Jumat, 13 Juli 2018

Thirteen

Edit Posted by with No comments


AUTHOR’S POV
            Hari sudah sangat larut, tapi Anastasya tidak bisa memejamkan matanya. Ia kemudian membuka jendela kamar tidurnya, namun tidak di sangka bahwa ada sepasang mata yang menatapnya tepat di seberang sana. Anastasya keluar menuju balkon begitu pula dengan seseorang yang beberapa detik lalu terkejut ketika matanya menatap mata seorang gadis yang beberapa hari terakhir ini selalu memenuhi pikirannya. Ya, lelaki itu tak lain dan dan tak bukan adalah Reynand, Abraham Reynand Pratama.
            Keheningan tercipta ketika keduanya berdiri bersisian. Anastasya tengah sibuk dengan pikirannya sendiri, dan menatap langit malam untuk menenangkan pikirannya. Begitu pula dengan Reynand ia juga  melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Anastasya yaitu mendongakkan kepalanya untuk menatap langit malam.
            “Loe suka menatap langit malam?” tanya Reynand.
            “Hmm…ya..gue suka….,” jawab Anastasya.
            “Kenapa?”
            “Maksudmu?”
            “Kenapa loe suka langit malam…,”
            “Entahlah…gue juga nggak tahu, gue hanya suka aja. Karena kalau gue menatap langit malam yang dipenuhi bintang-bintang itu, rasanya hati gue menjadi tenang dan damai..,” jelas Anastasya sembari nyengir ke arah Reynand.
            “Ah jadi begitu…Cha, apa loe tahu nama rasi bintang itu?” tanya Reynand kemudian memecah keheningan di antara keduanya.
            Anastasya yang sedari tadi sibuk dengan pikirannya sendiri pun mengalihkan tatapannya ke arah Reynand sembari menggelengkan kepalanya.
            “Nggak tahu…,”
            “Ish..loe nie, suka natap langit malah nggak tahu nama rasi bintang itu….,” ucap Reynand sembari menunjuk bintang-bintang yang membentuk rangkaian seperti gambar sebuah kursi.
            “Gue emang nggak tahu, bukankah gue udah bilang gue cuman seneng liatinnya aja…,” jelas Anastasya. “Emangnya, loe tahu tuan sok pintar?” tanya Anastasya.
            “Tentu saja. Apa yang nggak di ketahui oleh seorang Reynand…,” ucap Reynand dengan PD nya.
            Anastasya yang melihat gaya sok keren Reynand hanya cekikikan melihat tingkah sok tahu Reynand yang menurutnya lebih seperti seorang bocah.
            “Coba deh loe perhatikan bintang-bintang itu membentuk sebuah gambar seperti kursi kan?” tanya Reynand.
            “Hah…bagaimana gue bisa liat…perasaan itu bintang-bintang cuman bertaburan di langit sana…,”
            “Ish…loe nih. Tunggu sebentar gue ambil sesuatu dulu,” ucap Reynand sembari pergi sejenak untuk mengambil sesuatu. Beberapa menit kemudian, Reynand datang dengan membawa sebuah teropong bintang dan tentu saja hal itu membuat Anastasya terkejut.
            “Loe punya yang beginian?” tanya Anastasya.
            “Tentu saja, sini gue ajarin cara makainya,” jelas Reynand. “Loe hanya perlu fokus untuk liat bintang-bintang yang paling terang. Bukankah bintang-bintang itu membentuk gambar kursi seperti yang gue bilang tadi?” tanya Reynand. Dan Anastasya pun mengangguk untuk menjawab pertanyaan Reynand.
            “Nama rasi bintang itu Cassiopeia…..,” jelas Reynand.
            “Nama yang indah…,”
            “Ya, tentu saja nama yang indah untuk rasi bintang yang indah pula, bukankah begitu?” tanya Reynand yang di jawab lagi dengan anggukan kepala oleh Anastasya.
            “Tapi kenapa bentuknya dikatakan seperti kursi? Kalau menurutku itu hanyalah berbentuk garis-garis saja yang menghubungkan diantara yang satu dengan yang lainnya,” tanya Anastasya.
            “Entahlah gue juga nggak tahu, banyak yang mengatakan bahwa lima bintang itu berbentuk kursi terbalik. Tapi, kalau merujuk pada mitologi yunani, rasi bintang itu sebenarnya menggambarkan seorang ratu Yunani bernama Cassiopeia,” jelas Reynand.
            Mendengar penjelasan Reynand, Anastasya pun menjadi tertarik untuk mengetahui penjelasan Reynand lebih lanjut.
            “Benarkah…terus….,”
            “Terus? Apa maksudmu….?” Tanya Reynand dengan kening berkerut.
            “Ya, terus ceritakan lebih lanjut tentang Ratu Cassiopeia itu….,”
            “Loe penasaran…?”
            “Ya, tentu saja…,”
            “Astaga….ini keajaiban….,”
            “Keajaiban? Maksud loe…,”
            “Ya, keajaiban bahwa seorang Anastasya Christy Gracella yang sangat tidak suka pelajaran sejarah kini menjadi tertarik dengan cerita gue…,” jelas Reynand.
            “Ish dasar..menyebalkan…,” rajuk Anastasya yang hendak meninggalkan Reynand namun di cegah oleh Reynand. Reynand menarik pergelangan tangan Anastasya. Anastasya pun menurut dan kembali berdiri di samping Reynand dengan masih menatap langit malam seperti sebelumnya.
            “Loe mudah sekali ngambek sih…,”
            “Bodoh….,”
            “Oke..oke…bakal gue ceritain…,” ucap Reynand. Reynand menarik napasnya dan kemudian melanjutkan ceritanya. “Menurut cerita mitologi yunani, Cassiopeia adalah istri seorang raja bernama Cepheus dari kerajaan Aetiophia. Suatu hari kesombongan Cassiopeia melewati batas dengan mengatakan bahwa kecantikannya dan kecantikan putrinya, Andromeda melebihi kecantikan Nereid (peri laut), para putri Poseidon,”
            “Terus?” tanya Anastasya.
            “Ya, tentu saja mendengar hal itu, sang dewa laut marah besar. Kemudian sang dewa laut mengutus monster laut bernama Cetus. Cetus disini kalau dalam mitologi Yunani digambarkan sebagai ikan paus,”
            “Lalu, apa yang dilakukan Cetus, si ikan paus itu?” tanya Anastasya makin penasaran.
            “Sesuai dengan perintah dewa laut, Cetus menghancurkan kerajaan Aetophia. Sementara dewa laut, Poseidon sendiri menghukum kesombongan Cassiopeia dengan mengikatnya di atas kursi singgasananya sendiri dan menaruhnya terbalik di atas langit,”
            “Ah, jadi karena itukah rasi bintang itu di sebut bergambar kursi terbalik…,”
            “Ya, menurut mitologi begitu. Dan seringkali pula digambarkan di kursi tersebut Cassiopeia duduk dengan memegang cermin sambil mengagumi kecantikannya sendiri,”
            “Terus apa yang dilakukan oleh suami Cassiopeia?”
            “Maksudmu sang raja?”
            “Ya, sang raja, suami Cassiopeia tadi…siapa namanya Ce…?”
            “Chepeus?”
            “Ya, itu si Cep….Chepeus itu. Apa yang dilakukannya melihat kerajaannya hancur dan istrinya di hukum seperti itu oleh raja laut?”
            “Em…menurut cerita, setelah mendengar bahwa monster Cetus akan datang dan menenggelamkan kerajaannya, Raja Chepeus kemudian meminta nasihat para Oracle ,”
            “Oracle?”
            “Ya, oracle…mereka menyebut peramal dengan nama oracle…,”
            “Oh, terus…,”
            “Ya, terus Oracle atau peramal mengatakan kepada Sang Raja bahwa satu-satunya cara untuk memendam amarah Poseidon, sang dewa laut, mereka menyuruh sang raja untuk mengorbankan putrinya, Andromeda,”
            “Andromeda? Bukankah itu nama galaksi?”
            “Ya, loe bener. Ternyata ada juga pelajaran yang masuk ke otak loe ya..,”
            “Ish, dasar loe….,” ucap Anastasya dengan kesal. Keheningan tercipta beberapa detik, namun segera buyar dengan pertanyaan yang diajukan oleh Anastasya.
            “Terus bagaimana dengan cerita si Putri Andromeda itu, Nand…,”
            “Gak ada, gak ada cerita lebih lanjut, hari udah sangat malam, dan besok kamu harus sekolah,” ucap Reynand.
            “Ihh…gue kan penasaran Nand..,”
            “Loe kan bisa baca dim bah google kalau memang penasara Cha…,”
            “Nggak seru, loe tahu sendiri gue males banget kalau baca. Gue sukanya cuman denger ceritanya secara langsung daripada membaca. Ya, udah deh kalau loe nggak mau cerita sekarang, loe ceritain ke gue tentang kisah putrid Andromeda besok ya…,”
            “Nggak bisa…,”
            “Kenapa nggak bisa Nand? Toh rumah kita deket, dan…,”
            “Karena….karena gue mau pergi besok….,”
            “Pergi? Pergi kemana?”
            “Loe nggak perlu tahu. Pokoknya sekarang waktunya loe tidur,” ucap Reynand sembari mengelus rambut Anastasya.
            “Ish,,,,nyebelin. Gue kan bukan anak kecil, lagian gak masalah kalau gue tidur malem…,”
            “Itu jadi masalah Cha, karena loe bakal terlambat ke sekolah besok pagi. Apa loe mau dipermalukan lagi di depan semua siswa siswi karena terlambat?”
            “Gue udah biasa…,”
            “Kalau dipermalukan di depan cowok idaman kamu, Naufal?”
            “Eh….it…itu, darimana loe…tahu kalau gue per….,”
            “Shhshhh…gak penting dari siapa atau bagaimana gue bisa tahu, pokoknya loe harus balik ke kamar loe dan tidur…,”
            “Ish…dasar menyebalkan. Baiklah..tuan sok ngatur…,” gerutu Anastasya. Reynand yang mendengar gerutuan Anastasya hanya tersenyum kecil.
            Selepas kepergian Anastasya, Reynand pun kembali menuju ke kamarnya.
            “Ma’afin gue Cha, gue harus lakuin ini….,” gumam Reynand.
            Disisi lain, Anastasya yang hendak bersiap untuk tidur merenung sejenak.
            “Bagaimana loe bisa tahu tentang Naufal, Nand. Padahal, gue aja udah mulai lupa kalau gue pernah suka cowok itu. Dan perasaan gue sekarang…arghhh…..,” batin Anastasya sebelum akhirnya ia memejamkan matanya.
*****

           



0 comments:

Posting Komentar