Selasa, 10 Juli 2018

Bab 13

Edit Posted by with No comments


Aku gadis yang picik, yang mencintai sahabatku
Yang telah menjadi kekasih sahabatku sendiri juga
Ma’af karena aku mencintaimu tanpa seizinmu, Nendra..
~Reta~
            “Hey, Nen, Vin….,” sapa Awan.
            “Loe lama banget sih wan…?” tanya Nendra.
            “Loe tahu nggak kita udah nungguin loe satu jam lebih,” ujar Zelvin.
            “Iya, sorry, sorry, gue sedikit kesulitan nyari nie café,”
            “Heh..bukannya loe udah sering keliling ya. Kok sampai kesulitan?” ujar Zelvin ketus.
            “Yeah, sorry lah Vin. Tadi gue juga lagi bantuin cewek yang nggak sengaja gue tabrak tahu..,”
            “Tuh kan ujung-ujungnya kalau loe terlambat pasti karena cewek,” tukas Zelvin.
            “Yee..nggak gitu juga kali. Tadi memang bener-bener nggak sengaja.Loe tahu nggak siapa cewek yang gue tabrak?”
            “Bego loe. Emangnya kita tahu, kan loe nya yang nabrak..,”
            “Iya sih..hehe..,” ucap Awan. “Tadi tuh yang gue tabrak Reta.Loe tahukan Margareta Auristella Lisham, temen SD kita dulu yang pipinya tembem dan wajahnya kucel abis itu.Kalian tahu nggak duile sekarang dia jadi cantik banget. Gue sampek nggak ngenalin dia dengan dress birunya dan jepit kecil yang menyibak poninya ke samping. Dan dengan sepatu flat putihnya itu. Wah..dia bener-bener cantik banget meskipun jauh dari kata seksi. Tapi dia cukup okelah…,” jelas Awan panjang lebar sembari mengingat kejadian beberapa waktu lalu saat dia bertemu Reta.
            Nendra dan Zelvin hanya diam melihat temennya yang sangat asyik menceritakan pertemuannya dengan Reta setelah 8 tahun tidak bertemu.Melihat kedua temannya tidak berekasi apa-apa dia angkat bicara lagi.
            “Loh, kok kalian nggak terkejut?”
            “Loe lupa kalau gue temen baiknya dan tiap tahun meski sekali kami selalu bertemu,” jelas Nendra.
            “Loe mungkin juga lupa ya kalau gue selalu ketemu dia karena gue selalu satu sekolah dengannya dan bahkan sekarang satu kampus malah,” tukas Zelvin.
            “Hehehe…,” Awan terkekeh.“Iya, gue lupa kalau cuman gue yang nggak pernah liat dia sejak saat itu. Pantesan kalian nggak heran ngeliat dia yang tampil begitu cantik itu,”
            “Nggak juga…..!!!” keduanya menjawab serempak.
            “Maksud kalian?”Awan penasaran dengan maksud pernyataan kedua sahabatnya itu.
            “Dia sempat menghilang tanpa kabar selama dua tahun.Sampai aku bertemu lagi di kampus beberapa bulan lalu dan dia menjadi adik tingkat gue sekarang,” jelas Zelvin.
            “Iya, sejak dua tahun itu gue nggak pernah liat dia lagi kecuali berkomunikasi lewat sms.Tapi, setelah denger darinya dia kuliah di kota ini makanya kemarin gue ngajak dia ketemuan,” jelas Nendra.
            “Oh..jadi loe yang ngajak..,” ucap Zelvin.
            “Maksud loe?”Nendra kebingungan dengan pernyataan Zelvin.
            “Ah…nggak..nggak papa…,” buru-buru Zelvin menyela. Karena dia tidak ingin ke dua sahabatnya tahu kalau dia sekarang berniat mendekati Reta kembali.
            Akhirnta mereka pun bercakap-cakap bersama mengingat semua kenangan di masalalu.Termasuk membicarakan Reta sepanjang waktu itu.Bagi mereka obrolan tentang Reta cukup menyenangkan hingga tak terasa waktu mereka habis untuk hal itu.
*****
            Sementara itu, usai makan siang Ersa dan Putri mendesak Reta untuk memenuhi janjinya untuk menceritakan masa lalunya.
            “Jadi, gimana Ret? Kok kamu bisa berubah jauh banget dari yang temen kamu ketahui,”
            “Emm..ya itu karena kau tahu kan dua tahun yang lalu aku berhenti kuliah dulu..,”
            “Iya…ya..kamu udah bercerita tentang itu…,”
            “Ya, itulah alasannya…,”
            “Hahhh…maksudmu?” tanyaPutri dan Ersa bersamaan.
            “Kalian tahu kan aku ini tipe orang yang super duper sibuk dengan buku-buku hingga tak bisa merawat diri..,”
            “Ya..ya…,” gumam kedua sahabat Reta.
            “Nah, karena itu waktu dua tahun itu aku jadi bisa ngerawat diri. Terlebih lagi karena tuntutan profesiku karena dulunya aku bekerja sebagai sales kosmetik,”
            “Oh…gitu…gitu…ya…,”
            “Aku jadi penasaran pingin liat foto kecil mu yang katanya tembem dan kucel itu,” ucap Ersa.Dan kemudian mereka pun terkekeh bersama-sama. “Trus..trus tentang cowok tadi?” tanya Ersa lagi.
            “Wahhh..kamu antusias banget sama cowok itu. Jangan-jangan kamu naksir dia ya..,” ledek Putri.
            “Apaan sih kamu Put..Tapi, boleh juga tuh. Kebetulan gue kan baru putus dari Johan sebulan yang lalu..,”
            “Jangan..jangan dia…,” ucap Reta kemudian.
            “Kenapa Ret? Dari ketiga orang itu kamu suka sama dia?” selidik Ersa.
            “Bukan..bukan begitu. Dia itu tipe orang yang suka gonta ganti cewek dari dulu dan bahkan mungkin sampai sekarang.Sifat playboy nya itu masih saja belum bisa hilang darinya,” jelas Reta.
            “Ah…itu kan yang loe ketahui dulu,” sergah Ersa.
            “Tidak, Zelvin bilang dia masih tetap seperti itu..,”
            “Wahh..wah..siapa tuh Zelvin. Kayaknya kita ketinggalan banyak penjelasan dari Reta ni Sa,” ucap Putri.
            “Oh..apa salah satu dari sahabat yang disebutkan cowok itu tadi,” ucap Ersa berhipotesis dengan pemikirannya sendiri. Reta pun mengangguk.
            “Wah..jadi loe lebih suka sama si Zelvin itu ya, dari ketiga cowok itu..,”
            “Tidak…aku nggak…Bagaimana mungkin?” sergah Reta.
            “Em…kalau bukan dia berarti………,”Ersa berpikir keras.
            “Cowok yang bernama Nendra itu berarti….,” duga Putri.
            Reta tidak menjawab dan hanya menundukkan wajahnya.Matanya mulai berkaca-kaca dan mengeluarkan kata-kata dengan pelannya.
            “Itu dulu…,” ucapnya kemudian.
            “Dan sekarang?” tanya Putri penuh selidik.
            Reta mengangguk.
            “Tapi, bagaimana mungkin aku menyukai seseorang yang menjadi kekasih sahabatku sendiri. Aku gadis yang picik kan?” ucap Reta sembari diikuti oleh air matanya yang mulai berjatuhan.
            “Reta……………….,”
            “Aku mencintainya tanpa seizinnya Put..,” jelas Reta yang kemudian di peluk oleh Putri.
            “Dalam cinta kau tidak perlu minta izin Ret..,” ucap Putri menenangkan.
            “Tapi…aku….,” Reta kembali meneteskan air matanya.
            “Sudahlah, sudahlah…kami tahu perasaanmu..,”
            “Pasti dia cinta pertama kamu kan? Hingga kamu nggak bisa ngelupain dia sampai sekarang,” ucap Putri.Reta pun mengangguk.
            “Em…sudahlah lupakan dia Ret, bukankah sekarang kamu bilang kalau kamu sedang dekat dengan seorang cowok?” tanya Ersa.
            “Iya, kamu coba saja dengan cowok itu. Siapa tahu bisa melupakan Nendra dengan kehadiran cowok itu…,”
            “Siapa namanya?”
            “Zelvin, sahabat Nendra dan Awan cowok yang menabrak gue tadi,”
            “Wah kalau begitu bagus Ret. Kamu bisa sekalian balas dendam atau sekedar memanasi si Nendra yang nggak pernah atau lebih memilih cinta yang lain daripada cinta loe..,”
            “Tapi, bagaimana mungkin aku bersama Zelvin..,”
            “Memangnya kenapa?”
            Reta pun menceritakan semuanya kepada kedua sahabatnya tentang bagaimana kasarnya Zelvin memperlakukannya dulu.Bagaimana laki-laki itu begitu membencinya dan selalu membullynya di sekolah termasuk juga dengan Awan. Tapi, untunglah ada Nendra di antara kedua cowok menyebalkan itu yang akan membantu Reta setiap kali kedua cowok itu menyakitinya.
            “Lalu, bagaimana aku bisa percaya pada laki-laki itu. Bagaimana bisa aku percaya bahwa Zelvin benar-benar menyukaiku dan tidak hanya berniat mempermainkanku..?”
            “Kamu masih membencinya ats sikapnya dulu?”
            “Tidak..aku tidak pernah membenci mereka sekalipun meskipun telah berbuat seperti itu padaku,” jelas Reta.
            “Karena itu kamu bisa dekat dengan Zelvin sekarang ?” tanya Putri dan Reta pun mengangguk sebagai jawaban pertanyaan itu.
            “Jika kamu tidak nyaman dengannya lebih baik kamu mencoba untuk menghindarinya..,” ujar Ersa.
            “Sudah.Aku sudah melakukan itu.Tapi, karena itu dia sakit dan mogok kuliah selama beberapa hari. Padahal dia harus segera menyelesaikan skripsinya agar cepat lulus,”
            “Karena itu kau memutuskan untuk bersamanya?” tanya Putri.
            “Belum.Kami hanya berteman untuk saat ini.Dia tahu aku menyukai Nendra sejak dulu sampai sekarang. Dan dia bersedia menungguku sampai aku bisa melupakan Nendra,”
            “Ap..Apa….?” tanya kedua sahabatnya terkejut.
            “Itu berarti dia tidak mempermainkanmu Ret. Dia benar-benar menyukaimu..,”
            “Benarkah?Aku harap juga seperti itu,” ucap Reta.Dan mungkinkah ciumannya saat itu juga bukti cintanya padaku,” batin Reta yang kembali mengingat ciuman Zelvin beberapa waktu lalu.
*****








0 comments:

Posting Komentar