Jumat, 13 Juli 2018

Twelve

Edit Posted by with No comments


REYNAND’S POV
            Gue bener-bener terkejut bukan main setelah mendengar pernyataan Anastasya tadi sore, mengenai penjelasannya bahwa yang ada di foto bersama Alfan itu bukanlah dirinya melainkan saudari kembarnya. Gue menarik rambut gue frustasi, gue menyadari kebodohan gue karena tidak tahu bahwa bukanlah Anastasya Christy Gracella, cewek yang seharusnya gue jaga, melainkan Anastasya Christa Gracella, saudari kembarnya.
            Bukan salah gue sebenarnya kalau gue telah salah sasaran. Pasalanya Alfan sendiri nggak tahu kalau waktu itu mereka bertukar identitas hingga Alfan mengenali Anastasya Christa Gracella sebagai Acha dan bukannya Ana. Dengan kenyataan yang menyatakan bahwa gadis yang Alfan cintai sebenarnya tengah bersamanya di atas sana, itu menyatakan pula bahwa hilangpulalah kewajiban gue buat ngejaga gadis itu untuk Alfan.
            “Fan, katakan pada gue, apa yang harus gue lakukan selanjutnya?” batin gue sembari tetap memandangi foto Alfan dengan Ana yang diberikannya ke gue beberapa hari sebelum hari kematiannya.
*****
AUTHOR’S POV
            Beberapa minggu berjalan dengan Reynand yang kini menjaga jarak dengan Anastasya. Ia berhenti mengganggu gadis itu. Reynand tak lagi menjahili Anastasya di kelas dan dia juga tak lagi nongol tiba-tiba di jendela kamar Anastasya. Tidak hanya Anastasya yang merasakan perubahan diri Reynand yang seperti tidak mengenalnya, tapi beberapa mahasiswi juga bergunjing tentang hal itu.
            “Eh..loe tahu nggak sih, sekarang si Reynand cowok cakep dari kelas XI IPA 1 itu, sekarang nggak lagi deket sama Anastasya loh..?”ucap seorang siswi.
            “Iyakah…? Emangnya kenapa? Mereka Putus..?”tanggapan siswi lainnya.
            “Heleh…jadian aja kagak, gimana mereka bisa putus…,”
            “Lah emang mereka nggak jadian?”
            “Enggak, mereka nggak jadian cuman deket doang. Reynand kan suka ngejahilin Anastasya, tapi sekarang kagak. Mereka malah kayak orang asing?”
            “Yah, itu sih mungkin karena Reynand tahu bahwa cewek macam Anastasya itu lebih baik buat di jauhin daripada di dekatin,” ucap salah satu siswi yang membenci Anastasya.
            “Iyakah? Menurut gue Anastasya nggak jelek-jelek amat. Dia cantik malah, ya pantes dong kalau Reynand sering godain dia..,” celetuk salah satu siswi.
            “Itu mungkin dulu, sebelum Reynand tahu busuknya Anastasya. Lagian cewek pembunuh kayak gitu nggak level kali bagi Reynand si cowok cool dan cowok tertampan disekolah kita ini,”
            Kira-kira percakapan seperti itulah yang Anastasya dengar setiap harinya. Anastasya bukannya tidak tahu bahwa Reynand menghindarinya. Dia hanya berpikir alasan kenapa lelaki itu menghindarinya karena apa yang dituduhkan oleh siswa-siswi itu terhadapnya ataukah karena alasan yang lain. Dinda yang mengerti akan hal yang terjadi beberapa hari ini terhadap sahabatnya akhirnya pun angkat bicara.
            “Cha, memangnya ada masalah apa sih antara loe sama Reynand..?”tanya Dinda.
            “Eh….,”
            “Gue tanya Acha sayang, sebenarnya apa masalah loe sama Reynand?”
            “Oh, itu…gu..gue juga nggak tahu Din, perasaan gue nggak ada masalah apa-apa sama dia…,”
            “Lah, terus kenapa Reynand jadi menjauh dari loe gini?”
            “Entahlah, sumpah gue juga bingung dengan sikapnya itu Din. Semua bermula dari beberapa hari yang lalu ketika dia menerima penjelasan gue mengenai sebuah foto yang ngebuat dia terkejut bukan main karena dia ternyata salah mengira bahwa seorang gadis yang berfoto mesra dengan sahabatnya itu adalah Ana dan bukannya gue. Dan sejak hari itu dia nggak ngomong apa-apa dan langsung pergi gitu aja dari kamar gue. Dan hingga hari ini, dia tetap berdiam diri dan bersikap seolah tak kenal gue..,”
            “Jangan-jangan ada yang aneh dengan foto itu Cha? Dan itulah yang menjadi alasannya kenapa dia jadi berubah kayak gini,”
            “Apaan sih Din, mana ada sebuah foto yang aneh, menurut gue foto itu biasa-biasa aja. Dan alasan Reynand ngejauh dari gue pasti seperti apa yang dikatakan oleh anak-anak bahwa gue adalah seorang pembunuh, jadinya dia…,”
            “Hell…itu nggak mungkin banget Cha…,”
            “Maksud loe?”
            “Ya nggak mungkinlah dia jauhin loe hanya karena masalah itu. Loe ingetkan masalah itu udah kelar dan clear dengan kembalinya persahabatan kita seperti dulu,”
            “Tapi, bisa jadi kan? Reynand hanya mendengar ceritanya secara sepihak dan nggak seluruhnya. Jadi bisa saja dia…,”
            “Dia tahu semuanya Cha. Dia tahu semua cerita tentang masa lalu loe yang sangat menyakitkan itu…,”
            “Mak..maksud loe? Dia tahu semuanya? Bagaimana mungkin? Yang tahu keseluruhan masalah itu hanya…”
            “Ma’afin gue Cha. Gue dan Bimbo terpaksa bercerita ke Reynand. Reynand mendesak kami waktu itu. Dia ingin tahu cerita selengkapnya dan semua yang terjadi pada loe…,”
            “Reynand melakukan itu? Bagaimana mungkin? Apa alasan dia ?”
            “Gue dan Bimbo juga nggak tahu Cha, Reynand nggak mau cerita. Pokoknya dia mau dengar semua tentang masalah loe Cha, karena itu penting buat dia. Dan ketika gue dan Bimbo bertanya, apa alasannya, dia berkata bahwa suatu hari nanti kami akan tahu apa alasannya,”
            Anastasya yang mendengar penjelasan dari Dinda pun tertegun dan sibuk dengan pemikiran-pemikirannya sendiri.
            “Ada sesuatu yang loe sembunyiin dari gue, benarkan itu Nand?” batinnya.
*****
            Bimbo yang juga menyadari perbedaan sikap Reynand terhadap Anastasya pun tak bisa tinggal diam. Pasalnya dulunya lelaki itu selalu getol ngebuat Anastasya jengkel bukan kepalang, namun sekarang dia bahkan bersikap seolah tak mengenal Anastasya.
            “Loe kenapa sih Bro?” tanya Bimbo suatu hari.
            “Apanya yang kenapa Bim?”
            “Ya loe yang lagi kenapa Nand. Kenapa loe ngejauh dari Anastasya?” tanya Bimbo yang tentu saja membuat kening Reynand menjadi berkerut kini. Dia tahu cepat atau lambat Bimbo yang kini menjadi sahabatnya itupun pasti akan menanyakan pertanyaan itu.
            “Gue nggak kenapa-kenapa. Dan nggak ada alasan untuk itu…,” ucap Reynand.
            “Nand, gue ini sahabat loe. Meskipun kita baru kenal selama delapan bulan, tapi gue cukup tahu jika ada yang salah dengan sahabat gue…,”
            “Bim…gue…,”
            “Cerita aja Nand, gue sahabat loe. Sapa tahu gue bisa bantu loe…,”
            “Gue bingung Bim, gue bingung harus darimana mulai bercerita. Ceritanya cukup panjang dan rumit…,”
            “Nyantai aja Nand, loe bisa cerita pelan-pelan ke gue dan gue janji kalau gue bakal dengerin semua cerita loe..,”
            Akhirnya Reynand pun bercerita pada Bimbo semuanya. Dia bercerita bahwa dia memiliki seorang sahabat yang sudah di anggapnya keluarganya sendiri. Namanya adalah Alfan, Alfan Pratama. Sahabatnya itu pernah dekat dengan seorang gadis yang ia ketahui nama panggilannya sebagai Acha. Namun, mereka berpisah dan lost contact. Ia sangat mencintai gadis itu bahkan sampai saat terakhirnya. Alfan meminta Reynand untuk menggantikan dirinya menjaga kedua orang tuanya dan memberikan nama Pratama pada nama belakang Reynand ketika ia telah resmi dijadikan anak angkat oleh kedua orangtua Alfan.
Dan tidak hanya itu Alfan juga meminta Reynand untuk mencari dan menjaga gadis yang dicintainya itu di saat terakhirnya. Ia meminta Reynand untuk menggantikan dirinya dan berusaha untuk mencintai gadis itu. Hingga suatu hari, Reynand akhirnya bertemu dengan gadis yang berada di foto itu. Gadis yang sama dengan nama panggilan yang sama menurut Reynand. Namun, ternyata Reynand tidak tahu bahwa gadis yang di foto itu berbeda dengan gadis yang ditemuinya. Mereka adalah saudara kembar jadi bukan salah Reynand jika dia salah mengenali karena dia benar-benar tidak tahu bahwa gadis yang dulu bersama dengan Alfan menggunakan identitas saudari kembarnya.
            “Jadi, loe baru tahu bahwa gadis yang dicintai oleh sahabat loe itu adalah Ana dan bukannya Acha?” tanya Bimbo setelah mendengar semua penjelasan Reynand. Dan Reynand pun mengangguk mengiyakan pertanyaan Bimbo sebagai jawabannya. “Trus sekarang apa yang loe lakuin selanjutnya?”
            “Itulah Bim, gue nggak tahu. Gue bingung, makanya gue berusaha ngejauh dari Acha,”
            “Loe ngejauh karena loe tahu bahwa loe nggak punya lagi kewajiban buat ngejaga Acha, karena dia bukan gadis yang dincintai sahabat loe ?” tanya Bimbo yang dijawab dengan anggukan lagi oleh Reynand.
            “Loe yakin bahwa selama ini perasaan loe pada Acha hanya sebatas loe mau memenuhi keinginan sahabat loe itu?”
            “Maksud loe…?”
            “Loe yakin loe nggak punya sedikitpun perasaan yang lebih terhadap Anastasya?” tanya Bimbo yang tentu saja membuat Reynand terkejut bukan main.
            Keheningan pun tercipta kemudian di antara mereka. Reynand dengan pemikirannya sendiri begitu pula dengan Bimbo, setelah mengajukan pertanyan yang sedikit privasi itu, Bimbo tak lagi bertanya-tanya dan dia membiarkan sahabatnya itu berpikir tentang pertanyaan yang diajukannya beberapa waktu lalu.
*****





0 comments:

Posting Komentar