Aqilla
berlari keliling lapangan untuk melaksanakan hukuman yang di berikan oleh
Rizky. Peluh membasahi wajahnya dan juga sudah membuat baju nya sedikit basah.
Tanpa di sadarinya bahwa dia sudah mencapai batasnya, Aqilla tetap berlari.
Namun, kemudian sesuatu yang tidak di inginkannya pun terjadi.
BRUKK...
Kenzo yang hendak memberi hukuman kepada
seorang siswa di hadapannya karena melakukan pelanggaran akhirnya tersentak
kaget dan terkejut melihat cewek itu jatuh tersungkur di tengah lapangan. Tidak
hanya dia yang tersentak kaget, tapi juga siswa di hadapannya itu juga terkejut
melihat Aqilla pingsan.
“Aqilla.................!!!” teriak
Kenzo dan siswa yang bernama Fabian bersama-sama.
Kenzo berlari lebih cepat dari
Fabian, dia segera mengangkat cewek itu ala Bridal Style dan segera
melarikannya ke UKS. Sementara Kenzo sibuk mengurusi Aqilla di UKS dengan di
ikuti Fabian, sepasang mata melihatnya dari jauh dengan seringai dinginnya.
Kenzo duduk di kursi samping tempat
tidur Aqilla. Dan Fabian pun mengikutinya. Ada keheningan di antara keduanya
yang menunggu cewek yang terbaring di ranjang itu hingga siuman.
“Loe, kenapa di sini?” tanya Kenzo
pada siswa itu.
“Gue cuman mau mastiin kalau Aqilla
baik-baik saja. Oh, ya nama gue Fabian...,” ucap Fabian sembari memberikan
tanggannya pada Kenzo namun di tepisnya oleh Kenzo.
“Kenapa loe pingin mastiin Aqilla
baik-baik saja? Loe kenal dia?” tanya Kenzo sembari menunjuk ke arah Aqilla
yang masih terbaring.
“Kalau loe, kenapa masih di sini?
Loe juga kenal dia?” Fabian balik bertanya.
“Bukan urusan loe gue kenal dia atau
tidak...,” ucap Kenzo.
“Kalau gitu gue juga. Bukan urusan
loe gue kenal Aqilla apa tidak. Jadi gue gak perlu jawab pertanyaan loe kan?”
ucap Fabian yang tak kalah sinis dengan ucapan Kenzo.
Kenzo mendengus kesal sebelum
akhirnya berkata lagi sama cowok di sebelahnya itu.
“Loe tuh cuman anak baru, jadi
jangan belagu,” ucap Kenzo.
“Dan loe juga jangan mentang-mentang
gue anak baru dan adik kelas loe, loe jadi semena-mena,” jawab Fabian.
“Loe....,” ucap Kenzo yang merasa
kesal dengan cowok itu. “Gue punya hukuman yang cocok buat loe karena
ngelanggar peraturan. Sebaiknya sekarang loe bersihin semua kamar mandi di
sekolah ini. Itu hukuman loe....,” seru Kenzo.
“Whatttt.....!!” Fabian terpekik
kaget. “Kenapa hukuman gue harus bersihin kamar mandi, sementara yang lainnya
hukumannya lari atau skotjam...,” protes Fabian.
“Terserah gue lah...orang gue yang
nentuin...,” ucap Kenzo.
Fabian mendengus kesal dengan Kenzo
yang seenaknya saja memberikan hukuman pada dirinya.
“Bilang aja loe pingin gue pergi
dari sini, agar loe bisa nungguin Aqilla sendirian makanya loe ngasih hukuman
yang bikin gue jauh dari ruang UKS ini,” dengus Fabian.
“Bodoh’....,” ucap Kenzo.
Kenzo melihat Fabian yang pergi dari
ruang UKS dengan mendengus kesal. Dan Kenzo yang menyadari hal itu pun terkikik
geli. Namun, wajahnya kembali muram ketika melihat cewek itu masih terbaring
dan belum tersadar hingga sudah 45 menit berlalu.
“Cepat bangun Aqilla....,”gumam
Kenzo.
*****
Beberapa menit kemudian Aqilla mulai
mengerjap-ngerjapkan matanya dan menggerak-gerakkan tangannya. Kenzo yang
menyadari ada yang bergerak dari genggaman tangannya itu pun langsung bangun
dari posisinya yang tertidur di pinggir ranjang Aqilla.
“Loe udah sadar? Loe nggak apa-apa
kan? Apa ada yang sakit..?” tanya Kenzo beruntun. Cewek itu hanya terdiam
melihat cowok di hadapannya itu sebelum akhirnya ia angkat bicara.
“Loe ngapain di sini?” tanya Aqilla
yang langsung mendapat tatapan tajam dari Kenzo. Kening cowok itu berkerut
mendengar pertanyaan yang di ajukan cewek itu dengan bahasa informal, berbeda
dengan caranya berbicara saat pertama kalinya mereka bertemu, dimana cewek itu
masih berbicara lembut dan dengan bahasa yang formal kepadanya.
“Gu...gue yang tolongin loe...,”
ucap Kenzo kemudian setelah sadar dari keterenungannya.
“Oh....,” ucap Aqilla singkat.
Kenzo mengernyit.
“Hanya Oh...?” tanya nya kemudian.
“Iya....,” ucap Aqilla dengan
cueknya.
“Gue yang nolongin loe tapi loe
hanya bilang “oh” dan bukannya “terima kasih”?” tanya Kenzo lagi tak percaya
dengan apa yang di dengarnya.
“Gue nggak pernah minta tolong loe
buat nolongin gue ya, jadi gue gak wajib buat ngucapin thanks ke loe...,” ucap
Aqilla dengan sinis.
“Dasaarrr...cewek gak tahu
diri....,” ucap Kenzo yang kemudian pergi meninggalkan Aqilla.
Aqilla yang menyadari bahwa Kenzo
sedang kesal dengan perkataannya pun terkikik geli.
“Rasain, emang enak di cuekin....,”
ucap Aqilla yang tidak di dengar oleh Kenzo. “Sampai kakak mau ngakuin kalau
kakak ingat aku, aku akan bersikap seperti ini sama kakak,” gumam Aqilla
sembari kembali membaringkan tubuhnya karena dia masih merasakan pusing di
kepalanya.
*****
0 comments:
Posting Komentar