Harus sesibuk apa aku, agar bisa lupa kamu selamanyaKatanya aku harus menghapus semua kontakmu di handphoneku agar tak ada keinginan lagi untuk menghubungimu hingga akhirnya nanti aku bisa melupakanmu
Katanya aku harus berhenti mencari tahu tentangmu, tidak mencari tahu adalah hal yang paling tepat agar aku bisa dengan cepat melupakanmu
Katanya aku harus menyibukkan diri, menghabiskan hari dengan banyak kegiatan dan kesibukan, hingga tak akan ada jeda untuk mengingatmu, dan akhirnya perlahan-lahan aku pun bisa melupakanmu
Katanya...
Semua hanya sebatas katanya, namun realitanya?
Aku masih belum bisa lupa
Banyak cara sudah ku tempuh dari katanya pertama sampai entah katanya yang keberapa, tapi aku masih saja belum bisa lupa
Aku bahkan pernah meminta kepada Tuhan, jika kamu memang tidak diperuntukkan menjadi jodohku, aku ingin Tuhan menghapusmu dari daya ingatku agar aku bisa melupa kamu untuk selamanya
Aku bahkan mungkin lupa dengan wajahmu jika tidak melihat fotomu di buku wisuda
Aku juga mungkin tak lagi bisa mengenali suaramu jika nomor asing tiba-tiba menelponku
Tapi, hal itu tetap saja tak pernah berhasil mengikis namamu dari hatiku
Tetap saja kamu, yang ku cari ketika hatiku meragu. Tetap saja kamu yang ku ingat setiap kali masalah datang silih berganti. Dan tetap saja kamu yang ku harapkan menjadi mahramku di setiap angan akan pernikahan ku inginkan.
Ah....aku melantur lagi kali ini dan lagi-lagi aku meletakkan harapan yang fana
Kamu mungkin kini tengah bahagia dengan keberhasilanmu. Tengah tersenyum ceria dengan suksesnya pencapaianmu.
Kamu mungkin pula tengah sibuk dengan kekasihmu yang baru. Atau barangkali bukan kekasih melainkan keluarga kecilmu karena kamu mungkin telah menikah lebih dulu dariku
Insinuasi selalu saja ku selipkan di setiap pernyataanku. Ma'af jika aku terkesan sangat menghakimimu..
Tapi, terlepas dari semua itu, ketika beberapa waktu lalu aku tanpa sengaja searching tetang wanita itu, aku terkejut dan menangis seketika
Wanita itu akan menikah, tapi bukan denganmu, melainkan laki-laki lain. Lantas bagaimana denganmu? Apa kamu baik-baik saja? Aku menangis seketika membayangkan bagaimana kamu akan terluka.
Bohong jika ku katakan aku tidak merasa lega karena nyatanya terselip sedikit bahagia mendapati bukan kamulah mempelai pria nya. Namun, tetap saja hal itu tak menghentikan tangisku.
Aku tak lagi berani menaruh harap bahwa mungkin masih ada kesempatan, masih ada jalan untuk aku bisa bersamamu. Karena pemikiran bahwa kamu mungkin telah bersama dengan wanita lainnya selain wanita itu, selalu muncul dalam kepalaku.
Karenanya, yang tiba-tiba menghias wajahku adalah bening air mata, bukan senyum mengembang yang seperti kamu kira
Aku hanya berharap pada Tuhan agar ia senantiasa menjagamu, dimanapun kamu. Agar ia menguatkanmu atas segala permasalahan yang tengah kamu hadapi. Semoga kamu kuat, ikhlas dan tabah menerima semua kehendak yang mahakuasa.
Karena walau bagaimanapun, terlepas dari takdir yang tidak membawa kita di jalan yang sama, aku tetap ingin kamu bahagia selamanya
Dari seseorang yang masih setia memelukmu dengan rindunya