Queen pun akhirnya kesal sekali karena
Fabian tak henti-hentinya menertawakan dirinya karena pemikirannya yang kolot
bahwa setiap CEO atau rekan-rekan bisnis papanya adalah orang-orang tua yang
berperut gendut. Dan akhirnya karena cukup malu karena ditertawakan oleh
Fabian, ia pun berkata pada lelaki itu.
"Jadi, maksud loe ngajak gue
kesini adalah buat nertawain gue gitu..?" tanya Queen.
Masih dengan kekehannya, Fabian pun
akhirnya menjawab pertanyaan Queen.
"Hahaha...ya nggak lah, gue
sampek lupa tadi maksud gue ngajak loe kesini," ujar Fabian. "Maksud
gue ngajak loe kesini sebenarnya adalah untuk membahas masalah pertunangan
kita...," jelas Fabian.
"Maksud loe...?" tanya
Queen.
"Hehh..kenapa loe musti bertanya,
harusnya loe tahu maksud gue ya buat nyusun rencana baru buat gagalin pesta
pertunangan kita bulan depan itu. Oh, atau mungkin loe sekarang berubah pikiran
dan terus nerima aja loe di tunangin sama gue?" tanya Fabian.
"Hell, mana ada gue berubah
pikiran. Gue tetep nggak mau di tunangin sama loe. Tapi, gue udah kehabisan ide
lagi buat gagalin acara pertunangan itu. Ntar yang ada kejadiannya malah kayak
kemarin lagi, bukannya gagal malah berjalan sempurnah. Habis loe sih pakek
akting-akting nyium gue segala...," ucap Queen kesal.
"Hehe..ma'af gue gak
sengaja...," ujar Fabian.
"Nggak sengaja-nggak segaja, loe
udah ambil ciuman gue tanpa izin loe bilang nggak sengaja. Enak amat loe
ngomongnya...," ucap Queen ketus.
"Sorry, sorry...cuman ciuman
doang Queen. Eh...apa jangan...jangan...itu ciuman pertama loe ya...,"
goda Fabian yang tentu saja membuat pipi Queen bersemu merah.
"Apaan sih loe...," elak
Queen.
"Ya elah ngaku aja deh
Queen....," ejek Fabian.
"Ish..loe nih nyebelin sekali.
Ayo kita bahas aja masalah ini biar cepet kelar. Loe ada ide?" tanya
Queen.
"Emmm...ada sih...cuman...ide
itu....," ujar Fabian yang langsung di sela oleh Queen.
"Emang ide loe apaan?" tanya
Queen.
"Ide itu harus loe yang
lakuin...," ucap Fabian.
"Maksud loe...?" tanya
Queen.
"Maksud gue adalah kita kan udah
mendeklarasikan bahwa kita adalah sepasang kekasih yang saling jatuh cinta
kemarin. Nah, buat batalin deklarasi kemarin kita harus buat seolah-olah
hubungan kita menjadi renggang karena hubungan orang ketiga, nah disinilah loe
harus pura-pura punya cowok dan dengan begitu nyokap bokap gue akan berpikir
kalau loe selingkuh dan akhirnya mutusin pertunangan kita deh....," jelas
Fabian.
"What to the hell, kenapa harus
gue yang menjadi pihak yang jelek di rencana loe itu?" ucap Queen tak
begitu setuju dengan ide Fabian.
"Ya, habis mau gimana lagi. Kalau
gue yang jadi pihak yang jelek itu, bokap dan nyokap gue nggak bakal percaya
Queen. Gue pernah ngelakuin itu dulu dan hasilnya gagal...," ucap Fabian.
"Tap...tapi..kenapa harus gue,
gue nggak mau. Loe nggak ada ide lain apa?"
"Nggak ada Queen, gue nggak ada
ide lain lagi. Lagian kenapa sih loe nggak mau lakuin itu. Loe cuman harus cari
kenalan temen cowok loe buat pura-pura jadi kekasih loe, itu aja
simpel..," ucap Fabian.
"Simpel...simpel pala loe tuh
simpel. Masalah gue nggak punya kenalan atau teman cowok satupun...," ucap
Queen.
"Haaaahhh loe bercanda
Queen....?" tanya Fabian tak percaya.
"Gue serius oon. Satu-satunya
yang cowok yang gue kenal adalah Alex si bartender dan loe doang. Loe nggak
mungkin nyaranin gue buat minta Alex yang jadi cowok pura-pura gue kan?"
tanya Queen.
"Ya, nggak mungkinlah. Si Alex
kan seumuran sama bokap kita. Kalau loe bawa dia loe malah dikira penggemar
om-om dong. Dan jelas sekali mereka semua nggak akan percaya kalau
gitu...," ujar Fabian.
"Makanya itu gue tolak ide loe
dari awal...," dengus Queen.
"Loe beneran gak ada kenalan lain
Queen. Di sekolah ini juga nggak ada satupun?"
"Nggak ada Fabian. Emang loe
pernah liat gue dekat sama semua penghuni sekolah ini?" tanya Queen yang
dijawab dengan gelengan kepala oleh Fabian. "Nah tuh loe udah tahu
kan...,"
"Eh, gue penasaran deh emangnya
kenapa sih loe nggak ada akur-akurnya atau deket dengan penghuni SMA ini?"
tanya Fabian.
"Halah..itu cuman karena masalah
nggak penting...," ujar Queen.
"Maksud loe...?" tanya
Fabian.
"Gue sebenarnya anak pindahan di
sekolah ini. Di sekolah lama gue, gue dikenal dengan nama gue Brigitha dan di
juluki sebagai primadona di sekolah. Semua cowok pada deketin gue bahkan
meskipun mereka sebenarnya udah punya cewek. Nah, karena masalah itulah gue
dilabrak abis-abisan sama cewek mereka. Mereka nuduh gue yang macam-macam
seperti goda pacar merekalah, kegenitan lah, manfaatin kecantikan
guelah...macem..macem deh pokoknya," jelas Queen yang di angguki oleh
Fabian. "Terus, salah satu dari cewek-cewek itu punya teman cewek di
sekolah ini dan jadilah seperti ini gue di kucilkan oleh mereka. Karena itulah
gue jadi seperti ini sekarang dijauhi oleh semuanya, dan buat menghindari
mereka gue sering buat ulah biar dapat hukuman dan nggak hadepin mereka lebih
lama...," jelas Queen.
"Oh, gitu...kenapa loe harus
menghindari mereka? Loe takut...?" tanya Fabian.
"Nggaklah, seorang Queen nggak
pernah takut dengan siapapun kecuali Tuhan dan tentu saja nyokap dan bokap
gue...hehe..," ucap Quen.
"Dasar loe tuh....," ucap
Fabian sembari mengacak rambut Queen.
*****
0 comments:
Posting Komentar