Pesta berlangsung secara meriah,
meskipun teman-teman Queen tidak begitu dekat dengannya tapi mereka semua
datang di pesta ulang tahun Queen. Pasalnya siapa yang bakal melewatkan pesta
ulang tahun yang megah dan gratis pula, semua pasti bakalan datang meski
beberapa dari mereka selalu menggunjing Queen dibelakangnya.
Queen sangat cantik dengan mengenakan
gaun berwarna putih yang pernah dikenakannya di pesta pernikahan Anastasya,
sahabatnya dulu. Queen masih ingat pula karena baju itu akhirnya
mengantarkannya untuk bertemu dengan Fabian, seorang lelaki yang dulu sangat di
bencinya namun kini lelaki itu telah memiliki tempat tersendiri
dihatinya,
Hampir saja air mata Queen menetes
ketika ia mengingat masa lalu. Mengingat saat pertama kalinya bertemu Fabian,
mengingat saat mereka saling bersandiwara untuk menggagalkan rencana
pertunangan mereka, dan mengingat banyak hal kenangan lainnya yang pernah Queen
lalui bersama dengan Fabian. Queen memang tidak begitu lama mengenal Fabian,
tapi hari-hari yang ia lalui bersama lelaki itu membuatnya terbiasa dengan
keberadaan lelaki itu disampingnya. Namun, kali ini dia harus menggigit bibir
karena lelaki itu tidak akan hadir dalam hari bahagianya hari ini.
"Apa loe bener-bener gak baca
undangan dari gue, Bian....,"gumam Queen.
Namun, akhirnya Queen pun
menyembunyikan kesedihannya ketika ia melihat tamu undangan sudah banyak yang
datang. Ia pun begitu terkejut ketika mendapati Anastasya sahabatnya datang. Ia
membawa serta Reynand suaminya.
"Selamat ulang tahun
sahabatku....," ucap Anastasya sembari mencium kedua pipi Queen.
"Astaga...Cha...loe ngapain pakek
datang segala...," ucap Queen.
"Oh, jadi loe gak seneng nih gue
dateng jauh-jauh kesini...," ucap Anastasya.
"Yeee..bukan gitu lagi Cha, cuman
gue gak nyangka banget loe bakal bela-belain datang kesini cuman buat datengin
pesta ulang tahun gue...," seru Queen antusias.
"Yee...sapa juga yang bilang ini
cuman demi loe,"
"Lah, terus ngapain
dong....?" tanya Queen.
"Gue mau bulan madu sama Reynand
disini, jadinya sekalian deh mampir ke ultah loe..," ucap Anastasya.
"Oh...jadi gue cuman dijadiin
alasan kedua aja nih sama loe," ucap Queen. "Duhhh....malangnya nasib
gue ya selalu dijadiin yang kedua melulu....," ucap Queen yang kemudian
dibalas oleh ucapan seseorang yang membuat Queen kembali terkejut untuk kedua
kalinya.
"Siapa bilang kamu selalu jadi
yang kedua Queen," ucap Aqilla yang sontak membuat Queen terperanjat
saking terkejutnya. Sementara Anastasya dan Reynand hanya nyengir-nyengir saja
karena drama yang mereka mainkan.
"Aq....qilla...loe....,"
"Kamu pasti mau nanya kenapa aku
bisa ada disini kan?" tebak Aqilla yang langsung dijawab anggukan oleh
Queen. "Karena dia, " ucap Aqilla menarik tangan Fabian yang tubuhnya
bersembunyi dibalik tubuh Kenzo, yang nyaris tak terlihat tubuh lelaki itu
karena postur tubuh nya tak jauh berbeda dengan Kenzo.
"Bi...bian.....," pekik
Queen terkejut.
"Iya, Fabian. Cowok pengecut
inilah yang membuat aku harus datang kemari menemui kamu Queen," jelas
Aqilla. Queen pun kembali menatap Aqilla dan tak mempedulikan Fabian sekalipun
ia tahu Fabian kini menatapnya dengan perasaan yang sama terlukanya dengan apa
yang dirasakan dirinya sendiri.
"Kamu bukan yang kedua bagi
cowok ini Queen," ucap Aqilla sembari menunjuk Fabian yang kini berdiri
dengan mengalihkan pandangannya ke arah yang lain mencoba untuk menghilangkan
kegugupannya di depan Queen. "Kamu memang bukan cinta pertama cowok ini
Queen, tapi kamu adalah wanita pertama yang ingin dinikahinya...," jelas
Aqilla.
"Qilla...it...itu.....,"
"Queen, berhenti berpikir bahwa
dirimu adalah pelarian Fabian dariku, dan berhentilah berpikir bahwa kamu
adalah yang kedua untuknya Queen. Kamu adalah yang pertama, satu-satunya wanita
yang ingin Fabian nikahi, satu-satunya wanita yang ingin dia miliki selamanya
dalam hidupnya," Aqilla menatap Queen dan ia tahu gadis itu tengah menahan
air matanya untuk jatuh. Dan kemudian dia pun beralih kepada Fabian dan
menyuruh lelaki itu mengatakan sesuatu sebelum ia mengakhiri perkataannya pada
Queen. "Queen, hubunganku dengan Fabian hanyalah sebatas sahabat, dan dari
dulu sampai sekarang dan selamanya pun akan tetap seperti itu. Kamu tahukan aku
sudah mempunyai Kenzo dan aku tidak akan pernah berpaling sedikitpun darinya
sekalipun Kenzo menyakitiku,"
Setelah mengatakan hal itu kini Aqilla
beralih menatap Fabian.
"Dan kamu Fabian, berhenti
menjadi pengecut dan cepat selesaikan masalah kamu dengan Queen,"
"Tap...tapi...Qilla....,"
"Nggak ada tapi-tapian, bukanlah
kamu yang sedari minggu yang lalu bingung mau ngasih kado apa sama Queen di
hari ulang tahunnya, bahkan kamu juga bingung milih jas warna apa yang harus
kamu kenakan....," seru Aqilla dengan nada agak tinggi dan menjitak kepala
Fabian, yang tentu saja membuat Fabian terdiam kalau Aqilla sudah mengatakan
seperti itu. Sementara Anastasya, Reynand, dan Kenzo cekikikan melihat Fabian
yang tak berkutik karena Aqilla. Di sisi lain, Queen yang sedari tadi menahan
air matanya, kini beralih menahan tawa melihat kelakuan Aqilla pada
Fabian.
0 comments:
Posting Komentar