Selasa, 10 Juli 2018

Bab 16

Edit Posted by with No comments


Ada banyak alasan seseoramg membuat pilihannya
Dan janganlah pernah kamu menghakiminya
Sebelum kamu tahu apa alasan di balik setiap keputusannya
Agar kamu terhindar dari penyesalan yang tiada habisnya
~Zelvin~
Akhirnya Nendra pun menjelaskan semuanya pada Zelvin. Tentang Reta yang menerima ancaman dari Regina, tentang teror-teror yang Regina lakukan pada Reta, dan tentang kesalah pahaman hubungan diantara Nendra dan Reta, juga tentang alasan kenapa Reta harus mau melepaskan Zelvin untuk Regina.
            “Kalau dia beneran mencintai gue, harusnya dia nggak ninggalin gue dan membuat kesalah pahaman itu terjadi Nen...,”
            “Dia melakukan itu karena dia takut dengan ancaman Regina yang akan nyakitin loe kalau dia nggak ngelakuin apa yang Regina mau. Dia mempunyai tingkat kecemasan yang berlebihan Vin, dan itulah yang membuat dia akhirnya memutuskan untuk memilih langkah itu...,”
            “Psikosomatik. Dia memiliki tingakat kecemasan dan ketakutan yang berlebihan. Dan salah satu phobianya yang terparah adalah karena dia takut pada ular. Apa itu yang menyebakannya sampai tidak sadarkan diri?”
            “Iya, dia bercerita bahwa dia melihat ular di lokernya di kampus dan itulah yang ngebuat dia pingsan. Kau tahu aku sampai gila karena saking khawatirnya melihat dia tidak sadarkan diri selama dua hari,” tambah Nendra.
            “Nen, loe.....,” Zelvin merasa curiga dengan rasa khawatir Nendra terhadap Reta yang dianggapnya tidak wajar.
            “Ah..apa kelihatan jelas ya... Aku tak bisa menyembunyikannya lagi. Padahal dulu aku sangat pandai menyembunyikannya...,”
            “Maksud loe...?”
            “Ya seperti dugaanmu aku memang mencintai Reta, sejak dulu dan mungkin sampai sekarang...,” jelas Nendra. “Kalau loe, sejak kapan loe jatuh cinta pada Reta...,”
            “Sejak dulu, sejak gue sering gangguin di saat di sekolah dasar dulu...,” jujur Zelvin.
            “Ahhhh...jadi itukah sebabnya kenapa loe bisa tahu dia memiliki penyakit itu? Yang bahkan aku sahabatnya dan orang terdekatnya pun tidak tahu kalau dia menderita penyakit itu sejak lama?”
            Zelvin menjawab pertanyaan Nendra dengan anggukan.
            “Aku tidak tahu kalau ternyata kita mencintai satu orang perempuan yang sama Nen...,”
            “Iya, Vin. Aku juga tidak pernah berfikir kalau kamu juga menyukai dia karena kamu dulu sering sekali membullynya dan menghinanya..,”
            “Ya, kita mencintai satu wanita yang sama hanya cara kita mencintai yang berbeda Nen. Aku dengan caraku yang menyakitinya berharap dia akan membenciku hingga dia tidak akan melupakanku di sampai kapanpun dan  dengan harapan penuh bahwa suatu hari nanti rasa bencinya itu akan berubah menjadi cinta,”
            “Ya, dan caraku mencintainya adalah dengan mendekatinya dan menjadi orang terdekatnya berharap bahwa dia akan segera tahu bahwa aku mencintainya...,”
            “Reta pasti akan sangat bahagia kalau dia tahu bahwa selama ini cintanya padamu tidak bertepuk sebelah tangan Nen. Dia mencintaimu..,”
            “Itu dulu Vin, sebelum akhirnya kamu datang lagi di hidupnya dan membuatnya jatuh cinta padamu,” ucap Nendra. “Aku akan melepaskan Reta, Vin...,”
            “Apa maksudmu...?”
            “Berjanjilah padaku bahwa sampai kapanpun loe nggak akan ngungkapin kebenaran bahwa sesungguhnya aku mencintainya...,”
            “Tapi kenapa Nen...?”
            “Gue hanya nggak ingin membebaninya Vin. Dia sekarang mencintai loe dan gue nggak mau dia melepaskan cintanya buat loe hanya karena gue. Gue nggak mau dia menerima gue hanya karena dia ngerasa nggak enak atau kasian sama gue. Lagi pula, gue juga sudah punya Mita, sahabat Reta. Dan gue juga nggak mau Reta menyalahkan dirinya sendiri jika dia tahu bahwa dialah yang akan menjadi penyebab putusnya gue dengan Mita, jika dia tahu gue punya perasaan untuknya. Jadi gue mohon Vin..please jangan kasih tahu dia tentang perasaan gue,”
            “Tapi, loe beneran nggak apa-apa?”
            “Gue nggak apa-apa Vin. Toh ini juga salah gue sendiri jika gue kehilangan dia. Gue yang nggak punya keberanian untuk menyatakan perasaan gue ke dia, hingga akhirnya gue dan dia terjebak dalam hubungan yang rumit ini bersama juga dengan Mita,” jelas Nendra. “Lagipula yang dibutuhkan Reta saat ini hanya loe Vin. Satu-satunya orang yang ada di pikiran dan hatinya hanya loe seorang. Gue cuman minta satu hal sama loe Vin, jagain dan bahagiain dia Vin dan jangan pernah salah paham lagi dengannya,” ujar Nendra.
            “Iya Nen...tentu saja gue bakal jagain dia. Gue sangat mencintai dia. Tapi, sebelum gue berlari ke arah dia dan meminta ma’af kepadanya gue harus menyelesaikan dulu masalah gue sama Regina. Gue akan buat perhitungan sama dia karena telah ngebuat cewek yang gue cintai menderita,”
            “Baiklah, gue pegang janji loe..,”
            “Ya, tentu saja...,” ucap Zelvin
            Kemudian keduanya pun merebahkan dirinya di sofa dan hanyut dengan pikirannya masing-masing. Ada ketenangan yang terlukis di wajah keduanya.
*****






0 comments:

Posting Komentar