Selasa, 10 Juli 2018

Bab 8

Edit Posted by with No comments


Bagiku tak ada yang lebih membahagiakan
Selain kesempatan yang kau berikan
Meski ku tahu begitu sulit kau membukakan hati
Namun ku yakini suatu hari
Bahwa aku kan dapat membuatmu jatuh hati
Berkali-kali hingga kau enggan untuk pergi lagi
~Zelvin~
            Selepas kepergian Reta, para cowok di kosan itu buru-buru menginterogasi Davy. Mereka penasaran siapa gadis yang masih terlihat cantik bahkan dalam kesederhanaannya itu. Terlebih lagi gadis itu telah memasuki rumah kos mereka.
            “Dav, siapa cewek tadi?” Reyhan mendesak Davy untuk menceritakan siapa cewek yang baru saja beranjak pergi dari hadapannya itu.
            “Oh, kakak yang tadi itu. Dia temennya kak Zelvin,”
            “Ah...enak banget jadi Zelvin itu. Banyak banget yang ngefans dengannya. Habis gadis cantik itu, sampai nenek lampir yang sekarang disini ini semuanya bergantian mencari Zelvin,” Sigit menyeru.
            “Iya, kau benar. Ah..gadis cantik itu. Sayang sekali jika dia sudah menjadi milik Zelvin. Kalau belum gue siap jadi orang terdepan yang ngedapetin dia,” Reyhan bercibir.
            “Emang apa hubungannya cewek itu dengan Zelvin, Dav? Kayaknya gue baru lihat cewek itu sekali ini saja mengunjungi Zelvin. Sementara kau tahu sendiri nenek lampir yang sedang mematung di sana itu saban hari dia mengunjungi Zelvin,” Yoyo menambahkan.
            “Ya,,,gue nggak tahu kak. Tapi, kayaknya emang ada sesuatu diantara mereka berdua. Itulah yang ku tangkap dari mimik muka Kak Zelvin saat dia melihat kak Reta,” jelas Davy.
            “Oh, jadi namanya Reta...,” seru semua bersamaan.
            “Siapa Reta?” seorang cewek yang sudah akrab dimata cowok-cowok itu bertanya dengan sinis.
            “Ada apa sih loe, tiba-tiba nyahut,” Reyhan menyahut dengan sewot.
*****
            Semua cowok yang ada di rumah itu sangat tidak menyukai Regina, cewek ber rok mini yang dilihat Reta sebelum pulang itu. Bagaimana mungkin mereka tidak membencinya, karena cewek yang satu itu hampir semua cowok di tempat itu sempat baku hantam karena cewek itu berpacaran dengan cowok-cowok yang berada di rumah kos itu. Termasuk salah satunya Zelvin. Zelvin memang mempunyai catatan terlama berpacaran dengan cewek playgirl kelas kakap itu. Ya, tentu saja itu semua sebelum dia tahu siapa sebenarnya cewek itu.
            Zelvin sudah memutuskan cewek itu 8 bulan yang lalu sebelum akhirnya ia bertemu dengan Reta kembali. Tapi, cewek itu tidak terima dan masih menganggap Zelvin sebagai cowoknya. Seperti sekarang ini dia selalu mengunjungi rumah kos Zelvin tanpa rasa malu meskipun berulang kali Zelvin mengusirnya dan tidak ingin bertemu dengannya.
            “Hey, kenapa nggak jawab. Loe tadi nyebut-nyebut kalau cewek itu ada hubungannya dengan Zelvin. Siapa dia? Cewek barunya? Kok gue nggak tahu,” cewek itu menghujani Yoyo, Reyhan, Sigit dan Davy banyak pertanyaan.
            “Loe mau tahu..? Tanya aja sama orangnya sendiri,” Sigit menjawab pertanyaan cewek itu dengan ketus dan pergi menuju kamarnya kemudian.
            Dan itupun di ikuti oleh cowok-cowok lainnya yang pergi memasuki kamar mereka masing-masing. Sementara cewek itu masih mematung di ruang tamu dan kemudian pergi karena tak satupun orang yang mau menjawab pertanyaannya terlebih menghiraukannya. Lalu dia pun memutuskan untuk pergi setelah kembali ke kamar Zelvin dan Zelvin masih tidak membuka kamarnya.
            “Betah banget Zelvin di kamar seharian,” pikirnya dalam hati dan kemudian bergegas pergi.
*****
            “Vin, keluarlah, nenek sihir sudah pergi,” Reyhan berseru.
            “Okey bro, gue turun,” Zelvin menuruni tangga dan turun menuju ruang TV tempat dia biasanya kumpul dengan teman-temannya.
“Loe ceria banget hari ini ,” Nico yang baru saja tiba beberapa menit yang lalu melihat perubahan pada mimic muka sahabatnya.
“Iya bro, dia lagi seneng banget hari ini,”
“Ya, bagaimana gak seneng jika bidadari baru saja mendarat di kamar si do’i,” Sigit meledek.
“Apaan si loe,” kali ini Zelvin malu.
“Oh, jadi dia kesini ?” tanya Nico. “Oh, ya Zelvin, lain kali jangan jadiin gue alasan buat ngedeketin Reta,” tambah Nico. “Kalau tidak gue bakal rebut dia dari loe,” Nico menegaskan pernyataannya.
            Zelvin hanya mendengarkan dengan saksama dan dirangkulnya sahabatnya itu. “Thanks ya bro…,” ucapnya sembari tersenyum bahagia.
“Loe apa-apaan sih Vin, gue tahu loe lagi seneng tapi nggak gini juga.Gue jijik tahu…,” Ucap Nico sembari melepas pelukan Zelvin.
            “Thanks ini semua berkat loe, dia kesini…,” ucap Zelvin.
            “Ah…kalau loe sangat seneng banget gini pasti bukan hanya karena dia dating kesini aja kan? Pasti loe udah ngelakuin sesuatu dengannya…,” Nico menebak.
            “Iya, dia tadi lama banget di kamar kak Zelvin.Jangan-jangan emang terjadi sesuatu antara kalian berdua.Guejuga melihat wajah kak Reta sedikit sembab.Apa yang kakak lakukan?”Davy menghakimi.
            “Wah, loe nggak asyik bro kalau maksa cewek kayak gitu.Apalagi sampai nangis..,” Reyhan yang terkenal playboy itu menambahkan.Soalnya meskipun terkenal playboy dia pantang membuat cewek menangis.
            “Kalian apa-apaan sih.Haduh nuduh orang seenak jidat.Gue nggak ngelakuin itu..,” Zelvin membela diri.
            “Terus apa yang terjadi?Kok loe jadi seger dan bersemangat banget hari ini?”Nico mengawasi.
            “Gue…gue cuman menciumnya..,” jujur Zelvin.
            “Ah..semua sontak berucap hampir bersamaan,”
            “Ada apa sih dengan kalian?”Zelvin heran melihat tingkah temannya yang kompak.
            “Sayang sekali gue udah gak punya kesempatan lagi,”
            “Sama bro…,”Sigit menambahi keluhan Reyhan.
            “Kenapa sih kalian?”Zelvin bertanya dengan terheran-heran.
            “Ah, gue pikir kalau saja dia tidak berhubungan atau pacaran dengan loe, gue bisa ganti jadi cowoknya,” jujur Reyhan.
            “Iya gue juga.Tapi saying loe udah ngecium dia dan itu berarti hubungan kalian nggak mungkin kan jika hanya sekedar temen,” keluh teman-temannya.
            “Oh karena itu.Jangan harap kalian mau ngerebut dia dariku.Gue nggak akan ngelepasnya,” ancam Zelvin.
            Dan semuanya pun sontak tertawa bersama-sama. Untuk pertama kalinya mereka mempunyai pandangan yang sama tentang wanita bahwa Reta adalah gadis yang baik. Dan mereka mewanti-wanti Zelvin agar selalu menjaganya dan tidak membuatnya menangis. Karena jika Zelvin menyakitinya maka kelima sahabatnya itu tak akan tinggal diam.
*****







0 comments:

Posting Komentar