Jumat, 13 Juli 2018

Tiga Belas

Edit Posted by with No comments


Pesta berlangsung secara meriah, meskipun teman-teman Queen tidak begitu dekat dengannya tapi mereka semua datang di pesta ulang tahun Queen. Pasalnya siapa yang bakal melewatkan pesta ulang tahun yang megah dan gratis pula, semua pasti bakalan datang meski beberapa dari mereka selalu menggunjing Queen dibelakangnya.
Queen sangat cantik dengan mengenakan gaun berwarna putih yang pernah dikenakannya di pesta pernikahan Anastasya, sahabatnya dulu. Queen masih ingat pula karena baju itu akhirnya mengantarkannya untuk bertemu dengan Fabian, seorang lelaki yang dulu sangat di bencinya namun kini lelaki itu telah memiliki tempat tersendiri dihatinya, 
Hampir saja air mata Queen menetes ketika ia mengingat masa lalu. Mengingat saat pertama kalinya bertemu Fabian, mengingat saat mereka saling bersandiwara untuk menggagalkan rencana pertunangan mereka, dan mengingat banyak hal kenangan lainnya yang pernah Queen lalui bersama dengan Fabian. Queen memang tidak begitu lama mengenal Fabian, tapi hari-hari yang ia lalui bersama lelaki itu membuatnya terbiasa dengan keberadaan lelaki itu disampingnya. Namun, kali ini dia harus menggigit bibir karena lelaki itu tidak akan hadir dalam hari bahagianya hari ini.
"Apa loe bener-bener gak baca undangan dari gue, Bian....,"gumam Queen.
Namun, akhirnya Queen pun menyembunyikan kesedihannya ketika ia melihat tamu undangan sudah banyak yang datang. Ia pun begitu terkejut ketika mendapati Anastasya sahabatnya datang. Ia membawa serta Reynand suaminya.
"Selamat ulang tahun sahabatku....," ucap Anastasya sembari mencium kedua pipi Queen.
"Astaga...Cha...loe ngapain pakek datang segala...," ucap Queen.
"Oh, jadi loe gak seneng nih gue dateng jauh-jauh kesini...," ucap Anastasya.
"Yeee..bukan gitu lagi Cha, cuman gue gak nyangka banget loe bakal bela-belain datang kesini cuman buat datengin pesta ulang tahun gue...," seru Queen antusias.
"Yee...sapa juga yang bilang ini cuman demi loe,"
"Lah, terus ngapain dong....?" tanya Queen.
"Gue mau bulan madu sama Reynand disini, jadinya sekalian deh mampir ke ultah loe..," ucap Anastasya.
"Oh...jadi gue cuman dijadiin alasan kedua aja nih sama loe," ucap Queen. "Duhhh....malangnya nasib gue ya selalu dijadiin yang kedua melulu....," ucap Queen yang kemudian dibalas oleh ucapan seseorang yang membuat Queen kembali terkejut untuk kedua kalinya.
"Siapa bilang kamu selalu jadi yang kedua Queen," ucap Aqilla yang sontak membuat Queen terperanjat saking terkejutnya. Sementara Anastasya dan Reynand hanya nyengir-nyengir saja karena drama yang mereka mainkan.
"Aq....qilla...loe....,"
"Kamu pasti mau nanya kenapa aku bisa ada disini kan?" tebak Aqilla yang langsung dijawab anggukan oleh Queen. "Karena dia, " ucap Aqilla menarik tangan Fabian yang tubuhnya bersembunyi dibalik tubuh Kenzo, yang nyaris tak terlihat tubuh lelaki itu karena postur tubuh nya tak jauh berbeda dengan Kenzo.
"Bi...bian.....," pekik Queen terkejut.
"Iya, Fabian. Cowok pengecut inilah yang membuat aku harus datang kemari menemui kamu Queen," jelas Aqilla. Queen pun kembali menatap Aqilla dan tak mempedulikan Fabian sekalipun ia tahu Fabian kini menatapnya dengan perasaan yang sama terlukanya dengan apa yang dirasakan dirinya sendiri.
"Kamu bukan  yang kedua bagi cowok ini Queen," ucap Aqilla sembari menunjuk Fabian yang kini berdiri dengan mengalihkan pandangannya ke arah yang lain mencoba untuk menghilangkan kegugupannya di depan Queen. "Kamu memang bukan cinta pertama cowok ini Queen, tapi kamu adalah wanita pertama yang ingin dinikahinya...," jelas Aqilla.
"Qilla...it...itu.....,"
"Queen, berhenti berpikir bahwa dirimu adalah pelarian Fabian dariku, dan berhentilah berpikir bahwa kamu adalah yang kedua untuknya Queen. Kamu adalah yang pertama, satu-satunya wanita yang ingin Fabian nikahi, satu-satunya wanita yang ingin dia miliki selamanya dalam hidupnya," Aqilla menatap Queen dan ia tahu gadis itu tengah menahan air matanya untuk jatuh. Dan kemudian dia pun beralih kepada Fabian dan menyuruh lelaki itu mengatakan sesuatu sebelum ia mengakhiri perkataannya pada Queen. "Queen, hubunganku dengan Fabian hanyalah sebatas sahabat, dan dari dulu sampai sekarang dan selamanya pun akan tetap seperti itu. Kamu tahukan aku sudah mempunyai Kenzo dan aku tidak akan pernah berpaling sedikitpun darinya sekalipun Kenzo menyakitiku,"
Setelah mengatakan hal itu kini Aqilla beralih menatap Fabian.
"Dan kamu Fabian, berhenti menjadi pengecut dan cepat selesaikan masalah kamu dengan Queen,"
"Tap...tapi...Qilla....,"
"Nggak ada tapi-tapian, bukanlah kamu yang sedari minggu yang lalu bingung mau ngasih kado apa sama Queen di hari ulang tahunnya, bahkan kamu juga bingung milih jas warna apa yang harus kamu kenakan....," seru Aqilla dengan nada agak tinggi dan menjitak kepala Fabian, yang tentu saja membuat Fabian terdiam kalau Aqilla sudah mengatakan seperti itu. Sementara Anastasya, Reynand, dan Kenzo cekikikan melihat Fabian yang tak berkutik karena Aqilla. Di sisi lain, Queen yang sedari tadi menahan air matanya, kini beralih menahan tawa melihat kelakuan Aqilla pada Fabian. 

0 comments:

Posting Komentar