Bagiku tak ada yang lebih
membahagiakan
Selain kesempatan yang kau berikan
Meski ku tahu begitu sulit kau
membukakan hati
Namun ku yakini suatu hari
Bahwa aku kan dapat membuatmu jatuh
hati
Berkali-kali hingga kau enggan untuk
pergi lagi
~Zelvin~
Selepas kepergian Reta, para cowok
di kosan itu buru-buru menginterogasi Davy. Mereka penasaran siapa gadis yang
masih terlihat cantik bahkan dalam kesederhanaannya itu. Terlebih lagi gadis
itu telah memasuki rumah kos mereka.
“Dav, siapa cewek tadi?” Reyhan
mendesak Davy untuk menceritakan siapa cewek yang baru saja beranjak pergi dari
hadapannya itu.
“Oh, kakak yang tadi itu. Dia
temennya kak Zelvin,”
“Ah...enak banget jadi Zelvin itu.
Banyak banget yang ngefans dengannya. Habis gadis cantik itu, sampai nenek
lampir yang sekarang disini ini semuanya bergantian mencari Zelvin,” Sigit
menyeru.
“Iya, kau benar. Ah..gadis cantik
itu. Sayang sekali jika dia sudah menjadi milik Zelvin. Kalau belum gue siap
jadi orang terdepan yang ngedapetin dia,” Reyhan bercibir.
“Emang apa hubungannya cewek itu
dengan Zelvin, Dav? Kayaknya gue baru lihat cewek itu sekali ini saja
mengunjungi Zelvin. Sementara kau tahu sendiri nenek lampir yang sedang
mematung di sana itu saban hari dia mengunjungi Zelvin,” Yoyo menambahkan.
“Ya,,,gue nggak tahu kak. Tapi,
kayaknya emang ada sesuatu diantara mereka berdua. Itulah yang ku tangkap dari
mimik muka Kak Zelvin saat dia melihat kak Reta,” jelas Davy.
“Oh, jadi namanya Reta...,” seru
semua bersamaan.
“Siapa Reta?” seorang cewek yang
sudah akrab dimata cowok-cowok itu bertanya dengan sinis.
“Ada apa sih loe, tiba-tiba nyahut,”
Reyhan menyahut dengan sewot.
*****
Semua cowok yang ada di rumah itu
sangat tidak menyukai Regina, cewek ber rok mini yang dilihat Reta sebelum
pulang itu. Bagaimana mungkin mereka tidak membencinya, karena cewek yang satu
itu hampir semua cowok di tempat itu sempat baku hantam karena cewek itu
berpacaran dengan cowok-cowok yang berada di rumah kos itu. Termasuk salah
satunya Zelvin. Zelvin memang mempunyai catatan terlama berpacaran dengan cewek
playgirl kelas kakap itu. Ya, tentu saja itu semua sebelum dia tahu siapa
sebenarnya cewek itu.
Zelvin sudah memutuskan cewek itu 8
bulan yang lalu sebelum akhirnya ia bertemu dengan Reta kembali. Tapi, cewek
itu tidak terima dan masih menganggap Zelvin sebagai cowoknya. Seperti sekarang
ini dia selalu mengunjungi rumah kos Zelvin tanpa rasa malu meskipun berulang
kali Zelvin mengusirnya dan tidak ingin bertemu dengannya.
“Hey, kenapa nggak jawab. Loe tadi
nyebut-nyebut kalau cewek itu ada hubungannya dengan Zelvin. Siapa dia? Cewek
barunya? Kok gue nggak tahu,” cewek itu menghujani Yoyo, Reyhan, Sigit dan Davy
banyak pertanyaan.
“Loe mau tahu..? Tanya aja sama
orangnya sendiri,” Sigit menjawab pertanyaan cewek itu dengan ketus dan pergi
menuju kamarnya kemudian.
Dan itupun di ikuti oleh cowok-cowok
lainnya yang pergi memasuki kamar mereka masing-masing. Sementara cewek itu
masih mematung di ruang tamu dan kemudian pergi karena tak satupun orang yang
mau menjawab pertanyaannya terlebih menghiraukannya. Lalu dia pun memutuskan
untuk pergi setelah kembali ke kamar Zelvin dan Zelvin masih tidak membuka
kamarnya.
“Betah banget Zelvin di kamar
seharian,” pikirnya dalam hati dan kemudian bergegas pergi.
*****
“Vin, keluarlah, nenek sihir sudah
pergi,” Reyhan berseru.
“Okey bro, gue turun,” Zelvin
menuruni tangga dan turun menuju ruang TV tempat dia biasanya kumpul dengan
teman-temannya.
“Loe ceria banget hari ini ,” Nico yang baru saja tiba
beberapa menit yang lalu melihat perubahan pada mimic muka sahabatnya.
“Iya bro, dia lagi seneng banget hari ini,”
“Ya, bagaimana gak seneng jika bidadari baru saja
mendarat di kamar si do’i,” Sigit meledek.
“Apaan si loe,” kali ini Zelvin malu.
“Oh, jadi dia kesini ?” tanya Nico. “Oh, ya Zelvin,
lain kali jangan jadiin gue alasan buat ngedeketin Reta,” tambah Nico. “Kalau
tidak gue bakal rebut dia dari loe,” Nico menegaskan pernyataannya.
Zelvin
hanya mendengarkan dengan saksama dan dirangkulnya sahabatnya itu. “Thanks ya
bro…,” ucapnya sembari tersenyum bahagia.
“Loe apa-apaan sih Vin, gue tahu loe lagi seneng tapi
nggak gini juga.Gue jijik tahu…,” Ucap Nico sembari melepas pelukan Zelvin.
“Thanks
ini semua berkat loe, dia kesini…,” ucap Zelvin.
“Ah…kalau
loe sangat seneng banget gini pasti bukan hanya karena dia dating kesini aja
kan? Pasti loe udah ngelakuin sesuatu dengannya…,” Nico menebak.
“Iya,
dia tadi lama banget di kamar kak Zelvin.Jangan-jangan emang terjadi sesuatu
antara kalian berdua.Guejuga melihat wajah kak Reta sedikit sembab.Apa yang
kakak lakukan?”Davy menghakimi.
“Wah,
loe nggak asyik bro kalau maksa cewek kayak gitu.Apalagi sampai nangis..,”
Reyhan yang terkenal playboy itu menambahkan.Soalnya meskipun terkenal playboy
dia pantang membuat cewek menangis.
“Kalian
apa-apaan sih.Haduh nuduh orang seenak jidat.Gue nggak ngelakuin itu..,” Zelvin
membela diri.
“Terus
apa yang terjadi?Kok loe jadi seger dan bersemangat banget hari ini?”Nico
mengawasi.
“Gue…gue
cuman menciumnya..,” jujur Zelvin.
“Ah..semua
sontak berucap hampir bersamaan,”
“Ada
apa sih dengan kalian?”Zelvin heran melihat tingkah temannya yang kompak.
“Sayang
sekali gue udah gak punya kesempatan lagi,”
“Sama
bro…,”Sigit menambahi keluhan Reyhan.
“Kenapa
sih kalian?”Zelvin bertanya dengan terheran-heran.
“Ah,
gue pikir kalau saja dia tidak berhubungan atau pacaran dengan loe, gue bisa
ganti jadi cowoknya,” jujur Reyhan.
“Iya
gue juga.Tapi saying loe udah ngecium dia dan itu berarti hubungan kalian nggak
mungkin kan jika hanya sekedar temen,” keluh teman-temannya.
“Oh
karena itu.Jangan harap kalian mau ngerebut dia dariku.Gue nggak akan ngelepasnya,”
ancam Zelvin.
Dan
semuanya pun sontak tertawa bersama-sama. Untuk pertama kalinya mereka
mempunyai pandangan yang sama tentang wanita bahwa Reta adalah gadis yang baik.
Dan mereka mewanti-wanti Zelvin agar selalu menjaganya dan tidak membuatnya
menangis. Karena jika Zelvin menyakitinya maka kelima sahabatnya itu tak akan
tinggal diam.
*****
0 comments:
Posting Komentar