Brigitha datang ke sekolah dengan
tidak bersemangat. Biasanya ia akan sangat senang datang terlambat dan mendapat
hukuman dari guru hingga akhirnya dia bisa melewati beberapa pelajaran di
kelas. Namun yang paling menyenangkan dari semua itu adalah Brigitha tak harus
memandang semua teman-temannya yang suka mencibirnya dan tak menunjukkan wajah
sukanya sedikitpun pada Brigitha.
Setali tiga uang dengan Brigitha,
Fabian juga datang dengan raut wajah masam di sekolah pagi ini. Ia memikirkan
beberapa strategi lain untuk menggagalkan pertunangan itu lagi. Namun, kali ini
ia tidak mungkin hanya memikirkannya sendiri ia juga harus meminta persetujuan
Queen atas semua itu karena gadis itu sudah terlibat dalam permainan itu, dan
karena alasan lainnya adalah gadis itulah calon tunangannya.
Fabian menarik tangan Brigitha
tiba-tiba ketika gadis itu baru saja tiba dan baru saja hendak mendaratkan
pantatnya ke tempat duduk. Beberapa teman sekelas mereka melihat hal itu dengan
tatapan tak percaya. Pasalnya mereka tidak pernah melihat Fabian dan Queen
dekat. Yang ada mereka saling membenci, dan Queenlah yang selalu menampakkan
kebencian itu dengan selalu menghina Fabian. Namun, Fabian yang tahu bahwa
teman-temannya itu mulai mencibir Brigitha dan bukan dirinya, Fabian tidak
peduli meskipun ia tetap penasaran kenapa para kaum hawa di sekolah tidak
menyukainya. Ketika sampai di atap sekolah Fabian pun mulai berbicara.
"Queen..eh...maksudku...Brigitha.........atau
Githa....," ucap Fabian yang tiba-tiba di liputi kebingungan untuk
menyebut dengan sebutan apa gadis dihadapannya kini.
"Gak usah bingung gitu. Panggil
aja gue Queen. Semua temen-temen gue memanggil gue dengan sebutan itu. Hanya
orang rumah yang manggil gue Brigitha atau Githa," jelas Githa.
"Ah, baiklah...loe juga tetep
manggil gue Fabian aja jangan Kevlar..," ucap Fabian.
"Ya, tentu saja ngapain juga gue
rubah panggilan gue sama loe, bikin ribet aja. Lagian, gue juga nggak mau
manggil loe dengan sebutan yang sama dengan rekan-rekan bisnis loe itu, gue
nggak mau dipersamakan seperti mereka yang pasti tua-tua dan berperut
buncit....," ujar Queen.
"Hahaha...loe ada-ada aja deh
Queen. Nggak semua rekan bisnis bokap yang di kenalin ke gue itu orang-orang
tua yang berperut gendut...," jelas Fabian.
"Kenyataannya memang sperti itu
kan. Di sinetron-sinetron banyak kayak gitu...," ucap Queen.
"Hahaha...loe kebanyakan nonton
sinetron tuh...," ujar Fabian dengan kekehannya yang membuat wajah Queen
menjadi cemberut karena ditertawakan oleh Fabian.
"Eh...kenyataannya memang banyak
yang gitu Fabian. Contohnya aja Bill Gates pemilik microsoft itu orangnya tua,
terus juga ada Steven Jobs pemilik Apple Inc juga tua....," jelas Queen.
"Hahaha...pengetahuan loe cetek
banget dalam dunia bisnis nona. Loe masih belum banyak tahu dunia bisnis
meskipun papa loe adalah pemilik salah satu perusahaan terbesar di sini, dasar
payah...," ucap Fabian.
"Eh...loe jangan ngatain gue ya.
Lagi pula gue nggak tertarik sama sekali dengan bisnis. Kalau mau ambil
aja...," ucap Queen sekenanya.
"Eh...brarti loe setuju nikah
sama gue dong kalau loe ngizinin gue ambil perusahaan bokap loh...," goda
Fabian yang kemudian membuat Queen jadi salah tingkah.
"Eh...bu..bukan itu..maksud
gue...," ucap Queen dengan pipi memerah menahan malu.
"Hahaha...gue bercanda kali
Queen....," ucap Fabian.
"Ish loe nih....," ucap
Queen sembari memukul kecil dada Fabian.
"Habis loe lucu deh kalau lagi
blushing...gitu...wkwk...," kekeh Fabian.
"His....sudah hentikan...,"
Queen menunduk menyembunyikan malunya.
"Oke..oke...sekarang biar gue
kasih tahu ke nona ini sekarang bahwa masih ada CEO-CEO yang muda dakam dunia
bisnis gak hanya tua-tua saja seperti anggapannya selama ini," ucap Fabian
yang membuat Queen kini kembali menatapnya.
"Di dunia ini ada banyak CEO muda
Queen, dan asal loe tahu tak hanya muda dia juga tampan sama sepertiku,"
ujar Fabian memuji diri sendiri yang tentu saja membuat Queen kesal karena
Fabian bertele-tele.
"Aku lerkenalkan CEO-CEO tampan
itu. Ada Evan Spiegel pemilik Snapchat yang sekarang lagi booming saat ini, ada
Mark Zuckerberg pemilik Facebook, ada juga pemilik Telegram yang bernama Pavel
Durov," jelas Fabian.
"Mana ada..loe pasti
ngarang...," ucap Queen.
"Loe nggak percaya, atau
jangan-jangan loe malah baru tahu nama-nama mereka meskipun loe udah sering
gunain aplikasi yang mereka bikin?" tanya Fabian.
"Eh...jangan ngehina ya.
Nama-nama mereka aku tahu. Cuman...aku nggak tahu wajahnya...," ucap
Queen.
"Aduh...loe tuh ya, HP loe yang
canggih itu loe buat apaan aja sih sampek loe gagap info dunia...," sindir
Fabian yang membuat Queen mendengus kesal dengan ucapan lelaki itu. Fabian yang
tahu raut wajah Queen yang kesal kepadanya pun akhirnya berkata.
"Udah jangan pasang wajah kesal
gitu, sekarang lebih baik loe browsing aja deh di HP loe buat buktiin kata-kata
gue," pinta Fabian.
Queen pun akhirnya melakukan apa yang
diminta lelaki itu dan tentu saja itu nembuat mata Queen terbelalak kaget tak
percaya vahwa perkataan lelaki itu benar adanya.
"What the hell, dia berhasil
mempermalukan gue lagi,"batin Queen.
*****
0 comments:
Posting Komentar