"Terkadang apa yang kamu harapkan tidak selalu menyentuh kenyataan. Terkadang realita terlalu jauh dari apa yang kamu angankan"
Not in wonderland? Ya, karena ini adalah kenyataan, kenyataan tentang kehidupanku yang tak lagi berada di dunia khayalan seperti ketika ada kamu. Inilah aku, duniaku dengan sebenar-benarnya aku yang mungkin tak akan pernah kamu tahu.
Entah apa yang aku tulis ini, aku tidak tahu. Terkadang aku hanya iseng menulis tanpa pernah peduli apa isi tulisan itu. Aku hanya menulis apa yang terlintas dalam pikir, juga apa yang terendam dalam hati. Itu saja.
Pernahkah kamu merasakan jatuh cinta? Mungkin sebagian besar orang akan berkata "ya, pernah". Begitu pula denganku. Entah berapa kali aku jatuh cinta aku tidak pernah tahu dan sadar. Aku hanya tahu setelah kehilangan orang yang benar-benar berarti bagiku itu untuk selamanya. Meskipun ia masih berpijak pada dunia yang sama denganku, namun ia menghilang bagai buih, hingga tak dapat lagi kujejaki langkah kakinya. Ia pergi untuk selamanya dari pandangan netraku, meski belum sepenuhnya pergi dari hatiku.
Kamu tahu, saat kamu memilih untuk mencintai seseorang maka kamu harus menguatkan hati kamu dengan dua hal. Menyerah atau berjuang. Dua hal itu akan selalu menjadi dilema ketika kamu jatuh cinta. Adakalanya kamu akan berpikir untuk menyerah, melepaskan cintamu agar dia bahagia dengan pilihan hatinya. Atau kadangkala pula kamu memilih untuk berjuang untuk mendapatkan cintanya, agar kamu bisa menjadi alasan dia untuk bahagia.
Aku juga pernah berada pada dilemma itu. Dan kamu tahu apa yang aku pilih? Aku pernah memilih untuk berjuang. Disaat berjuangpun aku harus menguatkan hati dengan dua hal pula. Mendapatkan cintanya dan menjaganya atau kehilangan cintanya dan harus mengikhlaskannya. Dan kali itu, aku kehilangan. Aku kehilangannya jadi aku harus mengikhlaskan dia untuk pergi. Aku tidak bisa berjuang lagi, karena seberapa keraspun aku berusaha semua hanya akan sia-sia. Karena semua itu adalah takdir, takdir bahwa dia memang diciptakan Tuhan bukan untukku.
Aku terlarut dalam kehilanganku. Aku terpuruk untuk kesekian kalinya. Aku memilih menutup diri dari dunia dan bersembunyi dalam jangka waktu yang cukup lama untuk menata ulang hatiku yang sudah tak mempunyai bentuk lagi. Hingga kemudian akupun tersadar, dan bertanya pada diriku sendiri, "Sampai kapan aku seperti ini?"
Akupun memilih untuk berhenti, berhenti mengharapkan cintanya dan berhenti berharap bahwa dia akan kembali. Juga berhenti menutup diri dari dunia lagi. "Not in wonderland, kamu tidak akan pernah ada lagi dalam hidupku. Aku hidup di dunia nyata, jadi aku harus berani menghadapi realita didepanku," pikirku.
Hingga kemudian aku membuka akun itu lagi. Media sosial yang sudah lama aku tinggalkan. Juga teman-temanku, yang sudah lama tak pernah tahu bagaimana kabarku. "It's been a long time and finally I have courage to open this account again", tulisku saat itu. Dan mulailah hidupku yang baru, not in wonderland with you, I will live in the real world this time. A world without you, now and forever.
Pasuruan, 24 Februari 2020
0 comments:
Posting Komentar