Jumat, 13 Juli 2018

Ten

Edit Posted by with No comments


AUTHOR'S POV
Anastasya masuk sekolah lagi seperti biasanya. Anastasya berjalan menuju kelasnya dan dia tidak sadar bahwa ada seseorang yang berjalan dibelakangnya. Dan tentu saja hal itu menjadi perhatian Bimbo setelah dia tahu bahwa setelah Anastasya masuk kelas Reynand mengikuti di belakangnya. Bimbo yang tadinya tengah berbicara dengan Dinda kini memusatkan perhatiannya pada dua orang itu. 
"Cie...cie...yang berangkat barengan ke sekolah," goda Bimbo.
"Hah....! Siapa Bim?" tanya Anastasya.
"Ya, loe sama Reynand lah. Siapa lagi. Tuh kalian aja masuk kelasnya hampir barengan gitu," ucap Bimbo.
"Hell...masuk barengan nggak berarti berangkat bareng juga kali Bim," ucap Anastasya.
"Lah, kalau kalian barengan kan juga nggak papa. Toh rumah kalian juga berdekatan. Jadi, gak ada salahnya juga kan kalau selain rumah yang berdekatan, hati kalian juga berdekatan, ahay...," goda Bimbo yang tak di gubris oleh Anastasya.
Sementara Reynand menutupi muka Bimbo dengan telapak tangannya sembari berkata. 
"Ngaco aja loe, nggak usah bikin gosip baru deh. Jangan-jangan loe lagi yang ada apa-apanya sama Dinda. Tuh, pagi-pagi gini aja kalian udah berdekatan. Malah kemaren pelukan," cetus Reynand. Yang tentu saja membuat Anastasya terkejut dan melirik ke arah Dinda dan Bimbo.
Dapat dilihatnya Bimbo cengar-cengir sementara Dinda hanya diam seperti ekspresinya yang biasanya. Ketika bel masuk berbunyi Bimbo pun segera kembali ke tempat duduknya yang sekarang berada di samping Reynand. Bimbo mengusik Anastasya yang duduk di bangku depan tempat duduk Reynand.
"Hssshsss.....," ucapnya lirih agar tak ketahuan guru, namun tak mendapatkan tanggapan dari Anastasya. Bimbo melakukan hal yang sama selama lima kali tapi Anastasya tetap tak menghiraukannya. Reynand yang mengetahui tingkah Bimbo yang kemudian menjadi kesal itupun akhirnya membantunya untuk memanggil gadis itu.
"Sampek lebaran monyet dia nggak akan denger kode loe itu," ucap Reynand pada Bimbo.
"Kenapa Nand? Emang dia nggak denger ya? Ah...dia tuh cuman pura-pura aja nggak denger panggilan gue...," ucap Bimbo.
"Ya, iyalah orang dia pakek headset. Cara yang ampuh manggil dia biar dia noleh dengan cepat adalah dengan begini," ucap Reynand sembari menarik rambut Anastasya yang di kuncir kuda seperi biasanya.
Anastasya yang terusik karena rambutnya ditarik itupun langsung menoleh ke belakang.
"Ish...apaan sih loe Nand...?" serunya kesel.
Reynand hanya cengar-cengir tak bersalah dan tak juga minta ma'af sementara Bimbo yang meminta ma'af pada Anastasya dengan meletakkan kedua tangannya di depan dadanya seraya berucap "sorry", kemudian ia pun menyerahkan sebuah kertas kecil kepada Anastasya. Anastasya mengambil kertas kecil itu dengan tetap melotot kesal ke arah Reynand yang tadi telah menarik rambutnya. Tapi, namanya juga Reynand, dia yang salah tapi tak merasa bersalah dan malah mengeluarkan lidahnya seraya mengejek Anastasya.
ANASTASYA'S POV
Gue kesel banget tuh sama si setan satu itu, enak-enak gue dengerin lagu malah dia narik-narik rambut gue. Dan ketika gue melotot marah ke arahnya setan satu itu malah nggak merasa bersalah sedikitpun, ia malah mengejek gue. Akhirnya karena nggak mau lama-lama liat muka dia gue langsung balik badan setelah menerima sebuah kertas kecil dari Bimbo.
"Tumben nih setan dua ngasih gue kertas," batin gue. "Nggak mungkin lah kalau ini surat cinta, sementara gue tahu betul dia cinta mati sama... Ah..sudahlah, gue buka aja," gue ngedumel sendiri.
Gue buka tuh kertas kecil dan gue baca tulisan yang ada di kertas kecil itu.
                                           Kantin, jam istirahat
                                           Gue tunggu, urgent...!!! :D
Lah, ketika gue udah baca tuh surat dari setan dua, gue heran kenapa tuh si Bimbo pakek ngajak ke kantin segala. Gue tahu semenjak lulus SMP dan kejadian kecelakaan itu gue nggak begitu deket lagi sama tuh orang. Palin-paling Bimbo hanya sering ngeledekin gue di kelas, tapi nggak pernah lebih dari itu. 
Gue pun penasaran dan menoleh ke belakang untuk bertanya pada Bimbo, tapi Bimbo hanya menampilkan bukunya yang bertuliskan sama dengan kertas kecil yang gue baca itu, tanpa berucap. Akhirnya gue pun terpaksa mengiyakan karena gue juga penasaran tentang apa yang tiba-tiba ngebuat dia ngajakin gue ketemuan di kantin saat jam istirahat.
AUTHOR'S POV
Anastasya langsung menuju ke kantin saat jam istirahat telah berbunyi. Kenapa ia terburu-buru karena di jam-jam istirahat pertama inilah kantin tidak terlalu ramai sehingga dia bisa menghindari beberapa geng yang fanatik membencinya. Namun, ketika sudah sampai di kantin ia hanya menemukan Reynand yang melambaikan tangannya seraya memberikan kode agar dia duduk di bangku yang telah di tempati cowok itu.
"Kok loe yang ada di sini?" tanya Anastasya dengan kening berkerut.
"Kenapa emangnya? Loe kayak nggak seneng gitu gue ada di sini," ucap Reynand.
"Ya Lord, sudah tahu pakek nanya...," ucap Anastasya ketus seperti biasa.
Reynand hanya menanggapi perkataan Anastasya dengan seringaian seperti biasa. 
"Eh, setan satu loe belom jawab pertanyaan gue, dimana tuh si setan dua?" tanya Anastasya lagi dengan kesel.  
Setan adalah panggilan yang diberikan oleh Anastasya pada si biang onar Reynand dan Bimbo yang suka sekali mengganggunya, Reynand adalah si setan satu dan Bimbo adalah si setan dua.
"Astaga, loe segitunya sama gue sampek ganti nama gue "Reynand Abraham Pratama" yang keren jadi "setan"," ucap Reynand.
"Lah, kan sesuai Nand sama kelakuan loe yang kayak setan, suka gangguin orang," ucap Anastasya. 
"Hahaha....gue kan cuman ganggunya loe doang ya, jadi kurangin sedikit aja sebutannya jadi setan kecil aja, gue kan gak ganggu banyak orang, Cha...," ucap Reynand.
"Nggak ada, pokoknya loe mulai sekarang gue tetapin nama loe setan satu dan Bimbo setan dua, jadi... Eh tunggu tadi loe manggil gue apa?"
"Cha...Acha....," ucap Reynand.
"What the hell, jangan panggil gue dengan nama itu," ucap Anastasya. 
"Memangnya kenapa? Suka-suka gue dong, loe aja manggil gue dengan sebutan Setan apa salahnya kalau gue panggil loe Acha?"
"Ish...itu nama panggilan gue di rumah, Nand. Dan selain mama dan papa yang manggil gue seperti itu adalah....,"
"Siapa...siapa lagi yang manggil loe seperti itu...,"
"Hmmm.....," Anastasya masih tak mampu mengatakannya.
Hingga menit berikutnya akhirnya Bimbo datang juga ke kantin. Anastasya yang melihat itu cowok yang sudah terlambat dari janji masih jalan nyantai tanpa rasa bersalah pun segera mengomeli cowok itu.
"Eh, setan dua, loe kemana aja sih. Lama banget, loe ninggalin gue sama setan satu yang bikin darah gue mendidih karena kesal tahu nggak sih. Emangnya loe kemana aja, loe yang ngajakin janjian tapi loe.....," cerocos Anastasya.
"Sorry Cha....," ucap seseorang yang bersembunyi dibelakang punggung Bimbo.
Anastasya terkejut ketika melihat seseorang yang berada di balik punggung Bimbo itu. Ia dapat melihat gadis itu gugup, sama gugupnya dengan dirinya kini. Tangan gadis itu masih di genggam oleh Bimbo, dan Anastasya tahu kalau hal itu terjadi berardi orang itu sedang menyembunyikan kekutan dan kekhawatirannya. Namun, Anastasya yang tampak mulai merasakan gemetar di sekujur tubuhnya setelah melihat orang itu tepat di hadapannya langsung berencana untuk pergi dari tempat itu. 
Akan tetapi baru melangkah beberapa saja, seseorang tengah memegang pergelangan tangannya. Dan tentu saja membuat Anastasya jadi menghentikan langkahnya.
"Jangan menghindar, loe harus selesain semua masalah loe sama Dinda," ucap Reynand yang kemudian menarik Anastasya agar duduk di sampingnya dan kemudian di ikuti pula oleh Dinda dan Bimbo yang duduk di hadapan mereka.
*****











0 comments:

Posting Komentar