Jumat, 16 Oktober 2020

Rupa Keadilan

Edit Posted by with No comments

 



Apa yang kamu harapkan? Meletakkan ingin pada angan? Meletakkan percaya pada seseorang? Nyatanya, yang kamu harapkan tak pernah menjadi kenyataan. Nyatanya, yang kamu perjuangkan beralih menjadi kenistaan.

Terkadang kamu bertanya pada diri. Inikah yang namanya keadilan? Sesuatu yang di gembar gemborkan tak sesuai dengan kenyataan. Hanya tersimpan dalam bibir namun nihil dalam pikir.

Jika ia mampu berpikir, harusnya bukan seperti itu wajah keadilan. Keadilan hanyalah sebuah topeng yang ia dikenakan, namun tingkah adalah rupa nyata.

Tidakkah ia pernah berpikir bagaimana perasaan seseorang? Ketika keputusan ia buat, beberapa hanya menyesap kepahitan. Tidakkah ia berpikir bagaimana perjuangan seseorang? Ketika keringat dan pikir yang ia curahkan nyatanya tidak membuahkan hasil. Nihil.

Jadi, jangan tanyakan kenapa beberapa orang memilih beralih. Karena rupa nyata keadilan tak pernah ia dapatkan. Seberapa keras pun ia berjuang.

Kami memilih berhenti, cukup sekian kami tersakiti. Kami memilih berhenti, cukup demikian kami mengabdi.

Kami memilih berhenti, cukup sampai disini rupa keadilan yang tak pernah kami dapati.

Pasuruan, 25 Februari 2020




0 comments:

Posting Komentar