REYNAND’S
POV
Gue
bener-bener terkejut bukan main setelah mendengar pernyataan Anastasya tadi
sore, mengenai penjelasannya bahwa yang ada di foto bersama Alfan itu bukanlah
dirinya melainkan saudari kembarnya. Gue menarik rambut gue frustasi, gue
menyadari kebodohan gue karena tidak tahu bahwa bukanlah Anastasya Christy
Gracella, cewek yang seharusnya gue jaga, melainkan Anastasya Christa Gracella,
saudari kembarnya.
Bukan
salah gue sebenarnya kalau gue telah salah sasaran. Pasalanya Alfan sendiri
nggak tahu kalau waktu itu mereka bertukar identitas hingga Alfan mengenali
Anastasya Christa Gracella sebagai Acha dan bukannya Ana. Dengan kenyataan yang
menyatakan bahwa gadis yang Alfan cintai sebenarnya tengah bersamanya di atas
sana, itu menyatakan pula bahwa hilangpulalah kewajiban gue buat ngejaga gadis
itu untuk Alfan.
“Fan,
katakan pada gue, apa yang harus gue lakukan selanjutnya?” batin gue sembari
tetap memandangi foto Alfan dengan Ana yang diberikannya ke gue beberapa hari
sebelum hari kematiannya.
*****
AUTHOR’S
POV
Beberapa
minggu berjalan dengan Reynand yang kini menjaga jarak dengan Anastasya. Ia
berhenti mengganggu gadis itu. Reynand tak lagi menjahili Anastasya di kelas
dan dia juga tak lagi nongol tiba-tiba di jendela kamar Anastasya. Tidak hanya
Anastasya yang merasakan perubahan diri Reynand yang seperti tidak mengenalnya,
tapi beberapa mahasiswi juga bergunjing tentang hal itu.
“Eh..loe tahu nggak sih, sekarang si Reynand
cowok cakep dari kelas XI IPA 1 itu, sekarang nggak lagi deket sama Anastasya
loh..?”ucap seorang siswi.
“Iyakah…? Emangnya kenapa? Mereka
Putus..?”tanggapan siswi lainnya.
“Heleh…jadian aja kagak, gimana mereka
bisa putus…,”
“Lah emang mereka nggak jadian?”
“Enggak, mereka nggak jadian cuman
deket doang. Reynand kan suka ngejahilin Anastasya, tapi sekarang kagak. Mereka
malah kayak orang asing?”
“Yah, itu sih mungkin karena Reynand
tahu bahwa cewek macam Anastasya itu lebih baik buat di jauhin daripada di
dekatin,” ucap salah satu siswi yang membenci Anastasya.
“Iyakah? Menurut gue Anastasya nggak
jelek-jelek amat. Dia cantik malah, ya pantes dong kalau Reynand sering godain
dia..,” celetuk salah satu siswi.
“Itu mungkin dulu, sebelum Reynand
tahu busuknya Anastasya. Lagian cewek pembunuh kayak gitu nggak level kali bagi
Reynand si cowok cool dan cowok tertampan disekolah kita ini,”
Kira-kira
percakapan seperti itulah yang Anastasya dengar setiap harinya. Anastasya
bukannya tidak tahu bahwa Reynand menghindarinya. Dia hanya berpikir alasan
kenapa lelaki itu menghindarinya karena apa yang dituduhkan oleh siswa-siswi
itu terhadapnya ataukah karena alasan yang lain. Dinda yang mengerti akan hal
yang terjadi beberapa hari ini terhadap sahabatnya akhirnya pun angkat bicara.
“Cha,
memangnya ada masalah apa sih antara loe sama Reynand..?”tanya Dinda.
“Eh….,”
“Gue
tanya Acha sayang, sebenarnya apa masalah loe sama Reynand?”
“Oh,
itu…gu..gue juga nggak tahu Din, perasaan gue nggak ada masalah apa-apa sama
dia…,”
“Lah,
terus kenapa Reynand jadi menjauh dari loe gini?”
“Entahlah,
sumpah gue juga bingung dengan sikapnya itu Din. Semua bermula dari beberapa
hari yang lalu ketika dia menerima penjelasan gue mengenai sebuah foto yang
ngebuat dia terkejut bukan main karena dia ternyata salah mengira bahwa seorang
gadis yang berfoto mesra dengan sahabatnya itu adalah Ana dan bukannya gue. Dan
sejak hari itu dia nggak ngomong apa-apa dan langsung pergi gitu aja dari kamar
gue. Dan hingga hari ini, dia tetap berdiam diri dan bersikap seolah tak kenal
gue..,”
“Jangan-jangan
ada yang aneh dengan foto itu Cha? Dan itulah yang menjadi alasannya kenapa dia
jadi berubah kayak gini,”
“Apaan
sih Din, mana ada sebuah foto yang aneh, menurut gue foto itu biasa-biasa aja.
Dan alasan Reynand ngejauh dari gue pasti seperti apa yang dikatakan oleh
anak-anak bahwa gue adalah seorang pembunuh, jadinya dia…,”
“Hell…itu
nggak mungkin banget Cha…,”
“Maksud
loe?”
“Ya
nggak mungkinlah dia jauhin loe hanya karena masalah itu. Loe ingetkan masalah
itu udah kelar dan clear dengan kembalinya persahabatan kita seperti dulu,”
“Tapi,
bisa jadi kan? Reynand hanya mendengar ceritanya secara sepihak dan nggak
seluruhnya. Jadi bisa saja dia…,”
“Dia tahu
semuanya Cha. Dia tahu semua cerita tentang masa lalu loe yang sangat
menyakitkan itu…,”
“Mak..maksud
loe? Dia tahu semuanya? Bagaimana mungkin? Yang tahu keseluruhan masalah itu
hanya…”
“Ma’afin
gue Cha. Gue dan Bimbo terpaksa bercerita ke Reynand. Reynand mendesak kami
waktu itu. Dia ingin tahu cerita selengkapnya dan semua yang terjadi pada
loe…,”
“Reynand
melakukan itu? Bagaimana mungkin? Apa alasan dia ?”
“Gue
dan Bimbo juga nggak tahu Cha, Reynand nggak mau cerita. Pokoknya dia mau
dengar semua tentang masalah loe Cha, karena itu penting buat dia. Dan ketika
gue dan Bimbo bertanya, apa alasannya, dia berkata bahwa suatu hari nanti kami
akan tahu apa alasannya,”
Anastasya
yang mendengar penjelasan dari Dinda pun tertegun dan sibuk dengan pemikiran-pemikirannya
sendiri.
“Ada
sesuatu yang loe sembunyiin dari gue, benarkan itu Nand?” batinnya.
*****
Bimbo
yang juga menyadari perbedaan sikap Reynand terhadap Anastasya pun tak bisa
tinggal diam. Pasalnya dulunya lelaki itu selalu getol ngebuat Anastasya
jengkel bukan kepalang, namun sekarang dia bahkan bersikap seolah tak mengenal
Anastasya.
“Loe
kenapa sih Bro?” tanya Bimbo suatu hari.
“Apanya
yang kenapa Bim?”
“Ya
loe yang lagi kenapa Nand. Kenapa loe ngejauh dari Anastasya?” tanya Bimbo yang
tentu saja membuat kening Reynand menjadi berkerut kini. Dia tahu cepat atau
lambat Bimbo yang kini menjadi sahabatnya itupun pasti akan menanyakan
pertanyaan itu.
“Gue
nggak kenapa-kenapa. Dan nggak ada alasan untuk itu…,” ucap Reynand.
“Nand,
gue ini sahabat loe. Meskipun kita baru kenal selama delapan bulan, tapi gue
cukup tahu jika ada yang salah dengan sahabat gue…,”
“Bim…gue…,”
“Cerita
aja Nand, gue sahabat loe. Sapa tahu gue bisa bantu loe…,”
“Gue
bingung Bim, gue bingung harus darimana mulai bercerita. Ceritanya cukup
panjang dan rumit…,”
“Nyantai
aja Nand, loe bisa cerita pelan-pelan ke gue dan gue janji kalau gue bakal
dengerin semua cerita loe..,”
Akhirnya
Reynand pun bercerita pada Bimbo semuanya. Dia bercerita bahwa dia memiliki
seorang sahabat yang sudah di anggapnya keluarganya sendiri. Namanya adalah
Alfan, Alfan Pratama. Sahabatnya itu pernah dekat dengan seorang gadis yang ia
ketahui nama panggilannya sebagai Acha. Namun, mereka berpisah dan lost
contact. Ia sangat mencintai gadis itu bahkan sampai saat terakhirnya. Alfan
meminta Reynand untuk menggantikan dirinya menjaga kedua orang tuanya dan
memberikan nama Pratama pada nama belakang Reynand ketika ia telah resmi
dijadikan anak angkat oleh kedua orangtua Alfan.
Dan tidak hanya itu Alfan juga meminta Reynand untuk
mencari dan menjaga gadis yang dicintainya itu di saat terakhirnya. Ia meminta
Reynand untuk menggantikan dirinya dan berusaha untuk mencintai gadis itu.
Hingga suatu hari, Reynand akhirnya bertemu dengan gadis yang berada di foto
itu. Gadis yang sama dengan nama panggilan yang sama menurut Reynand. Namun,
ternyata Reynand tidak tahu bahwa gadis yang di foto itu berbeda dengan gadis
yang ditemuinya. Mereka adalah saudara kembar jadi bukan salah Reynand jika dia
salah mengenali karena dia benar-benar tidak tahu bahwa gadis yang dulu bersama
dengan Alfan menggunakan identitas saudari kembarnya.
“Jadi,
loe baru tahu bahwa gadis yang dicintai oleh sahabat loe itu adalah Ana dan
bukannya Acha?” tanya Bimbo setelah mendengar semua penjelasan Reynand. Dan
Reynand pun mengangguk mengiyakan pertanyaan Bimbo sebagai jawabannya. “Trus
sekarang apa yang loe lakuin selanjutnya?”
“Itulah
Bim, gue nggak tahu. Gue bingung, makanya gue berusaha ngejauh dari Acha,”
“Loe
ngejauh karena loe tahu bahwa loe nggak punya lagi kewajiban buat ngejaga Acha,
karena dia bukan gadis yang dincintai sahabat loe ?” tanya Bimbo yang dijawab
dengan anggukan lagi oleh Reynand.
“Loe
yakin bahwa selama ini perasaan loe pada Acha hanya sebatas loe mau memenuhi
keinginan sahabat loe itu?”
“Maksud
loe…?”
“Loe
yakin loe nggak punya sedikitpun perasaan yang lebih terhadap Anastasya?” tanya
Bimbo yang tentu saja membuat Reynand terkejut bukan main.
Keheningan
pun tercipta kemudian di antara mereka. Reynand dengan pemikirannya sendiri
begitu pula dengan Bimbo, setelah mengajukan pertanyan yang sedikit privasi
itu, Bimbo tak lagi bertanya-tanya dan dia membiarkan sahabatnya itu berpikir
tentang pertanyaan yang diajukannya beberapa waktu lalu.
*****
0 comments:
Posting Komentar