Vin?Bukannya loe bilang kalau mau ngajak Bidadari Reta ngedate ya?”Nico bertanya pada sahabatnya yang pulang dengan tampang kusut.
            “Gimana mau ngedate, orang dia keluar,”
            “Keluar kemana?Dia nggak bilang?Loe udah coba hubungin dia?”
            “Sudah tapi nggak aktif. Gue takut terjadi apa-apa sama dia,”
            “Ah..tenanglah..mungkin dia sibuk makanya HP bya dimatikan,”
            “Ya..aku harap juga begitu,” ucap Zelvin sembari merebahkan dirinmya di atas sofa. Dengan harap-harap cemas dia mencoba untuk memejamkan mata agar tidak terlalu khawatir.Dia meyakinkan dirinya sendiri bahwa mungkin dia ada urusan yang sangat penting sampai mematikan handphonenya.
*****
            “Oke, kalau begitu aku balik dulu ya.Kamu beneran nggak papa pulang hujan-hujan begini. Atau kamu mau nunggu di tempatku?” tanya Nendra.
            “Ah..nggak papa kok Nen. Nanti sebelum aku nyampek kos pasti hujannya reda,”
            “Baiklah kalau begitu. Hati-hati ,” ucap Nendra sembari melambaikan tangan kepada Reta.
            Reta pun membalas lambaian tangannya. Ketika cowok itu telah menghilang dari hadapannya ia pun segera pulang. Di tengoknya HP dalam tasnya yang mati itu.Berharap bahwa masih bisa hidup sedikit agar dia bisa menelpon Mbak Santi untuk menjemputnya di terminal karena dia lupa tidak membawa paying dan hujan menjadi semakin lebat. Tapi, HP itu tidak mau nyala sama sekali. Jadi dia harus rela terguyur hujan untuk berjalan dari terminal ke tempat kos nya.
            “Loh, kamu kehujanan Ret?” tanya Mbak Santi yang membukakan pintu rumah untuk Reta.
            “Iya mbak, lupa gak bawa payung..,”
            “Loh, kamu kan bisa telpon aku biar tak jemput di terminal. Jadi kamu nggak basah kuyup seperti ini..,”
            “Iya mbak maunya sih gitu mbak.Tapi HP Reta mati. Semalem lupa gak di carge,”
            “Oh, gitu ya udah gih cepet ganti baju sana nanti masuk angin,”
            “Iya mbak,” Reta bergegas menuju ke kamarnya di lantai 2.Dia merasa nggak enak karena membuat lantai sedikit basah karena dirinya.
            “Oh ya Ret, tadi Zelvin nyari kamu..,” ucap Mbak Santi ketika Reta tengah menaiki anak tangga.
            “Oh ya mbak? Baiklah kalau gitu..,”
            “Ya, telpon dia jangan lupa. Dia khawatirin kamu tuh…,”
            “Iya mbak….,”
*****



0 comments:

Posting Komentar