Aku gadis yang picik, yang mencintai
sahabatku
Yang telah menjadi kekasih sahabatku
sendiri juga
Ma’af karena aku mencintaimu tanpa
seizinmu, Nendra..
~Reta~
“Hey,
Nen, Vin….,” sapa Awan.
“Loe
lama banget sih wan…?” tanya Nendra.
“Loe
tahu nggak kita udah nungguin loe satu jam lebih,” ujar Zelvin.
“Iya,
sorry, sorry, gue sedikit kesulitan nyari nie café,”
“Heh..bukannya
loe udah sering keliling ya. Kok sampai kesulitan?” ujar Zelvin ketus.
“Yeah,
sorry lah Vin. Tadi gue juga lagi bantuin cewek yang nggak sengaja gue tabrak
tahu..,”
“Tuh
kan ujung-ujungnya kalau loe terlambat pasti karena cewek,” tukas Zelvin.
“Yee..nggak
gitu juga kali. Tadi memang bener-bener nggak sengaja.Loe tahu nggak siapa
cewek yang gue tabrak?”
“Bego
loe. Emangnya kita tahu, kan loe nya yang nabrak..,”
“Iya
sih..hehe..,” ucap Awan. “Tadi tuh yang gue tabrak Reta.Loe tahukan Margareta
Auristella Lisham, temen SD kita dulu yang pipinya tembem dan wajahnya kucel
abis itu.Kalian tahu nggak duile sekarang dia jadi cantik banget. Gue sampek
nggak ngenalin dia dengan dress birunya dan jepit kecil yang menyibak poninya
ke samping. Dan dengan sepatu flat putihnya itu. Wah..dia bener-bener cantik
banget meskipun jauh dari kata seksi. Tapi dia cukup okelah…,” jelas Awan
panjang lebar sembari mengingat kejadian beberapa waktu lalu saat dia bertemu
Reta.
Nendra
dan Zelvin hanya diam melihat temennya yang sangat asyik menceritakan
pertemuannya dengan Reta setelah 8 tahun tidak bertemu.Melihat kedua temannya
tidak berekasi apa-apa dia angkat bicara lagi.
“Loh,
kok kalian nggak terkejut?”
“Loe
lupa kalau gue temen baiknya dan tiap tahun meski sekali kami selalu bertemu,”
jelas Nendra.
“Loe
mungkin juga lupa ya kalau gue selalu ketemu dia karena gue selalu satu sekolah
dengannya dan bahkan sekarang satu kampus malah,” tukas Zelvin.
“Hehehe…,”
Awan terkekeh.“Iya, gue lupa kalau cuman gue yang nggak pernah liat dia sejak
saat itu. Pantesan kalian nggak heran ngeliat dia yang tampil begitu cantik
itu,”
“Nggak
juga…..!!!” keduanya menjawab serempak.
“Maksud
kalian?”Awan penasaran dengan maksud pernyataan kedua sahabatnya itu.
“Dia
sempat menghilang tanpa kabar selama dua tahun.Sampai aku bertemu lagi di
kampus beberapa bulan lalu dan dia menjadi adik tingkat gue sekarang,” jelas
Zelvin.
“Iya,
sejak dua tahun itu gue nggak pernah liat dia lagi kecuali berkomunikasi lewat
sms.Tapi, setelah denger darinya dia kuliah di kota ini makanya kemarin gue
ngajak dia ketemuan,” jelas Nendra.
“Oh..jadi
loe yang ngajak..,” ucap Zelvin.
“Maksud
loe?”Nendra kebingungan dengan pernyataan Zelvin.
“Ah…nggak..nggak
papa…,” buru-buru Zelvin menyela. Karena dia tidak ingin ke dua sahabatnya tahu
kalau dia sekarang berniat mendekati Reta kembali.
Akhirnta
mereka pun bercakap-cakap bersama mengingat semua kenangan di masalalu.Termasuk
membicarakan Reta sepanjang waktu itu.Bagi mereka obrolan tentang Reta cukup
menyenangkan hingga tak terasa waktu mereka habis untuk hal itu.
*****
Sementara
itu, usai makan siang Ersa dan Putri mendesak Reta untuk memenuhi janjinya
untuk menceritakan masa lalunya.
“Jadi,
gimana Ret? Kok kamu bisa berubah jauh banget dari yang temen kamu ketahui,”
“Emm..ya
itu karena kau tahu kan dua tahun yang lalu aku berhenti kuliah dulu..,”
“Iya…ya..kamu
udah bercerita tentang itu…,”
“Ya,
itulah alasannya…,”
“Hahhh…maksudmu?”
tanyaPutri dan Ersa bersamaan.
“Kalian
tahu kan aku ini tipe orang yang super duper sibuk dengan buku-buku hingga tak
bisa merawat diri..,”
“Ya..ya…,”
gumam kedua sahabat Reta.
“Nah,
karena itu waktu dua tahun itu aku jadi bisa ngerawat diri. Terlebih lagi
karena tuntutan profesiku karena dulunya aku bekerja sebagai sales kosmetik,”
“Oh…gitu…gitu…ya…,”
“Aku
jadi penasaran pingin liat foto kecil mu yang katanya tembem dan kucel itu,”
ucap Ersa.Dan kemudian mereka pun terkekeh bersama-sama. “Trus..trus tentang
cowok tadi?” tanya Ersa lagi.
“Wahhh..kamu
antusias banget sama cowok itu. Jangan-jangan kamu naksir dia ya..,” ledek
Putri.
“Apaan
sih kamu Put..Tapi, boleh juga tuh. Kebetulan gue kan baru putus dari Johan
sebulan yang lalu..,”
“Jangan..jangan
dia…,” ucap Reta kemudian.
“Kenapa
Ret? Dari ketiga orang itu kamu suka sama dia?” selidik Ersa.
“Bukan..bukan
begitu. Dia itu tipe orang yang suka gonta ganti cewek dari dulu dan bahkan
mungkin sampai sekarang.Sifat playboy nya itu masih saja belum bisa hilang
darinya,” jelas Reta.
“Ah…itu
kan yang loe ketahui dulu,” sergah Ersa.
“Tidak,
Zelvin bilang dia masih tetap seperti itu..,”
“Wahh..wah..siapa
tuh Zelvin. Kayaknya kita ketinggalan banyak penjelasan dari Reta ni Sa,” ucap
Putri.
“Oh..apa
salah satu dari sahabat yang disebutkan cowok itu tadi,” ucap Ersa berhipotesis
dengan pemikirannya sendiri. Reta pun mengangguk.
“Wah..jadi
loe lebih suka sama si Zelvin itu ya, dari ketiga cowok itu..,”
“Tidak…aku
nggak…Bagaimana mungkin?” sergah Reta.
“Em…kalau
bukan dia berarti………,”Ersa berpikir keras.
“Cowok
yang bernama Nendra itu berarti….,” duga Putri.
Reta
tidak menjawab dan hanya menundukkan wajahnya.Matanya mulai berkaca-kaca dan
mengeluarkan kata-kata dengan pelannya.
“Itu
dulu…,” ucapnya kemudian.
“Dan
sekarang?” tanya Putri penuh selidik.
Reta
mengangguk.
“Tapi,
bagaimana mungkin aku menyukai seseorang yang menjadi kekasih sahabatku
sendiri. Aku gadis yang picik kan?” ucap Reta sembari diikuti oleh air matanya
yang mulai berjatuhan.
“Reta……………….,”
“Aku
mencintainya tanpa seizinnya Put..,” jelas Reta yang kemudian di peluk oleh
Putri.
“Dalam
cinta kau tidak perlu minta izin Ret..,” ucap Putri menenangkan.
“Tapi…aku….,”
Reta kembali meneteskan air matanya.
“Sudahlah,
sudahlah…kami tahu perasaanmu..,”
“Pasti
dia cinta pertama kamu kan? Hingga kamu nggak bisa ngelupain dia sampai
sekarang,” ucap Putri.Reta pun mengangguk.
“Em…sudahlah
lupakan dia Ret, bukankah sekarang kamu bilang kalau kamu sedang dekat dengan
seorang cowok?” tanya Ersa.
“Iya,
kamu coba saja dengan cowok itu. Siapa tahu bisa melupakan Nendra dengan
kehadiran cowok itu…,”
“Siapa
namanya?”
“Zelvin,
sahabat Nendra dan Awan cowok yang menabrak gue tadi,”
“Wah
kalau begitu bagus Ret. Kamu bisa sekalian balas dendam atau sekedar memanasi
si Nendra yang nggak pernah atau lebih memilih cinta yang lain daripada cinta
loe..,”
“Tapi,
bagaimana mungkin aku bersama Zelvin..,”
“Memangnya
kenapa?”
Reta
pun menceritakan semuanya kepada kedua sahabatnya tentang bagaimana kasarnya
Zelvin memperlakukannya dulu.Bagaimana laki-laki itu begitu membencinya dan
selalu membullynya di sekolah termasuk juga dengan Awan. Tapi, untunglah ada
Nendra di antara kedua cowok menyebalkan itu yang akan membantu Reta setiap
kali kedua cowok itu menyakitinya.
“Lalu,
bagaimana aku bisa percaya pada laki-laki itu. Bagaimana bisa aku percaya bahwa
Zelvin benar-benar menyukaiku dan tidak hanya berniat mempermainkanku..?”
“Kamu
masih membencinya ats sikapnya dulu?”
“Tidak..aku
tidak pernah membenci mereka sekalipun meskipun telah berbuat seperti itu
padaku,” jelas Reta.
“Karena
itu kamu bisa dekat dengan Zelvin sekarang ?” tanya Putri dan Reta pun
mengangguk sebagai jawaban pertanyaan itu.
“Jika
kamu tidak nyaman dengannya lebih baik kamu mencoba untuk menghindarinya..,”
ujar Ersa.
“Sudah.Aku
sudah melakukan itu.Tapi, karena itu dia sakit dan mogok kuliah selama beberapa
hari. Padahal dia harus segera menyelesaikan skripsinya agar cepat lulus,”
“Karena
itu kau memutuskan untuk bersamanya?” tanya Putri.
“Belum.Kami
hanya berteman untuk saat ini.Dia tahu aku menyukai Nendra sejak dulu sampai
sekarang. Dan dia bersedia menungguku sampai aku bisa melupakan Nendra,”
“Ap..Apa….?”
tanya kedua sahabatnya terkejut.
“Itu
berarti dia tidak mempermainkanmu Ret. Dia benar-benar menyukaimu..,”
“Benarkah?Aku
harap juga seperti itu,” ucap Reta.Dan mungkinkah ciumannya saat itu juga bukti
cintanya padaku,” batin Reta yang kembali mengingat ciuman Zelvin beberapa
waktu lalu.
*****
0 comments:
Posting Komentar