Fabian diam terpaku menatap penampilan
Brigitha yang terlihat anggun dengan gaunnya yang berwarna baby blue. Sebuah
gaun dengan panjang selutut yang berenda itu membuat kesan feminim bagi
Brigitha yang biasanya terkesan agak tomboy. Ini memang bukan pertama kalinya
Fabian melihat Brigitha tampil cantik dengan gaun. Pasalnya di pertemuan
pertama mereka dulu Fabian juga melihat tubuh gadis itu di balut dengan gaun
cantik berwarna putih saat pesta pernikahan Anastasya dan Reynand. Brigitha
menepuk bahu Fabian, dan sontak membuat Fabian segera sadar dari
keterpukauannya melihat paras cantik Brigitha malam ini.
"Loe ngapain sih liat gue kayak
gitu? Gue aneh ya? Atau cantik? Tapi, inikan bukan pertama kalinya loe lihat
gue pakek gaun seperti ini. Pasti alasannya cuman karena alasan pertama ya kan?
Aku terlihat aneh kan?" tanya Brigitha.
"Sudah gak usah mikirin yang
enggak-enggak mending kita cabut sekarang. Kita kan harus bagi waktu buat misi
pura-pura kamu di depan orang tua kamu dan calon tunanganku. Setelah itu baru
ke tempat orang tuaku dan calon tunanganku," jelas Fabian.
"Ish curang, kenapa harus ke
tempat orang tua loe sama calon tunangan loe dulu sih. Kenapa nggak ke tempat
orang tua gue dan calon tunangan gue dulu. Toh tempatnya kan juga sama,"
seru Brigitha dengan wajah kesal dan cemberut.
"Gak usah bantah. Pokoknya
keputusannya selesain masalah gue dulu baru masalah loe atau perjanjian
batal...," tegas Fabian.
"Uhhh...dasar cowok egois,"
ucap Brigitha yang langsung menaiki mobil Fabian setelah Fabian duduk terlebih
dahulu di kursi pengemudi.
Mobil melaju menuju sebuah restoran
mewah di London. Setelah sampai Fabian dan Queen pun masuk ke dalam restaurant
tersebut. Fabian berjalan menuju ke meja yang sudah di pesan orang tuanya. Dan
di sana pun sudah datang pula orang tua dari calon tunangannya. Fabian sudah
berdiri di hadapan orang tuanya dengan menggenggam tangan Queen. Namun Queen
berdiri di belskang tubuh jangkung itu hingga dia tak terlihat oleh semua orang
yang berada di situ.
Fabian menoleh ke kanan dan ke kiri.
Tapi, dia tak melihat calon tunangannya itu. Yang ada hanya dua orang laki-laki
dan wanita yang tak mungkin itulah calon untuknya karena usia wanita itu sama
dengan mamanya, nadi otak cerdasnya berfikir bahwa itu adalah mama calon
tunangannya. Namun kemudian mamanya membuyarkan semua hal yang ingin menjadi
dugaan Fabian tentang alasan kenapa calon tunangannya itu belum datang.
"Akhirnya kamu datang juga,"
ucap mamanya. "Dia belum datang, paling sebentar lagi," jelas mamanya
seraya tahu apa yang dipikirkan putra semata wayangnya itu.
Fabian pun mengangguki ucapannya itu. Setelahnya ia menarik nafas panjang dan menyiapkan seluruh keberaniannya untuk menjalankan misinya.
Fabian pun mengangguki ucapannya itu. Setelahnya ia menarik nafas panjang dan menyiapkan seluruh keberaniannya untuk menjalankan misinya.
"Ma, Pa, Om, Tante...ma'afkan
saya sebelumnya. Saya tidak bermaksud menyakiti kalian sebelumnya. Tapi, saya
mohon ma'af bahwa saya tidak bisa melanjutkan pertunangan ini...,"ucap
Fabian. Mama Fabian membelalakkan matanya tak percaya.
"Apa maksudmu nak?" tanya
mamanya.
"Fabian tidak bisa melanjutkan
rencana pertunangan antara saya dan anak anda yang sudah di rencanakan sejak
kecil itu," ucap Fabian.
"Nak berhenti bermain-main,"
ucap papanya.
"Ma'af pa, aku memang nggak bisa
lagi meneruskan pertunangan ini. Karena aku sudah memiliki kekasih," jelas
Fabian.
"Siapa lagi sekarang yang akan
kamu gunakan sebagai alasan nak? Aqilla sudah nikah dengan Kenzo. Kamu jangan
lagi berada di antara mereka biarkan mereka bahagia," ucap mamanya.
"Ma, kali ini aku nggak lagi buat
alasan ini kenyataannya. Aku sudah bisa melupakan Aqilla dan aku mencintai
wanita ini sekarang. Queen...," ucap Fabian yang langsung menarik tangan
Queen dan membuat gadis itu berada di hadapannya sekarang, belum sempat Queen
menoleh pada semua orang di balik punggungnya Fabian mencium bibir gadis itu.
"Kenapa loe cium gue?" tanya
Queen dengan nada lirih namun tak di gubris oleh Fabian dan langsung menatap
kedua orang tuanya juga orang tua calon tunangannya. Queen yang kini badannya
sudah berbalik tanpa ia sadari masih belum sadar dari keterkejutannya karena
ciuman mendapat dari Fabian secara tiba-tiba.
"Queen, wanita yang Fabian
cintai," ucap Fabian di hadapan papa, mama dan kedua orang tua calon tunangannya.
Mendengar pernyataan Fabian di hadapan
semuanya Queen menatap wajah Fabian dan bergumam dalam hati.
"Akting loe hebat sekali,"
gumam nya. Namun seketika, ketika kesadaran telah kembali pada dirinya ia
terkejut melihat dua orang yang berada di antara empat orang yang berada tepat
di hadapannya itu.
"Brigitha...?" ucap seorang
wanita diantara keempat orang itu.
"Ma..ma...," ucap Queen.
*****
0 comments:
Posting Komentar