Jumat, 13 Juli 2018

Delapan

Edit Posted by with No comments


Queen pun akhirnya kesal sekali karena Fabian tak henti-hentinya menertawakan dirinya karena pemikirannya yang kolot bahwa setiap CEO atau rekan-rekan bisnis papanya adalah orang-orang tua yang berperut gendut. Dan akhirnya karena cukup malu karena ditertawakan oleh Fabian, ia pun berkata pada lelaki itu.
"Jadi, maksud loe ngajak gue kesini adalah buat nertawain gue gitu..?" tanya Queen.
Masih dengan kekehannya, Fabian pun akhirnya menjawab pertanyaan Queen.
"Hahaha...ya nggak lah, gue sampek lupa tadi maksud gue ngajak loe kesini," ujar Fabian. "Maksud gue ngajak loe kesini sebenarnya adalah untuk membahas masalah pertunangan kita...," jelas Fabian.
"Maksud loe...?" tanya Queen.
"Hehh..kenapa loe musti bertanya, harusnya loe tahu maksud gue ya buat nyusun rencana baru buat gagalin pesta pertunangan kita bulan depan itu. Oh, atau mungkin loe sekarang berubah pikiran dan terus nerima aja loe di tunangin sama gue?" tanya Fabian.
"Hell, mana ada gue berubah pikiran. Gue tetep nggak mau di tunangin sama loe. Tapi, gue udah kehabisan ide lagi buat gagalin acara pertunangan itu. Ntar yang ada kejadiannya malah kayak kemarin lagi, bukannya gagal malah berjalan sempurnah. Habis loe sih pakek akting-akting nyium gue segala...," ucap Queen kesal.
"Hehe..ma'af gue gak sengaja...," ujar Fabian.
"Nggak sengaja-nggak segaja, loe udah ambil ciuman gue tanpa izin loe bilang nggak sengaja. Enak amat loe ngomongnya...," ucap Queen ketus.
"Sorry, sorry...cuman ciuman doang Queen. Eh...apa jangan...jangan...itu ciuman pertama loe ya...," goda Fabian yang tentu saja membuat pipi Queen bersemu merah.
"Apaan sih loe...," elak Queen.
"Ya elah ngaku aja deh Queen....," ejek Fabian.
"Ish..loe nih nyebelin sekali. Ayo kita bahas aja masalah ini biar cepet kelar. Loe ada ide?" tanya Queen.
"Emmm...ada sih...cuman...ide itu....," ujar Fabian yang langsung di sela oleh Queen.
"Emang ide loe apaan?" tanya Queen.
"Ide itu harus loe yang lakuin...," ucap Fabian.
"Maksud loe...?" tanya Queen.
"Maksud gue adalah kita kan udah mendeklarasikan bahwa kita adalah sepasang kekasih yang saling jatuh cinta kemarin. Nah, buat batalin deklarasi kemarin kita harus buat seolah-olah hubungan kita menjadi renggang karena hubungan orang ketiga, nah disinilah loe harus pura-pura punya cowok dan dengan begitu nyokap bokap gue akan berpikir kalau loe selingkuh dan akhirnya mutusin pertunangan kita deh....," jelas Fabian.
"What to the hell, kenapa harus gue yang menjadi pihak yang jelek di rencana loe itu?" ucap Queen tak begitu setuju dengan ide Fabian.
"Ya, habis mau gimana lagi. Kalau gue yang jadi pihak yang jelek itu, bokap dan nyokap gue nggak bakal percaya Queen. Gue pernah ngelakuin itu dulu dan hasilnya gagal...," ucap Fabian.
"Tap...tapi..kenapa harus gue, gue nggak mau. Loe nggak ada ide lain apa?"
"Nggak ada Queen, gue nggak ada ide lain lagi. Lagian kenapa sih loe nggak mau lakuin itu. Loe cuman harus cari kenalan temen cowok loe buat pura-pura jadi kekasih loe, itu aja simpel..," ucap Fabian.
"Simpel...simpel pala loe tuh simpel. Masalah gue nggak punya kenalan atau teman cowok satupun...," ucap Queen.
"Haaaahhh loe bercanda Queen....?" tanya Fabian tak percaya.
"Gue serius oon. Satu-satunya yang cowok yang gue kenal adalah Alex si bartender dan loe doang. Loe nggak mungkin nyaranin gue buat minta Alex yang jadi cowok pura-pura gue kan?" tanya Queen.
"Ya, nggak mungkinlah. Si Alex kan seumuran sama bokap kita. Kalau loe bawa dia loe malah dikira penggemar om-om dong. Dan jelas sekali mereka semua nggak akan percaya kalau gitu...," ujar Fabian.
"Makanya itu gue tolak ide loe dari awal...," dengus Queen.
"Loe beneran gak ada kenalan lain Queen. Di sekolah ini juga nggak ada satupun?"
"Nggak ada Fabian. Emang loe pernah liat gue dekat sama semua penghuni sekolah ini?" tanya Queen yang dijawab dengan gelengan kepala oleh Fabian. "Nah tuh loe udah tahu kan...,"
"Eh, gue penasaran deh emangnya kenapa sih loe nggak ada akur-akurnya atau deket dengan penghuni SMA ini?" tanya Fabian.
"Halah..itu cuman karena masalah nggak penting...," ujar Queen.
"Maksud loe...?" tanya Fabian.
"Gue sebenarnya anak pindahan di sekolah ini. Di sekolah lama gue, gue dikenal dengan nama gue Brigitha dan di juluki sebagai primadona di sekolah. Semua cowok pada deketin gue bahkan meskipun mereka sebenarnya udah punya cewek. Nah, karena masalah itulah gue dilabrak abis-abisan sama cewek mereka. Mereka nuduh gue yang macam-macam seperti goda pacar merekalah, kegenitan lah, manfaatin kecantikan guelah...macem..macem deh pokoknya," jelas Queen yang di angguki oleh Fabian. "Terus, salah satu dari cewek-cewek itu punya teman cewek di sekolah ini dan jadilah seperti ini gue di kucilkan oleh mereka. Karena itulah gue jadi seperti ini sekarang dijauhi oleh semuanya, dan buat menghindari mereka gue sering buat ulah biar dapat hukuman dan nggak hadepin mereka lebih lama...," jelas Queen.
"Oh, gitu...kenapa loe harus menghindari mereka? Loe takut...?" tanya Fabian.
"Nggaklah, seorang Queen nggak pernah takut dengan siapapun kecuali Tuhan dan tentu saja nyokap dan bokap gue...hehe..," ucap Quen.
"Dasar loe tuh....," ucap Fabian sembari mengacak rambut Queen.
*****






0 comments:

Posting Komentar