Kenzo Julian Adhytama
“Gue nggak pernah nyangka, kalau gue
bakal ketemu lagi dengan cewek itu. Setelah beberapa tahun lamanya gue pindah
dari rumah lama gue. Takdir seolah mempertemukan kami kembali dan gue bertemu
dengannya di sekolah. Dia menyapa gue, tapi gue hanya mencuekkannya. Dalam
hati, gue pingin banget meluk dia dan mengatakan betapa kangennya gue sama dia.
Tapi, gue nggak mau dia deket-deket sama gue karena gue nggak ingin ngeliat dia
terluka nantinya mengingat betapa banyaknya musuh-musuh gue. Apakah gue mampu
berlama-lama bersandiwara untuk tidak mempedulikannya?”
Aqilla Geffi Arawindha
“Aku pindah dari rumah
ku beberapa tahun yang lalu untuk pergi ke luar negeri. Aku meninggalkan
seseorang yang sangat berarti dalam hidup ku, tapi aku gak pernah mengatakan
padanya alasan kepergian ku ke luar negeri yang tiba-tiba itu. Aku hanya gak
mau menjadi beban bagi dia. Tapi, ternyata Tuhan membuat ku bertemu kembali
dengannya di sekolah baru ku selepas aku kembali dari luar negeri dan pindah ke
kota baru. Namun, dia seolah menjauh dari ku setiap kali ku dekati dan bahkan
dia seolah tidak pernah mengenal ku saat pertama kali aku bertemu dengannya.
Apakah waktu memang benar-benar telah menghapus ku dari ingatannya? Terlebih
dari dalam hatinya?”
Fabian Kevlar Antonio
“Gue mencintai seorang cewek. Dia
cantik, manis dan tak ada satupun kecacatannya di mataku, dia sempurnah di
mataku. Gue mengenal dia sejak lama, sejak gue masih tinggal di kota yang sama
dengannya sebelum akhirnya dia pindah. Gue dipertemukan lagi dengannya oleh
Tuhan di sekolah yang sama dan kelas yang sama pula. Tapi, dia tidak
mengingatku karena yang ada di ingatannya hanyalah satu orang saja yang gue
tahu pasti siapa cowok itu. Apakah kali ini gue bisa membuatnya melihat ke arah
gue dan bukannya ke arah yang lain?”
0 comments:
Posting Komentar