Kenapa kau menghilang tanpa kabar
Kau tahu betapa khawatirnya aku
menunggumu?
Aku seperti orang gila
~Zelvin~
Zelvin
datang ke tempat kos Reta tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Dia bertanya
kepada Mbak Santi teman satu kos Reta yang kebetulan sedang menyapu lantai
depan rumah.
“Eh,
mbak Santi.Reta nya ada?”
“Oh,
kamu Vin. Loh tadi Reta pergi. Ku pikir dia pergi sama kamu,”
“Enggak
tuh mbak. Aku datang ke sini malah gak beritahu dia. Mau bikin surprise gitu,”
“Em..kamu
tuh emang tiap hari bikin surprise terus. Tiba-tiba datang gak di undang dan
pulang pun begitu juga,” ledek Mbak Santi.
“Hehehe…,”Zelvin
hanya nyengir mendengar ledekan Mbak Santi.Memang Reta nggak ngomong mau kemana
ya mbak?”
“Wahh..enggak
tuh Vin. Coba kamu telpon aja. Dia tadi pergi buru-buru soalnya,”
“Ah..iya
baiklah mbak. Kalau begitu aku permisi dulu ya mbak..,”
“Iya,”
sahut Mbak Santi.
Zelvin
kecewa mendapati Reta tidak ada di rumah kos nya. Dia berulang kali mencoba
menghubungi HP nya tapi nggak aktif.Dia jadi takut terjadi apa-apa dengan gadis
itu karena nggak biasanya gadis itu seperti itu.
*****
“Sudah
lebih baik kan sekarang ?” tanya Reta.
“Iya,
semuanya berkat kamu. Thanks ya..nggak tahu deh kalau nggak ada kamu. Kamu
emang sahabat terbaiku..,”
“Sahabat…?”
“Iya
sahabat.Kenapa?Kamu nggak suka jadi sahabat aku?”
“Oh..bukan..bukan..bukan
begitu. Maksudku kamu nggak biasanya aja nyebut aku sahabat. Biasanya kan cuman
sekedar teman,”
“Oh,
itu karena kamu selalu bersedia membantuku setiap aku mendapat kesulitan dan
selalu menyediakan waktumu untukku. Jadi apa salahnya kalau kita meningkatkan
pertemanan kita menjadi sahabat,”
“Sahabat…ya..ya…kedengarannya
tidak buruk,” ucap Reta.
Kau tahu
ini semakin menyulitkanku untuk melupakanmu,” batin Reta yang tengah memandangi
Nendra dalam diam.
*****
“Loh,
kok loe udah pulang Vin?Bukannya loe bilang kalau mau ngajak Bidadari Reta ngedate ya?”Nico bertanya pada sahabatnya
yang pulang dengan tampang kusut.
“Gimana
mau ngedate, orang dia keluar,”
“Keluar
kemana?Dia nggak bilang?Loe udah coba hubungin dia?”
“Sudah
tapi nggak aktif. Gue takut terjadi apa-apa sama dia,”
“Ah..tenanglah..mungkin
dia sibuk makanya HP bya dimatikan,”
“Ya..aku
harap juga begitu,” ucap Zelvin sembari merebahkan dirinmya di atas sofa.
Dengan harap-harap cemas dia mencoba untuk memejamkan mata agar tidak terlalu
khawatir.Dia meyakinkan dirinya sendiri bahwa mungkin dia ada urusan yang
sangat penting sampai mematikan handphonenya.
*****
“Oke,
kalau begitu aku balik dulu ya.Kamu beneran nggak papa pulang hujan-hujan
begini. Atau kamu mau nunggu di tempatku?” tanya Nendra.
“Ah..nggak
papa kok Nen. Nanti sebelum aku nyampek kos pasti hujannya reda,”
“Baiklah
kalau begitu. Hati-hati ,” ucap Nendra sembari melambaikan tangan kepada Reta.
Reta
pun membalas lambaian tangannya. Ketika cowok itu telah menghilang dari
hadapannya ia pun segera pulang. Di tengoknya HP dalam tasnya yang mati
itu.Berharap bahwa masih bisa hidup sedikit agar dia bisa menelpon Mbak Santi
untuk menjemputnya di terminal karena dia lupa tidak membawa paying dan hujan
menjadi semakin lebat. Tapi, HP itu tidak mau nyala sama sekali. Jadi dia harus
rela terguyur hujan untuk berjalan dari terminal ke tempat kos nya.
“Loh,
kamu kehujanan Ret?” tanya Mbak Santi yang membukakan pintu rumah untuk Reta.
“Iya
mbak, lupa gak bawa payung..,”
“Loh,
kamu kan bisa telpon aku biar tak jemput di terminal. Jadi kamu nggak basah
kuyup seperti ini..,”
“Iya
mbak maunya sih gitu mbak.Tapi HP Reta mati. Semalem lupa gak di carge,”
“Oh,
gitu ya udah gih cepet ganti baju sana nanti masuk angin,”
“Iya
mbak,” Reta bergegas menuju ke kamarnya di lantai 2.Dia merasa nggak enak
karena membuat lantai sedikit basah karena dirinya.
“Oh
ya Ret, tadi Zelvin nyari kamu..,” ucap Mbak Santi ketika Reta tengah menaiki
anak tangga.
“Oh
ya mbak? Baiklah kalau gitu..,”
“Ya,
telpon dia jangan lupa. Dia khawatirin kamu tuh…,”
“Iya
mbak….,”
*****
0 comments:
Posting Komentar